Klik
KAB. CIAMIS, (faktabandungraya),--- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan mengatakan, sejauh ini proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris Paket 1 di Cijeunjing sudah mencapai 30%. Ini sebetulnya on the track, tidak ada masalah. Hal ini dikatakan M. Iriawan usai meninjau secara langsung pembangunan Bendungan Leuwikeris di Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Kamis (19/7-2018).
Menurut Pj Gubenur Iriawan, berdasarkan hasil tinjauan dan laporan progres pembangunan cukup baik, namun, untuk mengetahui dan memastikan ada hambatan atau tidak, maka kita tinjau langsung ke loksi proyek.
Adapun terkait masih ada gugatan-gugatan dari masyarakat masalah tanah itu wajar, sedang dalam proses perdata di pengadilan. Dan bila ada masalah sosial lainnya tentunya akan diselesaikan secara persuasif oleh unsur terkait, ujarnya.
Bendungan ini akan memiliki terowongan sepanjang 1.500 meter untuk mengalirkan air bendungan. Iriawan mengungkapkan pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan para pihak terkait penlok (penentuan lokasi).
Secara administratif, lokasi bendungan ini terletak diantara dua administratif pemerintahan, yakni Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Leuwikeris ini sangat strategis, karena akan digunakan untuk mengairi sawah atau irigasi di Lakbok Utara 6.600 hektar dan Lakbok Manganti 4.616 hektar, sumber air baku sebesar 845 liter/detik untuk masyarakat Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. Selain itu, juga untuk pengendali banjir, pembangkit listrik 2x10 MW, hingga pariwisata.
Progres pengerjaan bendungan dengan luas genangan 242 hektar ini sudah dilakukan sejak November 2016 dan ditargetkan selesai Maret 2021 dengan menelan anggaran hingga Rp 1,9 Triliun lebih.
Runway Bandara Wiriadinata Diperpanjang 200 Meter
Sebelumnya Pj. Gubernur Jabar Iriawan juga sempat meninjau Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya. Bandara ini sedang dalam proses pembangunan runway sepanjang 200 meter.
Bandara ini sebelumnya memiliki runway 1.400 meter. Iriawan berharap dengan penambahan panjang runway ini bisa menambah frekuensi penerbangan pesawat jenis ATR di Wiriadinata. Selain itu, ada rencana untuk menambah panjang runway 300 meter, sehingga total panjang runway 1.900 meter.
"Idealnya 2.500 meter buat pesawat seperti Airbus atau jet bisa mendarat di sini. Kita akan coba ajukan ke Kementerian Perhubungan untuk bisa segera ditindaklanjuti mengenai perpanjangan (runway) ini," tutur Iriawan usai meninjau secara langsung runway Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya, Kamis (19/7/18).
Anggaran yang digunakan untuk penambahan runway sepanjang 200 meter sebesar Rp 30 Miliar. Dana ini berasal dari Kementerian Perhubungan RI dan ditargetkan selesai Oktober 2018 ini. Selain itu, pembangunan apron atau terminal pun sedang berlangsung. "Sehingga nanti akan simultan dengan perpanjangan runway untuk bisa menampung penumpang di Priangan ini atau Jabar Selatan," imbuhnya.
Sejauh ini animo masyarakat pengguna Bandara Wiriadinata cukup tinggi. Saat ini hanya ada satu rute penerbangan per hari dari Jakarta (Bandara Halim Perdana Kusuma) - Tasikmalaya (Bandara Wiriadinata) melalui maskapai penerbangan Wings Air.
"Ke depan pasti rute lain terbuka, seperti dari Bandung, Kertajati, Solo. ATR kan pulau Jawa ini bisa ditempuh," pungkasnya. (hms/red).
Menurut Pj Gubenur Iriawan, berdasarkan hasil tinjauan dan laporan progres pembangunan cukup baik, namun, untuk mengetahui dan memastikan ada hambatan atau tidak, maka kita tinjau langsung ke loksi proyek.
Adapun terkait masih ada gugatan-gugatan dari masyarakat masalah tanah itu wajar, sedang dalam proses perdata di pengadilan. Dan bila ada masalah sosial lainnya tentunya akan diselesaikan secara persuasif oleh unsur terkait, ujarnya.
Bendungan ini akan memiliki terowongan sepanjang 1.500 meter untuk mengalirkan air bendungan. Iriawan mengungkapkan pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan para pihak terkait penlok (penentuan lokasi).
Secara administratif, lokasi bendungan ini terletak diantara dua administratif pemerintahan, yakni Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Leuwikeris ini sangat strategis, karena akan digunakan untuk mengairi sawah atau irigasi di Lakbok Utara 6.600 hektar dan Lakbok Manganti 4.616 hektar, sumber air baku sebesar 845 liter/detik untuk masyarakat Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. Selain itu, juga untuk pengendali banjir, pembangkit listrik 2x10 MW, hingga pariwisata.
Progres pengerjaan bendungan dengan luas genangan 242 hektar ini sudah dilakukan sejak November 2016 dan ditargetkan selesai Maret 2021 dengan menelan anggaran hingga Rp 1,9 Triliun lebih.
Runway Bandara Wiriadinata Diperpanjang 200 Meter
Sebelumnya Pj. Gubernur Jabar Iriawan juga sempat meninjau Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya. Bandara ini sedang dalam proses pembangunan runway sepanjang 200 meter.
Bandara ini sebelumnya memiliki runway 1.400 meter. Iriawan berharap dengan penambahan panjang runway ini bisa menambah frekuensi penerbangan pesawat jenis ATR di Wiriadinata. Selain itu, ada rencana untuk menambah panjang runway 300 meter, sehingga total panjang runway 1.900 meter.
"Idealnya 2.500 meter buat pesawat seperti Airbus atau jet bisa mendarat di sini. Kita akan coba ajukan ke Kementerian Perhubungan untuk bisa segera ditindaklanjuti mengenai perpanjangan (runway) ini," tutur Iriawan usai meninjau secara langsung runway Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya, Kamis (19/7/18).
Anggaran yang digunakan untuk penambahan runway sepanjang 200 meter sebesar Rp 30 Miliar. Dana ini berasal dari Kementerian Perhubungan RI dan ditargetkan selesai Oktober 2018 ini. Selain itu, pembangunan apron atau terminal pun sedang berlangsung. "Sehingga nanti akan simultan dengan perpanjangan runway untuk bisa menampung penumpang di Priangan ini atau Jabar Selatan," imbuhnya.
Sejauh ini animo masyarakat pengguna Bandara Wiriadinata cukup tinggi. Saat ini hanya ada satu rute penerbangan per hari dari Jakarta (Bandara Halim Perdana Kusuma) - Tasikmalaya (Bandara Wiriadinata) melalui maskapai penerbangan Wings Air.
"Ke depan pasti rute lain terbuka, seperti dari Bandung, Kertajati, Solo. ATR kan pulau Jawa ini bisa ditempuh," pungkasnya. (hms/red).