Klik
JABAR, Faktabandungraya.com,-- Pelaksanaan Pemilihan Legislatif ( DPR RI, DPD dan DPRD) dan Pemilihan Presiden akan dilaksanakan pada 17 April 2019. Untuk itu, menjelang masa kampanye yang akan dimulai tanggal 23 September 2018 s.d 13 April 2019 mendatang, Polda Jabar menggelar apel gelar pasukan operasi Mantap Brata Lodaya 2018 di lapangan Gasibu Bandung, Rabu (19/9/18). Apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Besar Karyawan juga dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut Wagub Uu, apel tersebut digelar untuk memberikan rasa tenang dan kenyamanan kepada masyarakat saat penyelenggaraan Pileg dan Pilpres tanggal 17 April 2019 mendatang dan di masa kampanye.
"Dengan gelar apel ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat menghadapi Pileg dan Pilpres nanti," kata Uu.
Kampanye calon anggota DPR, DPD, DPRD serta Capres dan Cawapres, akan dimulai tanggal 23 September 2018 sampai 13 April 2019. Wagub Uu optimis selama berlangsungnya tahapan tersebut akan berjalan aman dan lancar di seluruh Jabar. Ia berkaca pada pesta demokrasi sebelumnya yang berlangsung kondusif karena budaya masyarakat Jabar yang santun dan religius.
"Saya yakin di Jabar akan aman seperti biasanya," kata Uu.
Himbauan juga ditujukan kepada politisi dan para pendukungnya agar membangun hubungan silaturahmi walapun berbeda partai. Hal ini untuk menjaga kondusifitas di Jabar yang sudah berjalan baik.
"Kami mengimbau kepada politisi harus membangun hubungan silaturahmi yang kuat walaupun berbeda partai dengan itu Insya Allah tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Uu juga menjamin netralitas dari para ASN nya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyebutkan, untuk pengamanan selama Pileg dan Pilpres pihaknya menurunkan 22500 personil yang terdiri dari kepolisian sebanyak 14500 orang dan 8000 dari Kodam III Siliwangi. Agung mengatakan, pola pengamanan yang dilakukannya akan menyesuaikan dengan jadwal kegiatan dari KPU.
"Pola pengamanannya kita akan menyesuaikan dengan kegiatannya dulu. Tapi berkaca dari kampanye sebelumnya kebanyakan blusukan ya kemudian di Medsos juga," kata Agung.
Untuk mengawasi kegiatan kampanye melalui media sosial, pihaknya telah mempersiapkan tim cyber Polda Jabar. Tim ini akan melakukan patroli di dunia maya. Bila menemukan konten yang mengarah pada unsur ujaran kebencian dan fitnah akan langsung di proses hukum.
"Patroli Cyber juga sudah berfungsi mereka beroperasi bila ada konten yang mengarah pada unsur ujaran kebencian dan fitnah kita akan lakukan penyelidikan dan diproses hukum," jelasnya.
Dikatakan Agung, para anggotanya sudah sangat siap melakukan pengamanan. Mereka sudah dilatih pra operasi terutama berkaitan dengan pengawalan VVIP.
"Mereka sudah dilatih tinggal pelaksanaannya saja," ucapnya.
Pihaknya juga sudah memetakan daerah yang memiliki kerawanan cukup tinggi. Agung tidak menyebut daerah mana saja yang dinilai rawan namun penanganannya akan berpedoman pada penyelenggaraan Pilpres 5 tahun lalu digabungkan dengan Pilkada serentak 2018 Jabar.
"Untuk netralitas saya pastikan juga tetap terjaga, ini sudah dibuktikan di Pilkada kemarin tidak ada satupun laporan yang tidak netral," kandasnya. (hms/red).
Menurut Wagub Uu, apel tersebut digelar untuk memberikan rasa tenang dan kenyamanan kepada masyarakat saat penyelenggaraan Pileg dan Pilpres tanggal 17 April 2019 mendatang dan di masa kampanye.
"Dengan gelar apel ini akan memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat menghadapi Pileg dan Pilpres nanti," kata Uu.
Kampanye calon anggota DPR, DPD, DPRD serta Capres dan Cawapres, akan dimulai tanggal 23 September 2018 sampai 13 April 2019. Wagub Uu optimis selama berlangsungnya tahapan tersebut akan berjalan aman dan lancar di seluruh Jabar. Ia berkaca pada pesta demokrasi sebelumnya yang berlangsung kondusif karena budaya masyarakat Jabar yang santun dan religius.
"Saya yakin di Jabar akan aman seperti biasanya," kata Uu.
Himbauan juga ditujukan kepada politisi dan para pendukungnya agar membangun hubungan silaturahmi walapun berbeda partai. Hal ini untuk menjaga kondusifitas di Jabar yang sudah berjalan baik.
"Kami mengimbau kepada politisi harus membangun hubungan silaturahmi yang kuat walaupun berbeda partai dengan itu Insya Allah tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Uu juga menjamin netralitas dari para ASN nya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyebutkan, untuk pengamanan selama Pileg dan Pilpres pihaknya menurunkan 22500 personil yang terdiri dari kepolisian sebanyak 14500 orang dan 8000 dari Kodam III Siliwangi. Agung mengatakan, pola pengamanan yang dilakukannya akan menyesuaikan dengan jadwal kegiatan dari KPU.
"Pola pengamanannya kita akan menyesuaikan dengan kegiatannya dulu. Tapi berkaca dari kampanye sebelumnya kebanyakan blusukan ya kemudian di Medsos juga," kata Agung.
Untuk mengawasi kegiatan kampanye melalui media sosial, pihaknya telah mempersiapkan tim cyber Polda Jabar. Tim ini akan melakukan patroli di dunia maya. Bila menemukan konten yang mengarah pada unsur ujaran kebencian dan fitnah akan langsung di proses hukum.
"Patroli Cyber juga sudah berfungsi mereka beroperasi bila ada konten yang mengarah pada unsur ujaran kebencian dan fitnah kita akan lakukan penyelidikan dan diproses hukum," jelasnya.
Dikatakan Agung, para anggotanya sudah sangat siap melakukan pengamanan. Mereka sudah dilatih pra operasi terutama berkaitan dengan pengawalan VVIP.
"Mereka sudah dilatih tinggal pelaksanaannya saja," ucapnya.
Pihaknya juga sudah memetakan daerah yang memiliki kerawanan cukup tinggi. Agung tidak menyebut daerah mana saja yang dinilai rawan namun penanganannya akan berpedoman pada penyelenggaraan Pilpres 5 tahun lalu digabungkan dengan Pilkada serentak 2018 Jabar.
"Untuk netralitas saya pastikan juga tetap terjaga, ini sudah dibuktikan di Pilkada kemarin tidak ada satupun laporan yang tidak netral," kandasnya. (hms/red).