Klik
SUBANG, (FBR.Com),--- Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak korban jiwa akibat kecelakaan yang kerap terjadi di Tanjakan Emen-Kabupaten Subang. Bahkan baru-baru ini rombongan anggota Koperasi dari Tangerang Selatan yang menggunakan Bus Pariwisata terjungkir balik, sehingga menyebabkan sebanyak 27 nyawa melayang.
Peristiwa kecelakaan yang kerapkali terjadi di jalan Provinsi yang terkenal Tanjakan Emen di kampung Aster-Subang tidak boleh dibiarkan. Untuk itu, Komisi IV DPRD Provinsi Jabar melakukan penijauan langsung ke lokasi kecelakaan di Tanjakan Emen yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Ali Hasan, Kamis (15/2/18).
Turut bersama rombongan Ketua Komisi IV,Ali Hasan, Wakil Ketua Komisi IV, Daddy Rohanady dan Sekretaris Nia Purnakania dan beberapa anggota Komisi IV DPRD Jabar. Serta hadir juga Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Wilayah III Agus Budiono dan Kepala Balai Perhubungan Cirebon Diding.
Bahkan dalam waktu yang bersamaan, Kunjungan Komisi IV ke Tanjakan Emen, ternyata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi juga tengah melakukan inspeksi dititik yang sama.
Menurut Ali Hasan,tanjakan Emen berada di ruas jalan provinsi dan termasuk wilayah Kabupaten Subang. Setiap tahun tanjakan tersebut menelan korban jiwa. Bahkan baru-baru ini terjadi kecelakaan yang memakan korban sebanyak 27 orang meninggal dunia.
Disela-sela kunjungan, Komisi IV DPRD Jabar dan Dirjen Perhubungan Darat, BPJ Wilyah III Bandung dan Balai Perhubungan Cirebon, juga hadir Camat, Korlantas Polsek setempat, Kepala Desa dan puluhan warga kampung Aster, melakukan doa bersama dengan pembacaan tahlil dan surah Yasin bersama.
Sebagai informasi bahwa, nama Emen adalah panggilan seorang purnawirawan TNI yang kemudian menjadi sopir truk. Nama aslinya Taslim. Pada tahun 1965 ia mengalami kecelakaan di tanjakan tersebut hingga meninggal dunia.
Namun karena di Tanjakan tersebut sering terjadi kecelakaan, maka keluarga Taslim keberatan nama Emen (Taslim) selalu dikaitkan dengan kecelakaan yang sering terjadi. Mereka menilai seolah-olah Emen memberi andil pada kecelakaan tersebut.
Sementara itu, ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi IV Daddy Rohanady menyatakan bahwa tanjakan tersebut memang sangat rawan kecelakaan.
"Selain tikungan yang cukup tajam, ruas jalan tersebut juga kemiringannya cukup curam. Tanjakan itu harus dilengkapi dengan beberapa sarana pengamanan, misalnya rambu-rambu peringatan atau pun rambu save-front. Selain itu, di ruas jalan ini akan dibangun pula areal escape (tempat penyelamatan darurat). Bahkan, sedang disusun perencanaan untuk jalur alternatif," ujar Daddy Rohanady.
Semua itu tentu saja dimaksudkan agar tidak terjadi lagi kecelakaan, khususnya di lokasi, dan umumnya di sepanjang ruas jalan yang cukup panjang tersebut.
"Selain itu, mulai saat ini kami sepakat dengan Pak Dirjen Hubdar, nama Tanjakan Emen kita ganti menjadi Tanjakan Aman," tambah Daddy Rohanady yang merupakan wakil rakyat dari Fraksi Gerindra daerah pemilihan Cirebon-Indramayu tersebut.(sein).
Peristiwa kecelakaan yang kerapkali terjadi di jalan Provinsi yang terkenal Tanjakan Emen di kampung Aster-Subang tidak boleh dibiarkan. Untuk itu, Komisi IV DPRD Provinsi Jabar melakukan penijauan langsung ke lokasi kecelakaan di Tanjakan Emen yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Ali Hasan, Kamis (15/2/18).
Turut bersama rombongan Ketua Komisi IV,Ali Hasan, Wakil Ketua Komisi IV, Daddy Rohanady dan Sekretaris Nia Purnakania dan beberapa anggota Komisi IV DPRD Jabar. Serta hadir juga Kepala Balai Pemeliharaan Jalan Wilayah III Agus Budiono dan Kepala Balai Perhubungan Cirebon Diding.
Bahkan dalam waktu yang bersamaan, Kunjungan Komisi IV ke Tanjakan Emen, ternyata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi juga tengah melakukan inspeksi dititik yang sama.
Menurut Ali Hasan,tanjakan Emen berada di ruas jalan provinsi dan termasuk wilayah Kabupaten Subang. Setiap tahun tanjakan tersebut menelan korban jiwa. Bahkan baru-baru ini terjadi kecelakaan yang memakan korban sebanyak 27 orang meninggal dunia.
Disela-sela kunjungan, Komisi IV DPRD Jabar dan Dirjen Perhubungan Darat, BPJ Wilyah III Bandung dan Balai Perhubungan Cirebon, juga hadir Camat, Korlantas Polsek setempat, Kepala Desa dan puluhan warga kampung Aster, melakukan doa bersama dengan pembacaan tahlil dan surah Yasin bersama.
Sebagai informasi bahwa, nama Emen adalah panggilan seorang purnawirawan TNI yang kemudian menjadi sopir truk. Nama aslinya Taslim. Pada tahun 1965 ia mengalami kecelakaan di tanjakan tersebut hingga meninggal dunia.
Namun karena di Tanjakan tersebut sering terjadi kecelakaan, maka keluarga Taslim keberatan nama Emen (Taslim) selalu dikaitkan dengan kecelakaan yang sering terjadi. Mereka menilai seolah-olah Emen memberi andil pada kecelakaan tersebut.
Sementara itu, ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi IV Daddy Rohanady menyatakan bahwa tanjakan tersebut memang sangat rawan kecelakaan.
"Selain tikungan yang cukup tajam, ruas jalan tersebut juga kemiringannya cukup curam. Tanjakan itu harus dilengkapi dengan beberapa sarana pengamanan, misalnya rambu-rambu peringatan atau pun rambu save-front. Selain itu, di ruas jalan ini akan dibangun pula areal escape (tempat penyelamatan darurat). Bahkan, sedang disusun perencanaan untuk jalur alternatif," ujar Daddy Rohanady.
Semua itu tentu saja dimaksudkan agar tidak terjadi lagi kecelakaan, khususnya di lokasi, dan umumnya di sepanjang ruas jalan yang cukup panjang tersebut.
"Selain itu, mulai saat ini kami sepakat dengan Pak Dirjen Hubdar, nama Tanjakan Emen kita ganti menjadi Tanjakan Aman," tambah Daddy Rohanady yang merupakan wakil rakyat dari Fraksi Gerindra daerah pemilihan Cirebon-Indramayu tersebut.(sein).