Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, NAGREG - Dansektor 21 lakukan sosialisasi program Citarum Harum di Pondok Pesantren Al Falah 2, Jalan Raya Nagreg KM 38, Nagreg, Kamis (28/3/19). Dalam kegiatan sosialisasi kali ini, Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat berharap di pesantren bisa mandiri dalam mengelola sampah dan mengajak para santri untuk peduli terhadap lingkungan.
Dihadapan ratusan santriwan dan santriwati Pesantren Al Falah, Kolonel Yusep menerangkan tentang kondisi sungai Citarum sebelum adanya program Citarum harum, mulai dari pencemaran limbah domestik hingga limbah industri, hingga membuat sungai Citarum di cap sebagai sungai terkotor di dunia pada akhir tahun 2017.
Awal tahun 2018, kata Yusep, TNI sesuai amanah Perpres 15 Tahun 2018, ditugaskan menjadi Satuan Tugas (satgas) Citarum yang bertanggung jawab dalam pengendalian dan mengembalikan ekosistem DAS Citarum.
"Setahun satgas bekerja, sudah lebih dari 50 pabrik penghasil limbah cair yang ditindak berupa penutupan sementara lubang pembuangan limbahnya," ujar Dansektor 21.
"Satgas juga sudah banyak menindak warga yang ketahuan secara sengaja membuang sampah ke sungai, diberikan sanksi sosial ikut korve di sungai selama 14 hari," sambungnya.
Semoga kedepan, lanjut Kolonel Yusep, selain sebagai tempat menimba ilmu agama, juga menjadi contoh tempat yang mampu mengelola sampah secara mandiri.
Sementara, pimpinan Ponpes Al Falah KH. Cecep Abdullah menyampaikan terimakasih atas kunjungan dan wawasan lingkungan yang diberikan Dansektor 21 Ko Inf Yusep Sudrajat.
Didirikan oleh KH. Qori Ahmad Sahid pada tahun 1970, pesantren Al Falah 1 Cicalengka dan Al Falah 2 Nagreg, saat ini memiliki sekitar 2.500 santri yang umumnya berasal dari Jawa Barat. Selain menggelar pendidikan non dival (Pesantren) Al Falah juga mengelola lembaga pendidikan dival sejak TK, SD, Tsanawiyah (SMP), Aliyah (SMA), SMK, hingga perguruan tinggi. (Cuy).