Klik
LEMBANG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,- -Ketua Umum Pengurus Pusat FKPPI Ponco Sutowo meminta kepada seluruh kader dan anggota FKPPI di seluruh Indonesia harus siap menjadi Garda Terdapan untuk mengawal, membela dan mempertahankan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
Menurut Ponco Sutowo, bahwa beberapa tahun belakangan ini, ada indikasi kelompok tertentu yang berupaya merongrong ideology Pancasila dengan ideology. Hal ini tentu akan mengganggu keutuhan NKRI. Melalui kegiatan Pendidikan dan Latihan Kader Organisasi Tingkat Madya Angkatan I yang diselenggarakan oleh KB FKPPI Jabar, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan seluruh kader FKPPI khususnya di Jawa Barat ini.
Hal ini, disampaikan Ketum PP FKPPI Ponco Sutowo saat membuka Diklat Tingkat Madya bagi Kader FKPPI se-Jabar yang diikuti sebanyak 135 diselenggarakan di Dodik Bela Negara Cikole Lembang KBB, jum’at (21/07).
Dalam kegiatan Diklat yang berlangsung sejak 19 s.d 23 Juli 2017 (selama 4 hari 4 malam), diisi oleh Gubernur Lemhanas Letjend TNI ( purn ) Agus Widjoyo; Wadan Kodiklat Mayjend TNI Bachtiar, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi,Pengurus Pusat FKPPI temasuk juga Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Gubernur Lemhanas Letjend TNI ( purn ) Agus Widjoyo, dalam paparan materi Konsensus dasar kebangsaan “Pancasila”. Disampaikan bahwa Konsensus dasar Bangsa bersumber dari Pancasila, " Hanya ada satu di Indonesia Ideologi Pancasila bukan Ideologi Global yg lainnya.
Pancasila menjadi dasar Negara itu sudah Final, untuk itu bila ada orang atau sekelompok orang yang masih mempertanyakan ideology Pancasila harus belajar kembali sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Karena Pancasila dirumuskan oleh seluruh komponen bangsa yang berasal dari seluruh pulau-pulau Indonesia.
Ada 4 konsensus yang harus tetap dipegang oleh Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, UUD’45, NKRI dan Bhineka tunggal Ikka, ujar Agus Widjoyo.
Sedangkan Wadan Kodiklat Mayjend TNI Bachtiar menyampaikan tentang implementasi kewaspadaan dan Ketahanan Nasional.
Menurut Bachtiar, Kewaspadaan nasional, baik itu secara geografis serta demografi haras dijaga secara utuh sesuai pesan founding father harus dari Sabang sampai Marauke, jangan sampai ada yang lepas dari pangkuan ibu pertiwi.
Kenapa kita harus waspada, karena Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan (AGHT) terus beruapa mengusik kutuhan NKRI. Untuk itu, perlu pendidikan bangsa, moral bangsa dan kerakter bangsa bagi seluruh anak bangsa demi mempertahankan haga diri bangsa dan keutuhan bangsa Indonesia.
Sedangkan Kapolda Jabar Irjen Pol Charliyan menyampaikan, bahwa kader FKPPI hrs membuka mata dan telinga untuk secepatnya menangkal Radikalisme dan Terorisme yang bisa muncul setiap saat .
Anton juga berpesan akan terus meningkatkan koordinasi, komunikasi dan konsistensi bersama dalam menjaga kantibmas khusus di seluruh Jawa Barat ini.
Sementara itu, Ketua PD X KB FKPPI Jabar Yana Mulyana S mengatakan, para peserta Diklat Tingkat Madya ini menjadi garda terdepan membela NKRI, Pancasila, dan UUD 1945 dari ancaman radikalisme dan terorisme. Untuk itu perlu mendapat pembekalan tentang wawasan kebangsaan dan pengetahuan lainnya dari tokoh yang kita jadikan narasumber.
Adapun terkait diterbitkannya Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) dinilai tepat. Karena dengan diterbitkannya Perppu ini sebagai upaya persuasif bagi mereka yang memiliki tendensi terhadap nilai-nilai Pancasila.
"Dengan Perppu ini ketika ada satu hal yang membuat tendensi dengan Pancasila atau punya potensi terhadap stabilitas negara bisa langsung ditindak, tandas Yana didamping Irwan Kusdrajat (Bendahara) dan Sally (Sekretaris), (sein).