Klik
BOGOR, (FNR.Com),--- Ketua umum Serikat Media Siber Indonesia, Auri Jaya, mengatakan. Keberadaan organisasi SMSI kini tengah berbenah secara internal. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan ( Diklat) Investigasi dan Jurnalisme Media Online.. Hal ini penting agar SMSI dapat menjadi konstituen dari Dewan Pers.
" Program utama SMSI saat ini, adalah pembenahan organisasi internal, seperti menyelesaikan beberapa persyaratan admimistrasi dan legalitas organisasi agar bisa menjadi konstituen dari Dewan Pers," kata Auri Jaya usai memberikan materi pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Investigasi dan Jurnalisme Media online di Pondok Garuda, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Jumat (30/3/2018) malam.
Selain melakukan pembenahan di internal organisasi, kata Auri, SMSI juga akan melakukan sejumlah kegiatan edukasi, seperti workshop-workshop dengan menggandeng lembaga atau instansi pemerintah.
Langkah selanjutnya, lanjut dia, SMSI saat ini sedang menggodok usulan sejumlah regulasi tentang penerbitan online kepada pihak terkait, seperti DPR atau pemerintah. Salah satunya regulasi hak cipta karya jurnalistik online. Juga regulasi dibidang legal terkait pengguna dan penyelenggara media sosial. " Sehingga dipertegas mana media siber yang memproduksi karya jurnalistik dan media sosial.
" Program utama SMSI saat ini, adalah pembenahan organisasi internal, seperti menyelesaikan beberapa persyaratan admimistrasi dan legalitas organisasi agar bisa menjadi konstituen dari Dewan Pers," kata Auri Jaya usai memberikan materi pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Investigasi dan Jurnalisme Media online di Pondok Garuda, Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor, Jumat (30/3/2018) malam.
Selain melakukan pembenahan di internal organisasi, kata Auri, SMSI juga akan melakukan sejumlah kegiatan edukasi, seperti workshop-workshop dengan menggandeng lembaga atau instansi pemerintah.
Langkah selanjutnya, lanjut dia, SMSI saat ini sedang menggodok usulan sejumlah regulasi tentang penerbitan online kepada pihak terkait, seperti DPR atau pemerintah. Salah satunya regulasi hak cipta karya jurnalistik online. Juga regulasi dibidang legal terkait pengguna dan penyelenggara media sosial. " Sehingga dipertegas mana media siber yang memproduksi karya jurnalistik dan media sosial.
Dengan posisi yg jelas, diharapkan bisa membantu pelaku usaha media siber untuk lebih baik kedepannya," ucapnya. Disinggung tentang rencana sindikasi pemberitaan,Direktur bisnis dan IT Jpnn.com ini mengaku masih fokus terhadap legalitas formalnya. " Namun, persiapan untuk itu tetap berjalan. Tinggal nanti bagaimana mekanisme game nya seperti apa kita bicarakan bersama. Karena ini akan menjadi kekuatan utama bagi SMSI ke depannya," ujarnya.
Apalagi, sambungnya, persingan media onlume saat ini sangat ketat. Karena itu, dirinya berharap, pemilik media online di daerah agar bisa lebih jeli melihat peluang daerahnya. " Karena di era digital ini, konten daerah akan menjadi menu yg banyak dicari orang. Online daerah harus lebih kreatif dalam mengeksplore potensi-potensi daerah menjadikan konten-konten yang berbeda dengan online-onlume di Jakarta," pungkasnya. (rls/red).
Apalagi, sambungnya, persingan media onlume saat ini sangat ketat. Karena itu, dirinya berharap, pemilik media online di daerah agar bisa lebih jeli melihat peluang daerahnya. " Karena di era digital ini, konten daerah akan menjadi menu yg banyak dicari orang. Online daerah harus lebih kreatif dalam mengeksplore potensi-potensi daerah menjadikan konten-konten yang berbeda dengan online-onlume di Jakarta," pungkasnya. (rls/red).