Klik
N.I.Pernadi (Direktur Otomotif Tunas Ridean
Tbk),
Ketua
Dewan Pendidikan Jabar Bambang Haryono,
Kabid
SMK Disdik Jabar Dodin R Nuryadin,
Wasito (Workshop Advisor Tunas Pusat), dan 10 Guru Pelatihan
|
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM – Dalam rangka mendukung program pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang berkeinginan
untuk memberikan sertifikasi terhadap
semua lulusan SMK di seluruh Jawa Barat disambut positif oleh Dewan Pendidikan
dan perusahaan otomotif PT.Tunas Ridean
(Tbk). Karena berdasarkan hasil kajian ketenagakerjaan, ternyata lulusan SMK
masih menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran usia produktif di Jawa
Barat.
Menurut Ketua Dewan Pendidikan Jabar,
H.Bambang Haryono, salah satu fungsi dewan pendidikan itu adalah meningkatkan
mutu pendidikan. Untuk itu, Dewan
Pendidikan membuat trobosan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak,
salah satunya dengan Astra Daihatsun Motor yaitu PT. Tunas Ridean (Tbk).
‘Kita bersyukur begitu kita
komunikasikan dengan pihak Tunas Ridean, mereka merspon positif dan bersedia
membina dan melatih para tenaga pendidik/ guru; kependidikan dan peserta didik
yang bersal dari SMK di Jabar,” kata
Bambang Haryono ketika ditemui faktabandungraya.com disela rapat koordinasi
Dewan Pendidikan Jabar dengan pihak PT.Tunas Ridean (Tbk) di Hotel Topas
Bandung, Senin (20/02).
Dikatakan, program inovasi
kerjasama dengan perusahaan otomotif nasional Astra Daihatsun Motor ini merupakan yang pertama di Jabar bahkan di
secara nasional juga yang pertama. Untuk
menindak lanjuti kerjasama tersebut, maka pada bulan Desember 2016, kita
lakukan seleksi bagi para guru SMK Otomotif yang diikuti sebanyak 30 sekolah.
Namun, yang dinyatakan lulus dan dapat mengikuti pelatihan hanya 10 orang dari
10 SMK Negeri dan swasta.
Saat ini ke 10 guru SMK tersebut
sedang menyelesaikan pelatihan baik di kantor Tunas Ridean cabang Bandung maupun di kantor pusat
di Jakarta. Setelah lulus, mereka akan diberikan Sertifikasi dari PT.Tunas
Ridean (Tbk)
“Dengan telah selesai pelatihan
bagi 10 guru dari 10 SMK asal Jabar ini, kita harapkan dapat mentransper ilmu
otomotif kepada peserta didiknya. Sehingga, para lulusan SMK Jurusan otomotif benar-benar sudah siap kerja, terampil,
cerdas, mahir dan kompetitif, “ ujarnya.
Sementara itu, Workshop Advisor
Tunas Daihatsu Pusat- Jakarta, Warsito CD mengatakan, PT.Tunas Ridean (Tbk) sebagai
perusahaan nasional yang bergerak di bidang otomotif yang terus berkembang dan
berinovasi tentunya membutuhkan tenaga kerja yang siap kerja, terampil, cerdas,
mahir dan kompetitif dalam bidang otomotif.
Untuk itu, melalui program “Tunas
Berbagai Keahlian Otomotif” bidang Pendidikan,
kita merasa terpanggil untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga
pendidik/ guru, kependidikan dan peserta didik / siswa. Untuk kali ini kita baru latih sebanyak 10
orang guru dari 10 SMK Negeri dan Swasta di Jabar.
Adapun materi pelatihan terbagi
dua yaitu 30% materi teori dan 70% praktek langsung. Untuk materi kelas kita
berikan semua pengetahuan tentang otomotif kendaraan Totoya, Handa terutama Daihatsu.
Setelah materi teori, ke 10 guru tersebut
kita bawa langsung praktek, mulai dari Service Berkala (umum/ semua merk kendaraan
ringan dan Service Cepat, ujar Warsito didampingi Sutopo dan Andreas.
Ditambahkan Andreas yang juga Tim
Workshop Advisor Tunas Daihatsu Pusat, kerjasama dengan Dewan Pendidikan Jabar dan
Dinas Pendidikan Jabar ini merupakan
Pilot Proyek, untuk itu kita berikan materi Service Berkala dan Service Cepat
terutama soal Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Selain itu, kita berikan juga
modul pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kurikulum 2013.
Selama mengikuti pelatihan, ke 10
guru tersebut kita berikan bimbingan pelatihan baik di Bandung maupun di
Jakarta dibawah pengawasan Tim Workshop
Advisor Tunas Daihatsu Pusat. Hal ini, sesuai dengan pesan dan harapan N.I.Pernadi
selaku Direktur Otomotif Tunas Ridean
Tbk yaitu apabila ke 10 guru ini lulus akan diberikan Sertifikasi dari PT.Tunas
Ridean (Tbk) dan harus mampu mentransper ilmu kepada para peserta didik
disekolah masing-masing, ujarnya.
Andreas mengatakan, ke -10 guru yang dilatih berasal dari SMKN 1
Kawali-Ciamis; SMK Alsyariah-ciamis; SMK Angkasa I Subang; SMK Yadika Subang;
SMK Bina Nusantara Subang; SMKN 1 Bekasi; SMKN1 Cilengsi Bogor; SMKN4 Hgarut;
SMK Muhammadya Tasik Malaya; SMK Pemuda Sumedang. (husein/yadi).