Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, SOLOKANJERUK - Tak hanya di lisan saja, komitmen dukungan terhadap Program Citarum Harum nampaknya benar benar dilakukan oleh salahsatu perusahaan tekstil yang berada di Komplek Kaha Grup, Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Ialah PT Hyojintex, perusahaan yang beroperasi sejak tahun 2015 ini, sudah melakukan banyak pembenahan terkait pengelolaan limbah cair pabriknya yang memproduksi WJL kain jenis Grey.
Pembenahan pengolahan limbah yang dilakukan perusahaan yang memperkerjakan 97 karyawan ini, diantaranya dengan penambahan instalasi IPAL berupa DAF (Dissolved Air Flotation) System, alat pengering lumpur, bak penampungan sementara limbah B3, dan tangki filter. Hal ini dikatakan oleh Nina Rahmawati, selaku HRD, usai pengecekan yang dilakukan Satgas Sektor 21-17 Solokanjeruk dan perwakilan manajemen Kaha Grup, di lokasi IPAL PT Hyojintex, Selasa (22/1/19).
Mewakili direksi perusahaan, Gina Rahmawati menjelaskan bahwa sejak sosialisasi yang dilakukan satgas citarum beberapa waktu yang lalu, pihak perusahaan berkomitmen akan melakukan pembenahan IPAL guna mendukung program citarum harum.
"Penambahan alat pengolahan sudah beroperasi sejak dua bulan lalu. Sebelum ada satgas citarum, untuk pengolahan limbah kami hanya ada bak penampungan limbah yang diproses dan diolah menggunakan sistem kimia," terangnya.
"Namun sejak ada satgas citarum, perusahaan melakukan pembenahan dengan penambahan alat pengolahan, agar hasil limbah sesuai yang diharapkan," sambungnya.
Gina juga mengakui bahwa saat ini limbah hasil olahan bisa kembali digunakan untuk produksi (recycle). "Sudah dua bulan ini air limbah yang diolah kami recycle untuk produksi lagi, karena hasil olahan limbahnya sudah jauh lebih jernih dari sebelumnya," ungkap Nina.
Sementara, Hendri selaku Humas Komplek Kaha Grup mengatakan bahwa terkait upaya dan progres yang dilakukan sekitar 30 pabrik yang ada di kawasannya, selama ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan satgas Citarum Subsektor 21-17 Solokanjeruk. "Saya selalu koordinasi dengan satgas, mana mana saja pabrik yang sudah melakukan upaya pembenahan, ya seperti yang dilakukan perusahaan ini (Hyojintex), sudah cukup bagus perubahannya, bukti secara fisiknya juga sudah kelihatan," ungkapnya.
"Mereka (pabrik) tidak melaporkan, tapi kita yang kontrol, disamping satgas yang menginformasikan melalui koordinasi yang kami lakukan, kalo ada temuan kita sama sama lihat, kadang juga saya kontrol sendiri," ujarnya.
Sementara, Dansektor 21 melalui Dansubsektor 21-17 Serma Agus Sumarna menegaskan bahwa sesuai arahan Komandan Sektor, tugas kami selain melakukan korve di sungai dan komsos (komunikasi sosial) kepada warga, pengecekan terhadap pabrik penghasil limbah cair juga terus kami pantau. Hal ini untuk memastikan perkembangan pembenahan IPAL dan mengantisipasi ada pihak pihak pabrik yang masih buang limbah kotor ke aliran pembuangan.
"Untuk pengecekan di komplek ini, kami lakukan pengecekan di waktu pergantian shift kerja dan waktu subuh, ke titik titik pertemuan aliran pembuangan yang ada di kawasan kaha grup. Ini kami lakukan untuk mengecek dan memastikan tak ada pencemaran yang dilakukan oleh pabrik melalui limbah cairnya," tegas Agus Sumarna. (Cuy)