Klik
evakuasi Korban Gempa di Gedungsate, (foto:sein) |
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM, - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bersama puluhan pegawai yang sedang bekerja di dalam Gedung Sate/ Kantor Gubernur Jalan Diponogoro no 22 Bandung, berhamburan keluar ruangan mendengar sirine peringatan Gempa. Kejadian Gempa diperkirakan sekitar pukul 10 WIB, hari Rabu (26/), selang beberapa waktu terjadi kebakaran akibat guncangan Gempa.
Dengan kesiapsiagaan, pegawai BPBD Jabar dibantu Securty Gedung Sate, Relawan Bencana dan TNI-Polri datang membatu korban yang tertimpa bangunan. Satu persatu, korban dievakuasi keluar Gedung Sate oleh Tim Evakuasi dan ditempat di tenda darurat yang selanjutnya di bantu oleh Tim Medis dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit.
Masih adanya korban jiwa walaupun tidak ada yang meninggal, hal ini menandakan bahwa ternyata masyarakat masih belum memahani peringatan dini akan terjadi Gempa. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan simulasi Bencana Gempa dan Kebakaran di Gedung Sate hari ini, Rabu (26/04).
Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Dicky Saromi, mengatakan simulasi yang dilaksanakan di Gedung Sate pada jam dan hari kerja ini dimaksudkan agar para pegawai memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam keadaan darurat yang dapat terjadi di keseharian.
“Ini juga menjadi percontohan bagi gedung-gedung perkantoran, terutama pemerintahan untuk menjadi gedung yang siaga akan bencana,” jelas Dicky kepada wartawan disela kegiatan simulasi.
Dikatakan, seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat masuk katagori daerah rawan bencana, baik berupa Banjir, Tanah Longsor, Gempa Bumi dan juga Kebakaran. Untuk itu, kita berupaya mengurangi resiko bencana jangan sampai jatuh korban. Memang, bencana alam itu terutama Gempa bumi tidak bisa dipradiksi tetapi bila sewaktu-waktu benar-benar terjadi, masyarakat sudah siap, ujarnya.
Selain itu, kegiatan hari ini bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Maka kegiatan simulasi ini sebagai salah satu mempromosikan kegiatan Latihan Kesiapsiagaan Bencana yang dapat dijadikan sebagai titik tolak Kesiapsiagaan Nasional yang dilaksanakan serentak se-Indonesia.
“Dengan begitu, mudah-mudahan “siap, untuk selamat!” sesuai tagline akan terwujud,” katanya.
Dicky mengungkapkan, berdasarkan data dari PUSDALOPS BPBD Jabar, bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang memiliki jenis bencana beragam (multi hazard). Di tahun 2017 ini sampa bulan Maret, tercatat kejadian kebakaran 81 kali, banjir 62 kali, tanah longsor 170 kali, puting beliung 102 kali dan gempa bumi 59 kali. Kejadian–kejadian tersebut merupakan kejadian bencana yang intensitasnya besar dan laporannya diterima oleh BPBD Provinsi Jawa Barat, jelasnya.
Sementara itu, Wagub Jabar Deddy Mizwar mengapresiasi simulasi penanggulangan bencana. Ia menyarankan, simulasi rutin diadakan agar para ASN dan petugas di lingkungan Pemprov Jabar memiliki keterampilan menghadapi bencana.
Kegiatan simulasi ini sangat penting, agar seluruh pegawai pemerintahan Jabar dan masyarakat dapat memahami jika terjadi bencana. Saya ucapkan terimaksih kepada BPBD yang telah melatih di seluruh kabupaten kota, tandasnya. (sein).