Klik
Rakor persiapan normalisasi DAS Citarum & Cimanuk |
Hal demikian disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya usai rapat bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta.
"Jadwal kerjanya itu April awal atau minggu terakhir Maret ini," ungkap Siti Nurbaya.
Siti Nurbaya pun menuturkan, setidaknya kerusakan yang terjadi di lahan DAS Citarum adalah seluas 18.600 hektar. Sementara kerusakan yang terjadi di DAS Cimanuk hulu sekitar 9.400 hektar.
Adapun secara teknis, upaya reforestasi DAS di wilayah Citarum dan Cimanuk Jawa Barat, akan dimulai dengan penanaman secara konvensional, yaitu dengan membagikan bibit kepada masyarakat untuk ditanam di wilayah DAS. Sednagkan dilahan tak berpenghuni dilakuan dengan"Aerial Seeding" atau pembibitan yang disebar menggunakan helikopter.
Siti juga menambahkan, akan dilakukan pula upaya perbaikan di hilir sungai, yaitu dengan membangun infrastruktur pendukung seperti bendungan, sumur resapan, dan lain sebagainya.
Gubernur Jabar Aher secara khusus mengapresiasi dan siap mengatasi kerusakan DAS Citarum dan Cimanuk, mulai dari hulu hingga hilir. Dan berharap, 3 -4 tahun ke depan, bisa terlihat perubahan yang diharapkan. "Prinsipnya, Jabar siap mensukseskan progam ini bersama-sama dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya, ujarnya.
Sementara itu, Dirjen SDA pada Kemen PUPR Imam Santoso menambahkan bahwa untuk perbaikan di kawasan hilir, kementeriannya berencana membangun sejumlah curug atau tempat mengalirkan air dan waduk guna mencegah banjir.
"Di Bandung sendiri, kita tahu memang Bandung cekungan, kalau di Cieunteung, kita lakukan pembebasan tanahnya di sana 8 hektar, kita akan memompa airnya dari Cieunteung ke Citarum. Sedangkan Citarum sendiri sepanjang 32 km kita akan normalisasi," papar Imam.
Selain itu, kita akan buat torowongan sepanjang 260 meter di curug Jompong agar tidak terjadi penyempitan aliran sungai Citarum, yang sering menyebabkan banjir di Kota Bandung.
"Kita rencananya tahun 2017 ini sudah mulai sungai Cieunteung. Kemudian, sungai Citarum tahun 2018. Sedangkan, untuk terowongan Curug Jompong, kita mulai tahun 2017 ini. Jadi kita harap tahun 2019 semua sudah selesai," Ungkapnya.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengungkapkan, untuk upaya reforestasi di wilayah DAS, dan sejumlah pembangunan sarana pendukung yang direncanakan tersebut, dibutuhkan dana sekitar Rp 320,6 miliar. Adapun dana tersebut, sesuai arahan Wapres RI Jusuf Kalla katanya, diambil dari dana cadangan penanggulangan bencana yang dimiliki BNPB.
"Bapak Wapres minta karena ini kan situasi darurat, kita butuh lebih cepat, sehingga kita sepakat dari Kementerian Keuangan, Bappenas, semua yang hadir rapat bahwa anggarannya akan diambil dari dana cadangan penanggulangan bencana. Nilainya adalah Rp 320,6 miliar dan itu sudah perintah bapak Wapres bahwa bulan depan sudah harus mulai dikerjakan oleh Kementerian LHK dan Kementerian PUPR," tandasnya. (sein/hms).