Klik
Saya ini kader murni PDIP, bahkan sewaktu masih PDI sebelum jadi PDIPerjuangan, saya sudah aktif dan berjuang bersama rekan-rekan PDIP. Namun, cukup aneh ketika pendaftaran Caleg, nama saya sempat tidak ada di daftar caleg yang disusun oleh DPD PDIP Jabar.
Mengetahui nama saya tidak ada di daftar pen-caleg-kan, saya langsung ke DPD PDIP Jabar, mempertanyakan kepada Ketua dan para pengurus DPD, alasan tidak adanya mana saya ?... hal ini dikatakan Drajat saat ditanya terkait kisah perjuangannya dalam mengikuti pencaleg-kan 2019-2024, melalui hanphonenya, Jum’at (7/12-2018).
Dikatakan, pada bulan Juli 2018 lalu, semua partai menyusun pendaftaran nama-nama caleg yang akan diserahkan ke KPU, termasuk juga PDI Perjuangan. Namun, begitu membaca dan meneliti susunan daftar Caleg untuk DPRD Jabar, saya melihat banyak pendatang baru yang tidak jelas asal usulnya, bahkan simpatisanpun bukan, apalagi sebagai pejuang partai. Tiba-tiba masuk dalam daftar caleg.
Sementara, saya yang sudah puluhan tahun berjuang bersama rekan-rekan kader untuk membesarkan, kok tidak ada. Inilah alasan saya mempertanyakan, dasar pencalegan itu apa dan bagimana, ujar mantan Komandan Satgas PDIP Jabar ini.
“Saya hanya mencoba mempertanyakan kriterianya apa sih kalau daftar caleg itu. Tentunya kan harus ada kriteria dong, Tidak hanya gampang orang lewat di pinggir jalan disuruh daftar bisa langsung jadi.” Ujar Drajat yang kini masih duduk di Komisi II DPRD Jabar ini.
Alhamdulillah, akhirnya didaftarkan sebagai caleg untuk Dapil Kabupaten Bandung bukan lagi dari Dapil Kabupaten Bogor. Dengan nonor Urut Caleg No: 10.
“Sebagai kader pejuang, ditempatkan dimana saja dan dikasih nomor berapa saja, tidak jadi masalah. Saya akan buktikan melalui perjuangan yang maksimal dan seoptimal, insya allah dan penuh optimis dapat duduk kembali menjadi anggota DPRD Jabar, tegasnya penuh optimis.
Drajat mengatakan, kemarin ( 2014-2019) saya di lempar ke Kab. Bogor pun gak masalah, tetap jadi, sekarang dikembalikan ke Kab Bandung, saya optimis akan duduk kembali. Ukuran jadi tidaknya seorang caleg itu bukan hanya dengan suara sekian ribu suara, tetapi bagaimana kita mendulang suara sebanyak-banyaknya, jangan hanya dengan 30-40 ribuan saja merasa aman.
Dapil Kabupaten merupakan lembur sorangan yang selama ini saya bangun, yang selama ini saya bina, yang selama ini tidak pernah kalah, bahkan Hasanah (pasangan cagub Jabar usungan PDIP) pun menang hari ini dan suara terbanyak itu Bojongloa Kidul, kandasnya. (sein).
