Klik
Berdasarkan laporan dan hasil evaluasi bersama Komadan Sektor, ternyata diperlukan penambahan personil. Untuk itu, Kodam III/siliwangi akan menambah kekuatan personil dari 1.700 menjadi 3.050 personil. Hal ini guna mendukung percepatan tercapainya program Citarum Harum.
“TNI memiliki peran dalam penataan ekosistem di sekitar wilayah Sungai Citarum, untuk itu permohonan penambahan personil untuk Citarum Harum telah kita mintakan persetujuan kepada Panglima TNI dan Alhamdulillah sudah mendapat persetujuan”, kata Pandam III/Slw saat menghadiri rapat evaluasi Citarum Harum di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/1/2019).
Pangdam Tri juga mengungkapkan, sungai citarum merupakan sungai paling strategis, karena aliran sungainya bisa memberikan penghidupan terhadap kurang lebih 35 juta jiwa bagi sebagian penduduk Jakarta dan Jawa Barat. Untuk itu agar masyarakat tidak dirugikan atas kerusakan sungai Citarum maka diperlukan satuan komando dari hulu ke hilir,” bebernya.
Selama ini dalam penanganan Sungai Citarum, terus terang kita mengalami beberapa kendala. Adapun kendala yang paling besar dalam mengupayakan program Citarum Harum tersebut, yakni kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah atau limbah ke sungai.
Belum lagi ditambah, masyarakat yang dulu nakal menebang pohon, harus diberikan edukasi secara continue tentang pentingnya penanaman pohon, dan edukasi berserta sosialisasinya tentang bahaya pencemaran lingkungan.
Selain itu, kerusakan Citarum tentunya tidak terlepas dari kenakalan masyarakat an para pengusaha pabrik, seperti terjadinya lahan kritis yang sering menyebabkab banjir dan sedimentasi, membuang sampah sembarangan. Serta ratusan bahkan ribuan pabrik yang berada disepanjang aliran sungai Citarum membuang limbah sembarangan tanpa melalui proses IPAL.
Menurutnya, dalam mengupayakan kesadaran masyarakat, pihaknya akan terus merangkul dan mengedukasi. Sehingga tumbuh kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.
Beberapa kendala sudah kita inventarisir, seperti persoalan sampah, limbah rumah tangga, sedimen, penghijauan dan lain sebagainya. Untuki itu, tahun 2019 ini akan lebih kita intensifkan dan sinergikan bersama seluruh pihak," katanya.
Saat disinggung anggaran, yang akan digelontorkan pemerintah pusat sebesar Rp 600 miliar untuk Program Citarum Harum yang akan digunakan untuk beragam kebutuhan, seperti pengadaan alat, operasional dan lain sebagainya. Dan sebesar Rp.300 Miliar untuk TNI.
Menurut Pangdam, dirasa masih belum cukup. Karena untuk mengatasi sedimentasi harus melakukan pengerukan, membuang tanah-tanah dan itu memerlukan alat. Ini biasanya memerlukan anggaran besar
"Kita lihat sendiri bagaimana masih banyak sedimen dan perlu banyak sungai yang dinormalisasi karena masih dangkal. Tapi kami optimis ini akan berhasil," tandasnya. (husein).