Klik
Rustandie, anggota Komisi IV DPRD Jabar (foto:ist) |
Menurut Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Rustandie, kita berharap jalan Tol Soroja dapat dipergunakan pada saat musim mudik lebaran 2017 mendatang. Namun, sampai saat ini masih ada kendala pada pembebasan lahan warga yang diberes dibebaskan ditambah lagi masalah tanah untuk timbunan.
Untuk itu, Dewan minta dan mendorong pemerintah provinsi Jawa Barat dan Pemkab Bandung, untuk segera menuntaskan pembebasan lahan warga yang terkena jalur tol Soroja. Kan selama ini yang menjadi kendala adalah soal pembebasan lahan yang tidak beres aja, ujar Rustandie kepada wartawan.
Memang Tol Soroja itu pusat yang membangunnya, namun, soal pembebasan lahan itu tanggungjawab provinsi dan kabupaten Bandung. Untuk itu, Dewan mendorong Pemrpvo Jabar dan Kab Bandung untuk terus melakukan percepatan pembebasan lahan, agar pembangunan tol Soroja cepat selesai, ujarnya.
Sebagai bentuk dorongan percepatan dari DPRD Jabar adalah terkait persetujuan anggaran untuk jalan Tol Soroja, karena Kita berharap, pada saat musim mudik lebaran tol Soroja dapat dioperasionalkan, harap Rustandie.
Kalau jalan tol Soroja dapat segera selesai tentunya, tentunya dapat mengurangi tingkat kemacetan d dari Kota Bandung menuju kota Soreang, terutama wilayah jalan Kopo sampai Ketapang menuju Soreang. Selain itu, Rustandie juga meminta Pemerintah Kabupaten Bandung juga harus memperhatikan akses keluar Tol Soroja yakni jalan keluar setelah tol harus dibuat lebar.
"Jangan sampai ketika keluar tol karena jalannya sempit maka akan terjadi penumpukan kendaraan. Jarak tempuh Kabupaten ke Kota Bandung dalam 10 menit dengan adanya Tol Soroja tapi begitu keluar tol jalan keluarnya sempit sehingga macet. Itu akan percuma," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bandung harus "duduk bersama" untuk menyelesaikan segala permasalahan terkait pembangunan Jalan Tol Soroja. "Kalau masih molor pembangunannya (Tol Soroja), maka kami akan memanggil pihak-pihak terkait," katanya.
Sementara itu, ditempat terpisah Sekda Jabar iwa Karniwa mengatakan, kendala utama lambatnya pembangunan jalan Tol Soroja terkendala masalah pembebasan lahan hingga tanah untuk timbunan.
Untuk pekerjaan konstruksinya saja sampai awal April lalu baru mencapai 71,042 persen yang didominasi pekerjaan struktur 98 persen dan timbunan tanah baru 67 persen.
Jadi bila dilihat dari progressnya, masih jauh dari harapan, bahkan saat menjelang arus mudik lebaran kemungkinan masih belum dapat dipergunakan, ujar iwa.
Dikatakannya, berdasarkan laporan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) selaku pengusahaan Jalan Tol Soroja kepada saya, ternyata masih ada kendala yang terjadi di lapangan yaitu pembebasan lahan dan pembangunan masjid pengganti yang masih menunggu tahapan pembangunan dan pembebasan lahannya . Karena lahan yang ada tidak mencukupi, sehingga dilakukan proses disain ulang di lokasi Citeureup dan Tegal-Caang.
Sedangkan lainnya, masalah cuaca karena setiap hari hujan turun dan juga terjadi pada pengadaan tanah untuk timbunan. Ternyata rata-rata quarry (tambang terbuka) belum memiliki izin galian C sehingga sering timbul masalah," tandasnya. (sein).