Klik
CIMAHI - Untuk menyatukan para pelaku seni dan budaya di Kota Cimahi,
Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan Pertanian
(Diskopindagtan) menggelar Workshop Manajemen Seni di Alam Wisata Cimahi
(AWC), Jln. Kolonel Masturi Cimahi, Kamis (24/11/2016).
Kegiatan ini diikuti 75 pelaku seni dan budaya Kota Cimahi. Kegiatan ini mendatangkan narasumber dari ISBI, yakni Dr. Suhendi Apriyanto dan Retno Dwimarwati. Selain itu, hadir pula Duta Seni Nasional dari Bogor, Ade Swara.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengatakan, selain menyatukan para pelaku seni dan budaya Cimahi, kegiatan ini bertujuan mempertegas bahwa komitmen pemerintah kota sama yang tidak menganaktirikan para seniman dan budayawan Cimahi.
Menurutnya, selama ini Pemkot tidak ada niatan sama sekali untuk memilah-milah. Hanya, ada skala prioritas yang didahulukan. Pemerintah berkeinginan semua semua pelaku seni dan budaya di Kota Cimahi terfasilitasi, terutama soal anggaran.
"Tapi kan kondisi keuangan juga tidak memungkinkan," ucap dia.
Ia berharap, semua seniman dan budayawan di Kota Cimahi bisa lebih mengembangkan kreatifitas dan inovasinya. Hal tersebut bertujuan agar semua pelaku seni tidak bergantung kepada pemerintah terutama soal pendanaan.
"Ada satu hal yang paling prinsip didalam pengembangan seninam, adalah bagaimana membangun kemandirian para seniman,” kata dia.
Ia mencontohkan, ada komunitas seni Indonesia Bamboo Community (IBC). Menurut Benny, komunitas seni tersebut patut dijadikan contoh yang lainnya. Bagaimana dengan kreatifitas yang dimiliki, akhirnya mereka bisa mandiri tanpa bantuan dana dari pemerintah.
"Jadi berkreasi itu bukan supproting atau bantuan uang dari pemerintah. Sebuah inovasi dengan seni budayanya tanpa bergantung pada pemerintah," pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti 75 pelaku seni dan budaya Kota Cimahi. Kegiatan ini mendatangkan narasumber dari ISBI, yakni Dr. Suhendi Apriyanto dan Retno Dwimarwati. Selain itu, hadir pula Duta Seni Nasional dari Bogor, Ade Swara.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengatakan, selain menyatukan para pelaku seni dan budaya Cimahi, kegiatan ini bertujuan mempertegas bahwa komitmen pemerintah kota sama yang tidak menganaktirikan para seniman dan budayawan Cimahi.
Menurutnya, selama ini Pemkot tidak ada niatan sama sekali untuk memilah-milah. Hanya, ada skala prioritas yang didahulukan. Pemerintah berkeinginan semua semua pelaku seni dan budaya di Kota Cimahi terfasilitasi, terutama soal anggaran.
"Tapi kan kondisi keuangan juga tidak memungkinkan," ucap dia.
Ia berharap, semua seniman dan budayawan di Kota Cimahi bisa lebih mengembangkan kreatifitas dan inovasinya. Hal tersebut bertujuan agar semua pelaku seni tidak bergantung kepada pemerintah terutama soal pendanaan.
"Ada satu hal yang paling prinsip didalam pengembangan seninam, adalah bagaimana membangun kemandirian para seniman,” kata dia.
Ia mencontohkan, ada komunitas seni Indonesia Bamboo Community (IBC). Menurut Benny, komunitas seni tersebut patut dijadikan contoh yang lainnya. Bagaimana dengan kreatifitas yang dimiliki, akhirnya mereka bisa mandiri tanpa bantuan dana dari pemerintah.
"Jadi berkreasi itu bukan supproting atau bantuan uang dari pemerintah. Sebuah inovasi dengan seni budayanya tanpa bergantung pada pemerintah," pungkasnya.