Klik
BANDUNG. FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Pada tahun 2019, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata menargetkan sebanayk 20 juta wisatawan mancanegara. Untuk itu, kota Bandung oleh Kementerian Pariwisata dipercaya sebagai salah satu kota dari 10 branding Destinasi Wisata Indonesia.
Guna menyukseskan hal itu, pemerintah telah memilih nama-nama dan logo baru untuk branding 10 destinasi wisata Indonesia. Stunning Bandung adalah nama yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata RI untuk mewakili destinasi-destinasi wisata di Jawa Barat. Slogan yang diangkat adalah “Stunning Bandung: Where the wonders of West Java begins.” Nama tersebut bermakna, Bandung sebagai gerbang pariwisata Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mendukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh kementerian. Pihaknya sendiri terus menguatkan berbagai upaya strategis guna meningkatkan jumlah wisatawan ke Kota Bandung.
“Kita terus programkan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kita lakukan penguatan terutama karena Kota Bandung ini sesungguhnya memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita bisa memberdayakan destinasi wisata sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut Oded mengatakan, Pemkot Bandung mempunyai program akan membangun “Kampung Wisata Tematik” di setiap kecamatan. Selain itu, Bandung yang telah terkenal sebagai kota jasa yang juga banyak menyediakan wisata hiburan dan MICE (Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions). Kota Bandung sendiri memiliki 10 museum, 280 tempat hiburan, 600 bangunan cagar budaya, 1200 kafe dan restoran, serta 20 taman kota tematik yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
“Kami pun sangat bersyukur karena berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil signifikan, diantaranya angka kunjungan wisata tahun 2016 yang mencapai 6,9 juta wisatawan dari target 5,6 juta,” ucap Oded.
Di sisi lain, Kepala Bidang Departemen Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Iwan Darmawan mengatakan, setelah Stunning Bandung ditetapkan sebagai branding, pemerintah pusat maupun daerah tinggal merancang serangkaian proses untuk mempromosikannya. Menurutnya, ada banyak hal yang harus diperhitungkan dalam upaya promosi tersebut.
“Setelah adanya Stunning bandung, pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana mengenalkan itu ke pasar, dengan diyakini bahwa branding pariwisata itu sudah terdukung oleh 3A (Akses, Amenitas, Atraksi),” terang Iwan.
Ia lantas mendorong agar konsep pentahelix diketengahkan agar langkah promosi pariwisata ini bisa berjalan secara berkelanjutan. “Konsep pentahelix menjadi perlu untuk disusun, diterjemahkan peran dan fungsi masing-masing dalam konteks untuk meraih pasar,” tandasnya. (hms/red).
Guna menyukseskan hal itu, pemerintah telah memilih nama-nama dan logo baru untuk branding 10 destinasi wisata Indonesia. Stunning Bandung adalah nama yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata RI untuk mewakili destinasi-destinasi wisata di Jawa Barat. Slogan yang diangkat adalah “Stunning Bandung: Where the wonders of West Java begins.” Nama tersebut bermakna, Bandung sebagai gerbang pariwisata Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mendukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh kementerian. Pihaknya sendiri terus menguatkan berbagai upaya strategis guna meningkatkan jumlah wisatawan ke Kota Bandung.
“Kita terus programkan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Kita lakukan penguatan terutama karena Kota Bandung ini sesungguhnya memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita bisa memberdayakan destinasi wisata sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut Oded mengatakan, Pemkot Bandung mempunyai program akan membangun “Kampung Wisata Tematik” di setiap kecamatan. Selain itu, Bandung yang telah terkenal sebagai kota jasa yang juga banyak menyediakan wisata hiburan dan MICE (Meeting, Incentives, Conventions, and Exhibitions). Kota Bandung sendiri memiliki 10 museum, 280 tempat hiburan, 600 bangunan cagar budaya, 1200 kafe dan restoran, serta 20 taman kota tematik yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
“Kami pun sangat bersyukur karena berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil signifikan, diantaranya angka kunjungan wisata tahun 2016 yang mencapai 6,9 juta wisatawan dari target 5,6 juta,” ucap Oded.
Di sisi lain, Kepala Bidang Departemen Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Iwan Darmawan mengatakan, setelah Stunning Bandung ditetapkan sebagai branding, pemerintah pusat maupun daerah tinggal merancang serangkaian proses untuk mempromosikannya. Menurutnya, ada banyak hal yang harus diperhitungkan dalam upaya promosi tersebut.
“Setelah adanya Stunning bandung, pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana mengenalkan itu ke pasar, dengan diyakini bahwa branding pariwisata itu sudah terdukung oleh 3A (Akses, Amenitas, Atraksi),” terang Iwan.
Ia lantas mendorong agar konsep pentahelix diketengahkan agar langkah promosi pariwisata ini bisa berjalan secara berkelanjutan. “Konsep pentahelix menjadi perlu untuk disusun, diterjemahkan peran dan fungsi masing-masing dalam konteks untuk meraih pasar,” tandasnya. (hms/red).