Klik
Gedung DPRD Jabar (foto:istimewa) |
JABAR, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Wakil Ketua DPRD Jabar Haris Yuliana mengatakan, sampai saat ini masih ada beberapa BUMD bergantung pada suntikan dana dari APBD Jabar, padahal tujuan BUMD itu didirikan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, untuk itu, guna mendorong optimalisasi kinerja BUMD, DPRD Jabar terus meminta pihak Pemprov untuk meningkatkan kinerja BUMD. Diantara, melalui upaya perubahan atau penggantian jajaran direksi dan manajemennya serta penambahan tenaga profesional di bidangnya kinerja BUMD-BUMD di Jawa Barat ini.
Alhamdulillah, setelah dilakukan perubahan manajemen dan penambahan tenaga professional, kini sudah ada kemajuan, bahkan sudah ada beberapa BUMD yang telah memberikan kontribusi terhadap PAD. Namun, tetap masih ada beberapa BUMD dalam operasionalnya bergantung pada suntikan dana dari APBD Jabar, ujar Haris Yuliana kepada wartawan kemarin. di Bandung.
Dikatakan, terhadap BUMD yang belum memberikan kontribusi PAD bahkan cenderung merugi, Haris berpendapat, sebaiknya di evaluasi bila perlu dilikwidasi.
“Ngapain kita pertahankan BUMD yang selalu merugi dan mengerogoti ABPD Jabar terus”, ujar Politisi PKS ini.
Sementara itu, bagi BUMD yang kinerjanya sudah membaik harus terus di dorong agar dapat meningkatkan kontribusinya terhadap PAD sehingga pembangunan di Jabar dapat terus meningkat.
Haris mengakui beberapa tahun ini sudah ada peningkatan jumlah BUMD dalam memberikan kontribusi PAD. Diantaranya, Bank Jabar Banten (bank bjb), PT Migas Hulu, PT Migas Hilir, dan PT Jasa Sarana,yang telah memberikan pemasukan yang cukup besar untuk PAD Jawa Barat, sampai ratusan miliar rupiah.
BUMD lainnya yakni Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), diharapkan akan menjadi BUMD unggulan lain di Jawa Barat, seiring dengan beroperasinya Bandara di Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Ditambahkannya, PT Jamkrida hanya rugi di tahun pertama. Setelah dibimbing terus, tahun-tahun selanjutnya terus menghasilkan pendapatan, katanya yang sempat mengalami kerugian walau mendapat suplai modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saat ini kondisinya kian membaik setelah dilakukan perombakan direksi dan manajemen. Tandasnya. (sein).