Klik
Kab.Bekasi, faktabandungraya.com,--- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kerjasama Link and Match antara SMK dengan sejumlah Industri di kawasan Cikarang Bekasi. Menurut Uu, kerjasama tersebut merupakan salah satu solusi penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.
Menurut Wagub Uu, berharap dengan telah dilakukan MoU antara SMK dengan industri, tentunya tidak hanya sebatas MoU tapi harus sinergitas dengan penyerapan tenaga kerja.
Di Jawa Barat saat ini jumlah SMK hampir mencapai 3.000 sekolah, yang setiap tahun meluluskan ribuan siswa, untuk itu melalui MoU antara SMK- Industri yang sudah terjalin tentunya diharapkan mampu menyedot tenaga kerja lulusan SMK. Apalagi ada sekitar 20 persen industri Indonesia berada di wilayah Jabar.
“ Kita minta para pelaku industri yang tersebar di seluruh wilayah Jabar, untuk dapat memprioritaskan tenaga kerja asal Jabar, terutama lulusan SMK yang memang dicetak untuk siap kerja”, kata Wagub Uu dalam acara Pendandatanganan kerjasama dilakukan disela acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jabar, di Gedung Teater Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Selasa (16/10-18).
Dikatakan, kerjasama link and match untuk sementara ini dilakukan antara pihak industri dengan SMKN I Cikarang Barat, SMKN 2 Cikarang Barat, SMKN I Karawang, SMKN 6 Bandung dan SMKN 2 Kuningan.
Uu berharap, kerjasama tersebut jangan sebatas MoU saja. Kedepan, Ia meminta laporan jumlah siswa SMK yang sudah dilatih dan diterima bekerja di industri. Selain itu, ia juga meminta para pelaku industri di Jabar untuk memprioritaskan tenaga kerja Jabar khususnya lulusan SMK, harapnya.
Uu mengungkapkan, dalam mewujudkan visi Jabar juara lahir batin tidak hanya mendorong lulusan SMK memiliki keahlian saja, tetapi memiliki karakter dan akhlak yang baik.
"Maka kami ada program memberikan pendidikan agama kepada siswa SMK lewat boarding school, membuat asrama di sekolah ataupun Ajengan Masuk Sekolah (AMS), kalau yang non muslim pendeta masuk sekolah. Yang jelas keimanan pun akan kami berikan secara khusus agar mereka juaranya bukan dunia saja tapi batin nya juga," ungkap Uu.
Senada dengan Wagub, Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Muhammad Bahrun menuturkan, jalinan kerjasama antara SMK dengan industri akan memperbesar peluang kerja setelah lulus.
"Jika bersama-sama dengan industri maka peluangnya akan sangat banyak," kata Bahrun.
Ia pun berharap, pemenang pada Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat Jabar ini, diambil sebagai tenaga kerja oleh industri, karena sudah pasti memiliki kualitas yang baik.
"Jangan sampai juara LKS masih sulit cari pekerjaan," tuturnya.
Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat Jabar akan berlangsung dari tanggal 16-19 Oktober 2017. Peserta berjumlah 449 siswa perwakilan dari 27 Kabupaten dan Kota. Mereka akan mengikuti 26 bidang lomba dengan juri berjumlah 85 orang dan 400 orang pembimbing. Juara lomba akan dikirim untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat nasional ke-27 di Yogyakarta tanggal 7-13 Juli 2019. (hms/red).
Menurut Wagub Uu, berharap dengan telah dilakukan MoU antara SMK dengan industri, tentunya tidak hanya sebatas MoU tapi harus sinergitas dengan penyerapan tenaga kerja.
Di Jawa Barat saat ini jumlah SMK hampir mencapai 3.000 sekolah, yang setiap tahun meluluskan ribuan siswa, untuk itu melalui MoU antara SMK- Industri yang sudah terjalin tentunya diharapkan mampu menyedot tenaga kerja lulusan SMK. Apalagi ada sekitar 20 persen industri Indonesia berada di wilayah Jabar.
“ Kita minta para pelaku industri yang tersebar di seluruh wilayah Jabar, untuk dapat memprioritaskan tenaga kerja asal Jabar, terutama lulusan SMK yang memang dicetak untuk siap kerja”, kata Wagub Uu dalam acara Pendandatanganan kerjasama dilakukan disela acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jabar, di Gedung Teater Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Selasa (16/10-18).
Dikatakan, kerjasama link and match untuk sementara ini dilakukan antara pihak industri dengan SMKN I Cikarang Barat, SMKN 2 Cikarang Barat, SMKN I Karawang, SMKN 6 Bandung dan SMKN 2 Kuningan.
Uu berharap, kerjasama tersebut jangan sebatas MoU saja. Kedepan, Ia meminta laporan jumlah siswa SMK yang sudah dilatih dan diterima bekerja di industri. Selain itu, ia juga meminta para pelaku industri di Jabar untuk memprioritaskan tenaga kerja Jabar khususnya lulusan SMK, harapnya.
Uu mengungkapkan, dalam mewujudkan visi Jabar juara lahir batin tidak hanya mendorong lulusan SMK memiliki keahlian saja, tetapi memiliki karakter dan akhlak yang baik.
"Maka kami ada program memberikan pendidikan agama kepada siswa SMK lewat boarding school, membuat asrama di sekolah ataupun Ajengan Masuk Sekolah (AMS), kalau yang non muslim pendeta masuk sekolah. Yang jelas keimanan pun akan kami berikan secara khusus agar mereka juaranya bukan dunia saja tapi batin nya juga," ungkap Uu.
Senada dengan Wagub, Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Muhammad Bahrun menuturkan, jalinan kerjasama antara SMK dengan industri akan memperbesar peluang kerja setelah lulus.
"Jika bersama-sama dengan industri maka peluangnya akan sangat banyak," kata Bahrun.
Ia pun berharap, pemenang pada Lomba Kompetensi Siswa SMK tingkat Jabar ini, diambil sebagai tenaga kerja oleh industri, karena sudah pasti memiliki kualitas yang baik.
"Jangan sampai juara LKS masih sulit cari pekerjaan," tuturnya.