Klik
Peringati May Day,Serikat Pekerja & Buruh Gelat Silaturahmi Akbar di kantor Disnaker Kota bandung (foto:ist) |
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,- Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), berbagai organiasi pekerja dan buruh yang tergabung Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh (FKSPSB) Kota Bandung akan menggelar silaturahmi akbar dengan seluruh serikat buruh bersama Pemerintah Kota Bandung, di Halaman Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Jalan RA Martanegara No. 4, pada hari Minggu, 30 April 2017.
Ketua Panitia silaturahmi akbar, Ujang Sopandi bahwa kegitan ini merupakan wujud kesepahaman bersama antara serikat pekerja-serikat buruh dengan Pemkot Bandung dalam rangka menjaga kondusifitas kota Bandung pada saat memperingati hari buruh internasional yang jatuh tanggal 1 Mei ( May Day) 2017.
Kegiatan silaturhami akbar nanti akan diisi dengan jalan sehat, bazar pasar murah, pelayanan akta kelahiran oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung, serta pelayanan administrasi BPJS Kesehatan. Juga akan diadakan menyiapkan gelaran budaya untuk melestarikan kesenian Sunda di Kota Bandung, jelas Ujang Sopandi dalam acara Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (27/4).
“Kita ingin membuat Kota Bandung semakin kondusif, semakin baik, output yang kita hasilkan adalah kebersamaan antara para pekerja,” tegasnya.
Rumah Susun Murah
Sementara itu, dalam acara yang sama, Ketua FKSPSB Kota Bandung, Sukirno, mengatakan, mengapresiasi Pemkot Bandung, yang telah membangun rumah susun murah untuk para buruh. Meskipun jumlahnya baru 50 unit, namun hal tersebut menurutnya sudah menunjukkan upaya yang baik dari pemerintah kota untuk membantu nasib para buruh di Kota Bandung.
“Kalau saya bilang, pemerintah kota sudah memanusiakan manusia. Yang biasanya kita menempati satu petak kamar diisi satu keluarga itu kayak pindang (sejenis olahan ikan). Tapi dengan program ini sangat membantu sekali. Minimal kita tinggal dengan layak,” ujar Sukirno
Sukirna menuturkan, biasanya para buruh harus mengeluarkan biaya Rp400.000-Rp500.000 tiap bulan untuk menyewa sepetak kamar. Namun, dengan program ini, mereka hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp120.000 tiap bulan untuk bisa menempati rumah susun tipe 21.
Saat ini, rumah susun tersebut baru tersedia di wilayah Cingised, Kecamatan Arcamanik. Pihaknya berharap agar pemerintah kota bisa menambah unit rumah susun untuk pekerja yang berada di wilayah Kota Bandung bagian barat.
“Makanya kita mendorong sekali pemerintah kota untuk memperbanyak (rumah susun), terutama di daerah-daerah industri,” imbuh Sukirno.
Sedangkan, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi mengatakan, selain rumah susun, Pemkot Kota Bandung juga telah menyediakan program lain untuk memfasilitasi para buruh, yaitu bis gratis untuk para buruh. Bis tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintah kota dengan Perum Damri. Saat ini, operasionalisasi Bis Buruh telah melayani para buruh yang berada di jalur Cibiru-Cibeureum.
“Kita sedang upayakan untuk menambah, tapi dengan dana CSR. Kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan untuk menyediakan bis, tapi yang belum operasionalnya,” jelas
Ia menuturkan bahwa setiap harinya, dana yang diperlukan untuk operasional bis buruh ini mencapai Rp900.000. Pembiayaan tersebut berasal dari dana APBD melalui Dinas Perhubungan. Tandasnya. (sein/ari).