Klik
(foto : ilustrasi) |
Gabah milik petani Harsono sebanyak 45 sak (karung), miliknya hilang tanpa bekas ketika ditaruh di teras rumah ibunya meskipun sudah terima panjer atau DP dari tengkulak. Nasib sial yang menimpa Harsono ini terjadi pada Kamis malam kemarin, (23/02), sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut keterangan tetangga korban, Sulastri (35) yang kebetulan rumahnya berseberangan dengan rumah ibu Harsono, pas malam dini hari tersebut dirinya mendengar ada suara kendaraan roda empat jenis pick up berhenti tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Ada suara kendaraan berhenti didepan rumah disusul suara seperti orang menaikan gabah kedalam bak kendaraan. Saya tidak menaruh curiga jika itu yang melakukanya maling,” terang Sulastri.
Sementara itu kata Kapolsek Geneng AKP Widodo usai menerima laporan, sebanyak 45 sak gabah milik Harsono sebenarnya sudah mau dibeli oleh tengkulak berasal dari Desa Kendung, Kecamatan Kwadungan, seharga Rp 2.900 ribu/kilogram yang telah dipanen sehari sebelumnya atau Rabu, (22/02). Sebagai tanda jadi tengkulak memberikan uang panjer Rp 2 juta kepada korban.
Puluhan sak gabah tidak langsung dibawa oleh tengkulak dengan alasan jika sudah ada waktu akan diambil. Harsono pun langsung menunggu gabahnya tersebut sampai pukul 24.00 WIB karena tengkulak tidak kunjung datang maka si korban ini pulang ke rumahnya. Ternyata setelah ditinggal oleh pemiliknya selang beberapa jam kemudian puluhan sak gabah itu dicuri maling.
“Kami sudah menerima laporan kehilangan puluhan sak gabah petani itu. Setelah memeriksa korban dan saksi kami pun langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut dan dari kejadian itu ditaksir kerugianya mencapai Rp 6 juta,” jelas AKP Widodo. (pr/red).