Klik
Faktabandungraya.com,-- Delegasi Prefektur Shizouka- Jepang mengunjungi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat. Kunjungan Delegasi Jepang tersebut di terima langsung oleh Ketua DPRD Jabar Hj.Ineu Purwadewi Sundari di ruang Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 14 September 2018.
Dalam pertemuan tersebut Delegasi Prefektur Shizouka Jepang dan DPRD Jabar membahas rencana-rencana kerja sama yang akan dilakukan dalam berbagai sektor, diantaranya sektor ekonomi, pariwisata, dan pendidikan.
Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengapresiasi, atas kunjungan kerja Delegasi Prefektur Shizouka Jepang. Ineu berharap melalui kerjasama yang terjalin tersebut dapat melahirkan suatu hubungan yang baik antara Provinsi Jawa Barat dengan Prefektur Shizouka.
Ineu juga berharap, pembahasan terkait rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat dengan Prefektur Shizouka Jepang dapat menciptakan program-program yang dapat menghadirkan dampak positif bagi perkembangan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat di dua provinsi tersebut.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Parlemen Shizouka Jepang Kazuhiko Taga dalam kesempatan tersebut menjelaskan, setelah melakukan pembahasan terkait rencana kerjasama yang akan dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat dan Prefektur Shizouka pihaknya akan segera melaporkan dan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan Pemerintah Shizouka.
Dikatakan, hingga sampai saat ini kerjasama yang terjalin antara Shizouka dan Provinsi Jawa Barat tengah memasukin proses MoU.
“MoU sudah dijalin tetapi untuk lebih konkritnya kedepan akan kita pikirkan, selain itu terlepas dari MoU tersebut sudah ada tujuh perusahaan dari shizouka yang memiliki pabrik di wilayah Provinsi Jawa Barat khususnya di kawasan industri,” jelasnya.
Taga juga menambahkan, dalam waktu dekat beberapa kerjasama akan segera dilakukan salah satunya terkait kerjasama di sektor pendidikan yaitu berupa pertukaran mahasiswa, khususnya di bidang teknologi.
“Ada dua (kerjasama) yaitu pertukaran antara mahasiswa di Jawa Barat dengan mahasiswa di Shizouka yang kedua adalah kerja sama yang melibatkan potensi-potensi muda untuk belajar terkait teknologi di Shizouka,” katanya.
Selain itu Kazuhiko Taga menyebut suksesnya Jepang di bidang industri tak terlepas dari konsep Monozukuri. Monozukuri sendiri merupakan istilah kata dari bahasa Jepang yang berasal dari kata “mono” berarti produk atau barang dan “zukuri” berarti proses pembuatan, penciptaan atau produksi. Sehingga dalam proses kerjasama yang dijalin pihaknya akan mencoba mengarjarkan konsep tersebut pada Jawa Barat.
“Di Shizouka memiliki konsep Monozukuri (membuat barang yang bagus dan indah), konsep ini akan kami coba ajarkan kepada Jawa Barat,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi potensi-potensi budaya yang di miliki oleh Jawa Barat. Ia menilai Jawa Barat memiliki tarian-tarian yang indah, maka dari itu pihaknya sudah merencanakan akan melakukan sebuah kolaborasi antara budaya Jawa Barat dengan Shizouka dalam bentuk tarian.
“Mengenai budaya Jawa Barat terkenal dengan tarian-tarian budayanya yang indah di Shizouka juga ada, jadi mungkin kita akan lakukan kolaborasikan,” tandasnya. (sein).