Klik
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Komisi IV DPRD Jabar menilai keberadaan Perda Perda tentang Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Unggulan Provinsi Jawa Barat, belum dapat diimplentasikan di lapangan. Sehingga, keberadaan ODTW unggulan belum ditunjang dengan akses dan fasilitas yang memadai, sehingga sektor kepariwisataan Jabar akan ketinggalan dari provinsi lain.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady, pihaknya (Komisi IV-red) merasa perlu melakukan study banding ke provinsi lain. Maka, hari ini, Rabu sampai Sabtu ( 26 s/d 29/07) Kamisi IV melakukan Study Banding ke Provinsi Jogyakarta.
Kenapa kita pilih Jogyakarta, karena Jogyakarta merupakan salah satu provinsi yang cukup bagus dalam pengembangan kepariwisataan. Bahkan hampir seluruh akses/ jalan menuju ODTW di Jogyakarta , dalam kondisi baik dan memadai, ujar Daddy Rohanady kepada faktabandungraya.com, saat ditemui di ruang Komisi IV DPRD Jabar, Rabu (26/07).
Dikatakan, biasanya calon wisatawan mancanegara atau nusantara akan malas ke ODTW kalau kondisi infrastruktur jelek, karena capek dijalan. Sementara bila kita melihat perkembangan ODTW Jogyakarta, tingkat kunjungan wisatan terus meningkat. Memang, Jogya punya daya tarik tersendiri , seperti peninggalan sejarah berupa Candi, Keraton, wisata alam dan pantainya.
ODTW Jabar sebanar memiliki potensi kepariwisataan yang sangat menarik dan tidak kalah dengan provinsi lain. Walaupun tidak bisa apple to apple. Tapi paling tidak kita punya ODTW unggulan yang bisa kita jual.
Kelemahan Jabar saat ini terletak di akses/ infrastruktur yang kurang memadai. Misalkan, wisatawan mau ke Pelabuhanratu atau ke Pangandaran berapa lalu waktu yang dibutuhkan, sehingga keburu capek dan malas, uangkapnya.
Kita juga sadari, kata Daddy, bahwa kondisi infrastruktur menuju ODTW saat ini jalannya kecil ditambah lagi kondisi jalan kurang mantap, belum lagi urusan kemacetan. Padahal. Sektor kepariwisataan merupakan penyumbang terbesar ketiga untuk PAD.
Daddy juga mengungkapkan bahwa perda ODTW Unggulan memang masih baru, untuk itu perlu sosialisasi dan imflentasi. Untuk implentasinya tentunya dimulai dari perencanaan. Untuk itu, berhubung sekarang DPRD Jabar sedang membahas APBD Perubahan 2017 dan juga akan membahas RAPBD 2018, maka Komisi IV yang membidangan infrastruktur siap mendukung dan mendorong akses ke ODTW. Sedangkan Komisi II dan V yang menangani langsung bidang kebudayaan dan kepariwisataan tentunya diharapkan ada singkronisiasi antara OPD terkait dengan kita.
Lebih lanjut dikatakan, DPRD Jabar sangat mendukung ODTW Ciletuh yang sebentar lagi ditetapkan oleh Unesco sebagai Geopark Dunia tentunya perlu dikelola secara terpadu agar memiliki daya jual dan daya tarik bagi Wisman dan wisnus.
Pada APBD 2016 Jabar yang lalu kita plotkan anggaran sebesar Rp.100 miliar untuk membenahi infrastruktur Ciletuh, dan di tahun 2017 ini ditambah lagi sekitar Rp.200 miliar. Untuk meningkatkan akses dari Pelabuhanratu ke Ciletuh. Lantas pertanyaannya, bagaimana orang-orang Jakarta atau wisatawan asing yang turun di Jakarta untuk mencapai Pelabuhanratu atau Ciletuh ?.... Masih sangat berat.
Bahkan saat Komisi IV melakukan kunker ke Kab Sukabumi, pak Bupati minta agar Tol Bocimi tidak hanya berbelok ke Cianjur dan Padalarang-Cileuyi tapi mereka minta juga diteruskan ke Pelabuhanratu. Akses tol ini sebagai pembuka untuk mencapai Ciletuh.
Daddy juga mengakui bahwa sampai saat ini belum pernah dibahas bersamaan antara Komisi II. IV dan V dengan OPD terkait ( Dinas BMPR, Dishub dan Disparbud Jabar). Untuk itu, kita berharap hasil sutdy banding dari Jogyakarta nanti kita akan bicarakan bersama.
Untuk pengembangan dan pembangunan ODTW Ciletuh itu, sebenarnya dapat saja dilakukan seperti Gerakan Citarum Bestari (GCB) yang didukung dari berbagai sektor. Untuk itu, kita berharap, ada kesepahaman lintas OPD dan Komisi dalam pengelolaan ODTW Ciletuh yang terintegrasi, sehingga benar-benar memiliki daya jual dimata wisatawan.
Kita berharap melalui RAM-IP (rencana aksi multypihak implentasi pekerjaan) terkait dengan Geopark Ciletuh, dapat dijadikan program prioritas bagi OPD terkait, baik bagi Dinas BMPR, Dishub, dan Disparbud termasuk Disperindag. Dengan demikian, kalau program 4 OPD ini sudah singkron dan terintegrasi, saya optimis, Geopark Ciletuh akan cepat berkembang dan dikenal dimata calon wisatawan, tandasnya. (sein).
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady, pihaknya (Komisi IV-red) merasa perlu melakukan study banding ke provinsi lain. Maka, hari ini, Rabu sampai Sabtu ( 26 s/d 29/07) Kamisi IV melakukan Study Banding ke Provinsi Jogyakarta.
Kenapa kita pilih Jogyakarta, karena Jogyakarta merupakan salah satu provinsi yang cukup bagus dalam pengembangan kepariwisataan. Bahkan hampir seluruh akses/ jalan menuju ODTW di Jogyakarta , dalam kondisi baik dan memadai, ujar Daddy Rohanady kepada faktabandungraya.com, saat ditemui di ruang Komisi IV DPRD Jabar, Rabu (26/07).
Dikatakan, biasanya calon wisatawan mancanegara atau nusantara akan malas ke ODTW kalau kondisi infrastruktur jelek, karena capek dijalan. Sementara bila kita melihat perkembangan ODTW Jogyakarta, tingkat kunjungan wisatan terus meningkat. Memang, Jogya punya daya tarik tersendiri , seperti peninggalan sejarah berupa Candi, Keraton, wisata alam dan pantainya.
ODTW Jabar sebanar memiliki potensi kepariwisataan yang sangat menarik dan tidak kalah dengan provinsi lain. Walaupun tidak bisa apple to apple. Tapi paling tidak kita punya ODTW unggulan yang bisa kita jual.
Kelemahan Jabar saat ini terletak di akses/ infrastruktur yang kurang memadai. Misalkan, wisatawan mau ke Pelabuhanratu atau ke Pangandaran berapa lalu waktu yang dibutuhkan, sehingga keburu capek dan malas, uangkapnya.
Kita juga sadari, kata Daddy, bahwa kondisi infrastruktur menuju ODTW saat ini jalannya kecil ditambah lagi kondisi jalan kurang mantap, belum lagi urusan kemacetan. Padahal. Sektor kepariwisataan merupakan penyumbang terbesar ketiga untuk PAD.
Daddy juga mengungkapkan bahwa perda ODTW Unggulan memang masih baru, untuk itu perlu sosialisasi dan imflentasi. Untuk implentasinya tentunya dimulai dari perencanaan. Untuk itu, berhubung sekarang DPRD Jabar sedang membahas APBD Perubahan 2017 dan juga akan membahas RAPBD 2018, maka Komisi IV yang membidangan infrastruktur siap mendukung dan mendorong akses ke ODTW. Sedangkan Komisi II dan V yang menangani langsung bidang kebudayaan dan kepariwisataan tentunya diharapkan ada singkronisiasi antara OPD terkait dengan kita.
Lebih lanjut dikatakan, DPRD Jabar sangat mendukung ODTW Ciletuh yang sebentar lagi ditetapkan oleh Unesco sebagai Geopark Dunia tentunya perlu dikelola secara terpadu agar memiliki daya jual dan daya tarik bagi Wisman dan wisnus.
Pada APBD 2016 Jabar yang lalu kita plotkan anggaran sebesar Rp.100 miliar untuk membenahi infrastruktur Ciletuh, dan di tahun 2017 ini ditambah lagi sekitar Rp.200 miliar. Untuk meningkatkan akses dari Pelabuhanratu ke Ciletuh. Lantas pertanyaannya, bagaimana orang-orang Jakarta atau wisatawan asing yang turun di Jakarta untuk mencapai Pelabuhanratu atau Ciletuh ?.... Masih sangat berat.
Bahkan saat Komisi IV melakukan kunker ke Kab Sukabumi, pak Bupati minta agar Tol Bocimi tidak hanya berbelok ke Cianjur dan Padalarang-Cileuyi tapi mereka minta juga diteruskan ke Pelabuhanratu. Akses tol ini sebagai pembuka untuk mencapai Ciletuh.
Daddy juga mengakui bahwa sampai saat ini belum pernah dibahas bersamaan antara Komisi II. IV dan V dengan OPD terkait ( Dinas BMPR, Dishub dan Disparbud Jabar). Untuk itu, kita berharap hasil sutdy banding dari Jogyakarta nanti kita akan bicarakan bersama.
Untuk pengembangan dan pembangunan ODTW Ciletuh itu, sebenarnya dapat saja dilakukan seperti Gerakan Citarum Bestari (GCB) yang didukung dari berbagai sektor. Untuk itu, kita berharap, ada kesepahaman lintas OPD dan Komisi dalam pengelolaan ODTW Ciletuh yang terintegrasi, sehingga benar-benar memiliki daya jual dimata wisatawan.
Kita berharap melalui RAM-IP (rencana aksi multypihak implentasi pekerjaan) terkait dengan Geopark Ciletuh, dapat dijadikan program prioritas bagi OPD terkait, baik bagi Dinas BMPR, Dishub, dan Disparbud termasuk Disperindag. Dengan demikian, kalau program 4 OPD ini sudah singkron dan terintegrasi, saya optimis, Geopark Ciletuh akan cepat berkembang dan dikenal dimata calon wisatawan, tandasnya. (sein).