Klik
H.Marjaya Ibrahim (Anggota DPRD Jabar dari Fraksi NAsdem Hanura) |
Selama tahap pembangunan saja sudah mendukung perekonomian masyarakat dan menyerap cukup banyak tenaga kerja, apalagi nanti kalau sudah beroperasional. Disamping itu, tentunya akan menambah PAD bagi pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Subang melalui pajak daerah atau dana bagi hasil.
Sedangkan bagi pengusaha ekspor infor yang ada di Jabar juga menguntungkan, dimana selama ini kegiatan ekspor-inpor melalui pelabuhan tanjung periok yang memakan cukub banyak waktu 5 sampai 6 jam dari Bekasi, sehingga memakan biaya tidak sedikit, namun nanti akan terpangkas. Dari Bekasi ke Patimban hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam saja.
“Cukup padatnya aktifitas di pelabuhan Tanjung Periok, secara tidak tidak langsung telah menyandari Peti Kemas selama 2-3 hari tetapi nanti melalui pelabuhan Patimban mungkin paling lama sekitar 2-3 jam saja.
Demikian dikatakan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat H. Marjaya Ibrahim kepada faktabandungraya.com di ruang kerjanya di Fraksi Nasdem Hanura DPRD Jabar Jl. Diponegoro. 27 Kota Bandung Kamis (18/10).
Pengerjaan Proyek Pelabuhan Patimban yang merupakan proyek berskala nasional ini luar biasa, dalam waktu satu bulan progres pembangunannya sudah terlihat, mulai dari pembangunan Infrastruktur jalan utama yang semula 31 meter sekarang menjadi 62 meter, ujar anggota DPRD Jabar dari Fraksi Nasdem-Hanura asal daerah pemilihan Kabupaten Bekasi ini.
Bahkan untuk mempercepat pekerjaan pengerukan lumpur dan tanah, kini sudah dikerahkan sebanyak 9 unit kapal keruk dan puluhan dumptruck pengangkutnya. Selain itu, kini mulai digarap infrastruktur pelabuhan/ tongkang-tongkang sudah dimulai.
DPRD bersama pemerintah Perovinsi dan Kab Subang, tentunya mendorong percepatan pembangunan yang kini terus digenjot oleh perusahaan Jepang dan BUMN ( PT.Adikarya dan PT.PP). Sedangkan terkait masalah lokasi, yang semula disediakan sekitar 350 Ha ditambah menajadi sekitar 500 Ha, jelas Marjaya yang kini mencaleg kembali ke DPRD Jabar dengan nomor DCT-7.
dari “Adanya pelabuhan Patimban ini, akan dapat mendorong peningkatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitarnya.” Pungkas H. Marjaya yang kembali jadi Calon anggota DPRD Jabar Partai Hanura dari Kab. Bekasi.
Adapun terkait kebutuhan anggaran pembangunan pelabuhan patimban sebesar Rp.43,2 T, pembiayaannya berasal dari Jepang sebesar 80% dan Pemerintah Indonesia 20%. Jadi tidak ada anggaran dari Pemerintah Provinsi, ujarnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H. Daddy Rohanady menambahkan, pelabuhan Patimban-Subang dirancang grednya sedikit dibawah pelabuhan Tanjung Periok. Dengan demikian tentunya diharapkan akan menambah PAD bagi Pemrpov Jabar dan Subang melalui hasil bagi Pajak Ekspor sebesar 70 % untuk pusat – 30% untuk daerah (Jabar dan Subang) dari barang naik kapal.
Sedangkan keuntungan kedua, jalan-jalan yang dilintasi oleh truck kontainer baik jalan Nasional maupun Provinsi mempercepat tingkat kerusakan jalan. Namun nantinya akan berkurang, sehingga anggaran yang selama ini diperuntukan untuk perbaikan jalan yang dilintasi oleh kontainer akan berkurang.
Anggaran untuk perbaikan jalan yang dilintasi kontainer dapat dialihkan untuk perbaikan ruas jalan lainnya, tandasnya. (sein).