Klik
Kantor Utama Bank BJB (foto : istimewah) |
Irfan mengakui, tantangan (ekonomi) kita saat ini dan kedepan cukup berat, Alhamdulillah rekan-rekan Bank BJB tetap optimis dengan melakukan upaya-upaya yang optimal serta kreatif dalam mencari inovasi-inovasi produk, sehingga kita bisa menghasilkan kinerja terbaik dan melampaui target yang telah ditetapkan pada Triwulan II Tahun 2018,” ujarnya.
Kinerja Bank BJB sampai dengan Triwulan II Tahun 2018 cukup baik. Total kredit yang disalurkan berhasil tumbuh di kisaran 5,8% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017. Ekspansi kredit yang dilakukan ini tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Selain itu, tingkat kepercayaan publik terhadap BJB juga meningkat yang dibuktikan dengan dana pihak ketiga yang dihimpun berhasil tumbuh dikisaran 5,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017, jelasnya.
Sementara untuk total aset -- tidak termasuk aset anak perusahaan, bank bjb termasuk dalam peringkat 14 bank besar dari 115 bank yang ada di Indonesia.
“Kinerja membanggakan (Bank BJB) juga tercermin dari pergerakan harga saham BJBR yang stabil dan konsisten. Dan saat ini masih dikategorikan sebagai saham yang tercatat dalam indeks LQ45 atau 45 saham teraktif di Bursa Efek Indonesia,” tutur Irfan.
Atas beberapa capaian ini, Pj. Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan yang hadir membuka Business Review Kuartal II 2018 Bank BJB, memberikan apresiasinya kepada jajaran direksi, komisaris, dan seluruh karyawan Bank BJB. “Saya bangga (BJB) masuk dalam jajaran 14 bank besar dari 115 bank yang ada (di Indonesia),” ujar Iriawan dalam sambutannya.
Namun, Iriawan meminta semua pihak di BJB jangan merasa cepat puas atas capaian tersebut. Kinerja mesti terus ditingkatkan melalui dukungan teknologi dan inovasi. “Kita harus tetap berpacu, dunia perbankan tantangannya luar biasa. Tingkatkan semua dengan sistem teknologi yang ada,” imbuhnya.
Untuk itu, Iriawan juga meminta agar semua jajaran pegawai BJB dari level bawah hingga teratas terus meningkatkan kinerja. Seluruh jajaran direksi, komisaris, serta seluruh pegawai diminta melakukan evaluasi kerja setiap bulannya.
“Saya minta rekan-rekan semua dari level paling bawah, direksi, komisaris untuk maksimal dalam bekerja,” pinta Iriawan.
“Saya juga minta lakukan analisa evaluasi, selain memang ada business review ini yang dilakukan dalam tiga bulan sekali. Tapi dalam sebulan, bapak (Direktur Utama BJB) kumpulkan semua untuk menganalisa kembali apa pencapaian target yang sedang dilakukan dan apa yang belum. Harus ada terobosan,” pungkasnya. (hms/red).