Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, CIMAHI - Selang sehari usai memberikan paparan perkembangan pengendalian limbah cair industri dalam rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim dan Komandan Satgas, Kolonel Yusep Sudrajat lakukan sidak dua pabrik tekstil yang ada di Kota Cimahi, diantaranya PT Sukses Investama Anugerah Prepertindo (SIAP) dan PT Setia Busanatex, Kamis (6/12). Dansektor 21 mengaku cukup puas atas hasil pengolahan limbah kedua pabrik.
Bersama anggota Satgas Subsektor 21-13 Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan serta para awak media, Dansektor 21 mengawali sidak menuju pabrik tekstil PT SIAP yang berlokasi di Jalan Nanjung, Kota Cimahi. Pabrik ini seratus persen pencelupan (Dyeing), dengan menghasilkan limbah cair sekitar 400-500 meter kubik perhari. Saat melakukan sidak, Dansektor 21 didampingi Tedy selaku Manager IPAL, mengecek satu persatu instalasi pengolahan limbah hingga outlet pembuangan sebelum dialirkan ke sungai Cisangkan.
Seusai melakukan pengecekan dan mendengar penjelasan manajer IPAL, Kolonel Yusep mengatakan bahwa secara teknis pabrik ini mengelola limbah dengan sistem kimia dan fisika, dengan kapasitas IPAL mampu 1000 meter kubik.
"Hari ini saya selaku Dansektor 21 melakukan sidak pt siap di wilayah kota Cimahi, setelah dilakukan pengecekan langsung di ipal, kita lihat ada beberapa alat pengolahan yang sedang dibangun," ujarnya, "hingga di outlet pembuangan kami dapati hasil pengolahan limbah pabrik hasilnya sudah seperti ini, cukup jernih dan terdapat ikan yang hidup di ujung outlet pembuangan," lanjutnya sambil menunjukan sampel limbah.
Berdasarkan hasil pengamatan dan sidak yang dilakukan di pabrik ini, Dansektor 21 meminta pihak perusahaan untuk menandatangani komitmen untuk terus konsisten buang limbah seperti ini, sebagai bentuk dukungan nyata percepatan pengendalian pencemaran DAS Citarum.
Usai melakukan sidak di PT SIAP, Dansektor melanjutkan sidak menuju salah satu pabrik yang berlokasi di Jalan Cibaligo, Kota Cimahi, yakni PT Setia Busanatex. Sama seperti pabrik sebelumnya, perusahaan ini bergerak dalam jasa pencelupan. Usai mengecek IPAL, Dansektor 21 mendapati pengolahan limbah pabrik ini juga hampir serupa, yakni hasil olahan limbah sudah cukup jernih dan terdapat ikan hidup, sebagai parameter yang selalu diterapkan Satgas Sektor 21 kepada semua pabrik yang sudah dilakukan sidak.
"Pabrik ini sudah dapat menunjukkan limbah yang jernih dan ada ikan hidup, instalasi pengolahan juga terlihat modern," ungkapnya, "bahkan pabrik ini mengaku telah melakukan recycle sebagian limbah sejak beberapa tahun yang lalu," sambungnya.
"Setelah kita lihat hasil sidak hari ini di dua pabrik, dapat menunjukkan bahwa sebagian besar industri sudah banyak melakukan pembenahan terkait pengolahan limbah cairnya, namun kita akan kawal terus dan pantau para pelaku industri, khususnya pabrik tekstil yang ada di wilayah sektor 21," pungkasnya. (Cuy/rls)