Klik
Jabar, faktabandungraya.com,-- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menerima anugerah sebagai Motivator Guru Pendidikan Khusus dari Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI). Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum IGPKhI Agus Mulyawan, pada acara puncak Gebyar Guru Pendidikan Khusus Jabar di Click Square Jl. Naripan No. 89 Bandung, Sabtu (25/08-18) malam.
Agus mengatakan pemberian penghargaan ini berdasarkan pada kontribusi Sekda Iwa dalam menjadikan Jawa Barat sebagai pionir di bidang pendidikan khusus. Ia menambahkan, Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang paling pertama membentuk IGPKhI. Agus juga mengaku terharu dengan antusiasme guru-guru pendidikan khusus di Jabar yang mengikuti acara ini.
“IGPKhI ini merupakan satu-satunya wadah pemersatu guru-guru pendidikan khusus di Indonesia, dan Jawa Barat itu salah satu yang paling awal membentuk IGPKhI ini. Jabar memang selalu menjadi pionir di bidang pendidikan khusus. Terima kasih Pak Iwa,” kata Agus dalam sambutannya.
“Saya sangat apresiasi dan terharu karena semua peserta di Jabar ini sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dari kemarin,” lanjutnya.
Acara Gebyar Guru Pendidikan Khusus ini digelar selama dua hari, yang diisi dengan lomba catur, lomba fashion show, lomba vocal group, serta seminar profesionalisme tenaga pendidik khusus. Acara ini menjadi titik pertama penyelenggaraan gebyar guru pendidikan khusus, selanjutnya acara serupa akan dilaksanakan di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan berakhir di Kota Depok.
Selain menjadi ajang pemantapan kualitas kinerja guru pendidikan khusus, acara ini juga menjadi sarana hiburan dan refreshing bagi para guru, dimana sebelumnya belum ada kegiatan yang memang dikhususkan bagi para pendidik khusus ini. Sekda Iwa mengungkapkan apresiasinya terhadap pengorbanan para guru di sekolah khusus, yang dinilainya sangat berat. Karena itu, Iwa berharap para guru dapat memanfaatkan momen acara ini untuk bersantai sejenak sambil bersilaturahim.
“Saya sangat apresiasi yang tinggi, penghargaan yang luas kepada bapak ibu guru yang sungguh, jiwa raganya didedikasikan untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus,” ujar Sekda Iwa.
“Walaupun jerih payah bapak ibu sangat berat setiap hari, tapi hari ini semuanya harus enjoy, harus santai, harus senang semuanya,” sambungnya.
Sekda Iwa juga menandatangani buku Panduan Praktis Menjadi Guru dan Orangtua Yang Hebat Bagi Anak Dengan Gangguan Autistik. Buku tersebut disusun oleh Nani Triani, Zahara, Isaris Arwianti dan Djulaiha Sukmana, sebagai bentuk tanda cinta kepada guru-guru pendidikan khusus. (hms/red)
Agus mengatakan pemberian penghargaan ini berdasarkan pada kontribusi Sekda Iwa dalam menjadikan Jawa Barat sebagai pionir di bidang pendidikan khusus. Ia menambahkan, Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang paling pertama membentuk IGPKhI. Agus juga mengaku terharu dengan antusiasme guru-guru pendidikan khusus di Jabar yang mengikuti acara ini.
“IGPKhI ini merupakan satu-satunya wadah pemersatu guru-guru pendidikan khusus di Indonesia, dan Jawa Barat itu salah satu yang paling awal membentuk IGPKhI ini. Jabar memang selalu menjadi pionir di bidang pendidikan khusus. Terima kasih Pak Iwa,” kata Agus dalam sambutannya.
“Saya sangat apresiasi dan terharu karena semua peserta di Jabar ini sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dari kemarin,” lanjutnya.
Acara Gebyar Guru Pendidikan Khusus ini digelar selama dua hari, yang diisi dengan lomba catur, lomba fashion show, lomba vocal group, serta seminar profesionalisme tenaga pendidik khusus. Acara ini menjadi titik pertama penyelenggaraan gebyar guru pendidikan khusus, selanjutnya acara serupa akan dilaksanakan di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan berakhir di Kota Depok.
Selain menjadi ajang pemantapan kualitas kinerja guru pendidikan khusus, acara ini juga menjadi sarana hiburan dan refreshing bagi para guru, dimana sebelumnya belum ada kegiatan yang memang dikhususkan bagi para pendidik khusus ini. Sekda Iwa mengungkapkan apresiasinya terhadap pengorbanan para guru di sekolah khusus, yang dinilainya sangat berat. Karena itu, Iwa berharap para guru dapat memanfaatkan momen acara ini untuk bersantai sejenak sambil bersilaturahim.
“Saya sangat apresiasi yang tinggi, penghargaan yang luas kepada bapak ibu guru yang sungguh, jiwa raganya didedikasikan untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus,” ujar Sekda Iwa.
“Walaupun jerih payah bapak ibu sangat berat setiap hari, tapi hari ini semuanya harus enjoy, harus santai, harus senang semuanya,” sambungnya.
Sekda Iwa juga menandatangani buku Panduan Praktis Menjadi Guru dan Orangtua Yang Hebat Bagi Anak Dengan Gangguan Autistik. Buku tersebut disusun oleh Nani Triani, Zahara, Isaris Arwianti dan Djulaiha Sukmana, sebagai bentuk tanda cinta kepada guru-guru pendidikan khusus. (hms/red)