Klik
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Sektor pariwisata merupakan salah satu komponen penting yang dapat berdampak dan mempengaruhi secara keseluruhan (multiplier effect). Untuk itu menurut Kepala Disparbud Jabar Ida Hernida, diperlukan Forum Koordinasi Lintas Kab/kota Kota serta lintas OPD Provinsi serta stakeholders pariwisata dan kebudayaan Jabar. Hal ini, supaya terbangun kesamaan visi serta strategi untuk menyambut kedatangan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke Jabar.
Menurut Ida Hernida, indicator kinerja utama pembangunan pariwisata dengan sasaran strategi meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Diindikasikan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan peningkatan kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat
Hal ini disampaik Kadisparbud Jabar dapal rakor Pengembangan Promosi Pariwisata Jawa Barat bertempat di Trans Luxury Hotel, Selasa (11/7), yang dikuti para kepala dinas pariwisata dan kebudayaan se-Provinsi Jawa Barat, Assosiasi, serta Perguruan Tinggi.
Dikatakan, berdasarkan kajian teknis analisa pasar pariwisata Jabar, profil wisatawan yang berkunjung ke Jabar untuk pasar mancanegara didominasi oleh wisatawan Malaysia dan Singapura serta pergerakan wisatawan nusantara didominasi oleh segmen pasar Jabodetabek sebesar 45,1 % dan dalam provinsi sebesar 34,4 %.
Kegiatan Jabar Travel Exchange (JTX) ke-19 tahun 2017, merupakan salah satu upaya mengenalkan wisata halal. Dimana, kawasan Trans Studio Mall, merupakan destinasi wisata buatan yang telah mendapat penghargaan ke-1 untuk destinasi buatan yang menerapkan konsep wisata halal. Yaitu, tidak menempatkan sarana peribadatan ditempat kurang layak, namun dengan membangun tempat khusus untuk beribadah yang baik, bersih dan megah. Trans Studio Mall juga dalam lingkup nasional dengan amenitasnya ditetapkan sebagai salah satu kawasan wisata konvensi MICE.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan ini untuk menyampaikan hasil bursa penjualan paket wisata baik dalam maupun luar negeri. Bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dalam pencapaian indicator kinerja pembangunan pariwisata dengan sasaran strategis meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Jawa Barat.
Berdasarkan kajian existing wisatawan ke Jawa Barat, mayoritas didominasi usia 26-35 tahun. Motivasi utama wisatawan nusantara dan mancanegara ke Jawa Barat adalah rekreasi, jumlah rata-rata tinggal di Jabar adalah 2 hari 1 malam dengan pengeluaran rata-rata 2-3 juta rupiah.
Wisatawan nusantara maupun mancanegara adalah berkunjung ke kawasan wisata unggulan Bandung dan Cirebon adalah wisata belanja, sedangkan ke kawasan wisata unggulan Bogor menginginkan wisata buatan, ke kawasan wisata unggalan Pangandaran dengan wisata alam, serta kawasan wisata unggulan Sukabumi dengan wisata alam dan watersport, tandasnya. (hms/red)
Menurut Ida Hernida, indicator kinerja utama pembangunan pariwisata dengan sasaran strategi meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Diindikasikan peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan peningkatan kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Barat
Hal ini disampaik Kadisparbud Jabar dapal rakor Pengembangan Promosi Pariwisata Jawa Barat bertempat di Trans Luxury Hotel, Selasa (11/7), yang dikuti para kepala dinas pariwisata dan kebudayaan se-Provinsi Jawa Barat, Assosiasi, serta Perguruan Tinggi.
Dikatakan, berdasarkan kajian teknis analisa pasar pariwisata Jabar, profil wisatawan yang berkunjung ke Jabar untuk pasar mancanegara didominasi oleh wisatawan Malaysia dan Singapura serta pergerakan wisatawan nusantara didominasi oleh segmen pasar Jabodetabek sebesar 45,1 % dan dalam provinsi sebesar 34,4 %.
Kegiatan Jabar Travel Exchange (JTX) ke-19 tahun 2017, merupakan salah satu upaya mengenalkan wisata halal. Dimana, kawasan Trans Studio Mall, merupakan destinasi wisata buatan yang telah mendapat penghargaan ke-1 untuk destinasi buatan yang menerapkan konsep wisata halal. Yaitu, tidak menempatkan sarana peribadatan ditempat kurang layak, namun dengan membangun tempat khusus untuk beribadah yang baik, bersih dan megah. Trans Studio Mall juga dalam lingkup nasional dengan amenitasnya ditetapkan sebagai salah satu kawasan wisata konvensi MICE.
Maksud dan tujuan penyelenggaraan ini untuk menyampaikan hasil bursa penjualan paket wisata baik dalam maupun luar negeri. Bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dalam pencapaian indicator kinerja pembangunan pariwisata dengan sasaran strategis meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Jawa Barat.
Berdasarkan kajian existing wisatawan ke Jawa Barat, mayoritas didominasi usia 26-35 tahun. Motivasi utama wisatawan nusantara dan mancanegara ke Jawa Barat adalah rekreasi, jumlah rata-rata tinggal di Jabar adalah 2 hari 1 malam dengan pengeluaran rata-rata 2-3 juta rupiah.
Wisatawan nusantara maupun mancanegara adalah berkunjung ke kawasan wisata unggulan Bandung dan Cirebon adalah wisata belanja, sedangkan ke kawasan wisata unggulan Bogor menginginkan wisata buatan, ke kawasan wisata unggalan Pangandaran dengan wisata alam, serta kawasan wisata unggulan Sukabumi dengan wisata alam dan watersport, tandasnya. (hms/red)