Klik
BANDUNG,FAKTABANDUNGRAYA.COM – Tiga hari mendekati perayaan Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban semakin meningkat, untuk itu, menurut Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Haris Yuliana meminta agar pemerintah dapat mengendalikan harga hewan kurban di pasaran.
"Dengan dikendalikan harga hewan Kurban, apalagi murah dan terjangkau, insya Allah yang berkurban makin banyak," kata Haris kepada wartawan di Bandung, Selasa(29/8).
Dikatakan, menjelang hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, kebutuhan hewan kurban jenis domba/kambing dan sapi pasti ada peningkatan, terutama Sapi. Namun, sejauh ini memang hewan Sapi yang ada di Jabar didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk juga dari NTB. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi setiap harinya dipasok dari provinsi lain," kata politisi PKS itu.
Harris mengatakan, selama ini, Jawa Barat hanya sebagai daerah konsumen hewan kurban, karena belum mampu memproduksi sapi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Sehingga kebutuhan hewan kurban selalu dipasok dari daerah timur, ujarnya.
Untuk itu, Harris berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan jumlah populasi sapi mencapai dua juta ekor setiap tahunnya sehingga kebutuhan pasar, terutama saat musim kurban terpenuhi.
Ditambahkan, bahwa kebutuhan sapi di Jabar itu, lanjut dia, harus dipikirkan oleh pemerintah agar dapat mengendalikan harga sapi, sehingga harganya tidak terlalu tinggi saat musim kurban."Kalau swadaya paling tidak akan menekan harga transportasi, tandasnya. (sein).
"Dengan dikendalikan harga hewan Kurban, apalagi murah dan terjangkau, insya Allah yang berkurban makin banyak," kata Haris kepada wartawan di Bandung, Selasa(29/8).
Dikatakan, menjelang hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, kebutuhan hewan kurban jenis domba/kambing dan sapi pasti ada peningkatan, terutama Sapi. Namun, sejauh ini memang hewan Sapi yang ada di Jabar didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk juga dari NTB. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi setiap harinya dipasok dari provinsi lain," kata politisi PKS itu.
Harris mengatakan, selama ini, Jawa Barat hanya sebagai daerah konsumen hewan kurban, karena belum mampu memproduksi sapi untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Sehingga kebutuhan hewan kurban selalu dipasok dari daerah timur, ujarnya.
Untuk itu, Harris berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan jumlah populasi sapi mencapai dua juta ekor setiap tahunnya sehingga kebutuhan pasar, terutama saat musim kurban terpenuhi.
Ditambahkan, bahwa kebutuhan sapi di Jabar itu, lanjut dia, harus dipikirkan oleh pemerintah agar dapat mengendalikan harga sapi, sehingga harganya tidak terlalu tinggi saat musim kurban."Kalau swadaya paling tidak akan menekan harga transportasi, tandasnya. (sein).