Klik
 |
| Yana Mulyana, siap maju di Pilkada Kota Bandung (foto:ist) |
Yana mengatakan, bahwa sampai saat ini saya masih bersifat independen tapi saya juga telah melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai politik, sehingga tidak menutup kemungkinan kedepan kalau ada kesepakatan dan kesepahaman dengan beberapa parpol, ya maju melalui jalur Parpol, ujar Yana saat ditemui disela diskusi politik yang diselenggarakan oleh Diskusi Poros Muda Bandung, disalah satu Caffe di Bandung, Rabu (19/04).
Dikatakan, sesuai dengan undang-undang Parpol yang baru semua bahwa calon kepala daerah itu diputuskan oleh pengurus pusat Parpol. Untuk itu, tentunya saya terus berkomunikasi dengan para pengurus DPC, DPD/DPW sampai ke pengurus DPP Parpol.
Ketika ditanya atas dasar apa, keinginan untuk maju dalam Pilkada Kota Bandung, Yana menuturkan, sebagai anak bangsa yang lahir dan dibesarkan di Kota Bandung, tentunya ingin mengabdikan diri untuk kemajuan kota Bandung yang lebih maju lagi dalam kondisi Nyaman dan Aman.
Bahkan saya punya mimpi, untuk membangun Bandung menjadi kota yang nyaman dan aman buat anak cucu kita. Untuk mewujudkan mimpi, ya harus masuk ke dalam system yaitu harus menjadi kepala daerah, ujar Yana yang juga Ketua PSSI Kota Bandung ini.
Yana juga mengatakan, membangun Kota Bandung yang cukup heterogen tentunya harus dilakukan secara bersama-sama. Untuk itu, Yana berharap, kepada beberapa Parpol untuk bersama-sama membangun kota Bandung yang kita cintai ini.
Permasalahan yang masih perlu ditangani secara serius itu tidak terlepas dari infrastruktur jalan, Sampah, Transportasi Umum, PKL. Sedangkan soal seni budaya itu, juga penting dan dapat mengikuti.
Lebih lanjut Yana juga mengatakan, berdasarkan hasil survey ilmiah yang dilakukan untuk mengukur tingkat popularitas , elektabilitas dan keinginan rakyat dengan guesioner disebar pada sampel rakyat pemilih yang refresentatif berdasarkan basis data grossroot dengan jumlah sampel awal 1.000 orang.
Survey pra-pencalonan alikota Bandung diselenggarakan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunungjati Bandung dari 3-9 April 2017, Responden berjumlah 1.000 warga yang memiliki hak pilih yang tersebar di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
Pemilihan jumlah responden per kecamanatan berdasarkan metode cluster dengan target kompisisi secara purposif dari profesi pedagang, buruhm , petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengn tingkat kepercayaan 95 persen, sehingga memiliki margin of error maksimal 5%. Responden yang diambil lebih besar dari penelitian lembaga surveu lainnya, jelasnya.
Survey yang dilakukan oleh Pascasarjana UIN Bandung, ada sebanyak 17 nama terdiri dari : Yana Muslyana, Yossi Irianto, Oded M Danail, M Farhan, Gatot Tjahyono, Erwan Setiawan, Fiki Satari, Iwa Kartiwa, Ledia Hanifah A, Erwin Sandjaya, Sodik Mujadid, Ricky Subagja, Tate Komaruddin, Teddy Rusmawan, Arfiana Rafnialdi, Ayi Vivananda, Haru Siandaru.
Dari tiga ke 17 nama tersebut, alhamdulillah, berdasarkan hasil survey tingkat popularitas calon walikota Bandung periode 2018-2023, dengan jumlah responden sebanyak 2.486, saya masuk di peringkat ke tiga dengan perolehan suara sebanyak 226 suara satau sebesar 9,09%. Sedangkan untuk peringkat pertamanya Oded M Danail sebenayk 598 suara (24,05%) dan kedua Ayi Vivananda :248 suara (9,98%). ujarnya.
Sedangkan untuk angket calon walikota yang paling disukai dari 1000 angket yang masuk, Oded M Danial mendapatkan suara sebnayak 306 suara ( 30,57%), Yana Mulyana :58 suara (5,79%), M Farhan :57 (5,69%) berikut Ayu Vivananda 57 (5,69%). Dan Yossi Irianto :49 (4,90%). (sein)
