Klik
Irjenpol Anton Charliyan ( foto: istimewa) |
Dengan alih tugasnya Jenderal Antorn Charliyan dari jabatan Kapolda Jabar, berbagai kalangan masyarakat Jabar, baik Ormas, LSM, Tokoh masyarakat merasa kehilangan.
Menurut Pupuhu Dewan Karatuan Mejelis Adat Sunda, Ari Mulia Subagdja Husein, dirinya berbasama berbagai elemen masyarakat Jabar merasa sangat kehilangan. Karena sosok pak Anton Charliyan sebagai polisi pengayom sangat susah ditemukan. , sehingga ketika beliau di mutasi Majelis Adat Sunda sangat menyayangkan. Lembaga Kepolisian Republik Indonesia seharusnya bangga mempunyai sosok pemersatu dikalangan masyarakat Jawa Barat.
Selain sebagai pengayom, beliau walaupun menjabat sebagai Kapolda Jabar namun dalam keseharian hidupnya cukup sederhana dan sangat dekat dengan semua kalangan., ujar Ari Subagja kepada wartawan di Bandung, kemarin.
Dikatakan, dimata kalangan LSM. Ormas dan tokoh masyarakat Jabar, beliau tidak segan-segan bertukar pikiran demi tetap terjaganya kondusifitas Jabar terutama dalam hal melawan radikalisme dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan demi keutuhan NKRI.
“Kelebihan dan kedekatan beliau dengan masyarakat membuat kita benar-benar merasa kehilangan, Disinliah,” ujar Ari.
Lebih lanjut Ari Mulia mengatakan, beliau sering melakukan pendekatan lokal kepada masyarakat , hal itu terbukti dari beberapa program-program Anton Charliyan yang merambah sampai ke pelosok Jawa Barat. Salah satunya adalah Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi.
Program itu, kata Anton Charliyan adalah kegiatan kemanusiaan yang bertujuan mengetuk hati para dermawan di Jawa Barat agar mau melihat warga yang kurang mampu dan menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Selain itu, melalui program pasar murah,dimana begitu sulitnya rakyat indonesia akhir akhir ini untuk mencukupi kebutuhan pokok, lewat kebijakan Anton Charliyan selaku Kapolda Jabar mengundang beberapa toko Adat,budaya,ormas dan LSM untuk menggelar pasar murah diwilayahnya masing masing.
Hal tersebut lanjut Ari,tidak lain untuk meringankan beban hidup masyarakat. Makanya saya selaku Pupuhu Dewan Karatuan Majelis Adat Sunda kemarin sudah melayangkan surat ke bapak Presiden Republik Indonesia Ir.Joko Widodo untuk meninjau kembali kebijakan bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Namun belum adanya respon surat yang kita kirimkan tersebut, terhitung sejak Rabu (5-09- 2017) kemarin, di Rupatama Mabes Polri Jenderal Tito Karnavian melantik Kapolda Jawa Barat yang baru Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Kini masyarakat Jawa Barat khususnya Majelis Adat Sunda sangat kehilangan putra daerahnya. Ari, berharap agar Kapolri mengembalikan lagi Pak Anton Charliyan ke Polda Jawa Barat. Pungkasnya (herm/sein)