Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, BANDUNG - Paska insiden ledakan bom beruntun yang terjadi di Kota Surabaya (Minggu, 13 Mei 2018), PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung dipastikan akan memperketat dan meningkatkan kewaspadaan penjagaan di jalur kereta api, area stasiun, dan perkantoran. Hal ini diungkapkan Manager Humas PT KAI Daop 2 Joni Martinus, Selasa, 15 Mei 2018.
Menurutnya, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional, sarana dan prasarana perkereta-apian termasuk salah satu objek vital nasional tersebut.
Untuk itu pihaknya akan melakukan langkah-langkah antisipatif demi mewujudkan keamanan dan kenyamanan pengguna kereta api.
“Kami berharap semua pihak berperan aktif untuk memberikan informasi kepada petugas di stasiun, jalur kereta, dan area perkantoran apabila ditemukan hal-hal yang dicurigai, baik orang atau pun barang. Ini sangat penting untuk koordinasi tindak lanjut mengantisipasi tindakan teror,” ungkap Joni.
Untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan objek vital, pihak PT KAI Daop 2 melakukan pemeriksaan secara manual maupun menggunakan metal detector. Pengamanan 24 jam pun akan dilaksanakan di semua area kerja dan direncanakan akan segera menggunakan inspector mirror untuk memeriksa semua mobil yang memasuki area parkir.
Joni pun mengungkapkan bahwa paska kejadian pengeboman tersebut, Manajemen Daop 2 bertindak sigap langsung memberikan pembinaan kepada jajaran pengamanan terkait dengan deteksi dan cegah dini terhadap ancaman bom.
“Kami semua siaga dan waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan,” ujarnya.
"Rencananya, pemeriksaan seperti ini akan dijadikan SOP di Daop 2 Bandung," pungkasnya.
Khusus untuk korban pengeboman, Saridal selaku Eksekutif Vice President mewakili seluruh jajaran Daop 2 mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi. (cuya/rls).
Menurutnya, sebagaimana Keputusan Presiden Nomor 63 tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional, sarana dan prasarana perkereta-apian termasuk salah satu objek vital nasional tersebut.
Untuk itu pihaknya akan melakukan langkah-langkah antisipatif demi mewujudkan keamanan dan kenyamanan pengguna kereta api.
“Kami berharap semua pihak berperan aktif untuk memberikan informasi kepada petugas di stasiun, jalur kereta, dan area perkantoran apabila ditemukan hal-hal yang dicurigai, baik orang atau pun barang. Ini sangat penting untuk koordinasi tindak lanjut mengantisipasi tindakan teror,” ungkap Joni.
Untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan objek vital, pihak PT KAI Daop 2 melakukan pemeriksaan secara manual maupun menggunakan metal detector. Pengamanan 24 jam pun akan dilaksanakan di semua area kerja dan direncanakan akan segera menggunakan inspector mirror untuk memeriksa semua mobil yang memasuki area parkir.
Joni pun mengungkapkan bahwa paska kejadian pengeboman tersebut, Manajemen Daop 2 bertindak sigap langsung memberikan pembinaan kepada jajaran pengamanan terkait dengan deteksi dan cegah dini terhadap ancaman bom.
“Kami semua siaga dan waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan,” ujarnya.
"Rencananya, pemeriksaan seperti ini akan dijadikan SOP di Daop 2 Bandung," pungkasnya.
Khusus untuk korban pengeboman, Saridal selaku Eksekutif Vice President mewakili seluruh jajaran Daop 2 mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi. (cuya/rls).