Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, RANCAEKEK - Manajemen PT Indoneptune Net Manufacturing berjanji dan berkomitmen akan terus meningkatkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang menghasilkan limbah sekitar 75-100 meter kubik perhari. Perusahaan ini adalah produsen jaring ikan yang memiliki proses pencelupan (warna), yang hasil produksinya 60% ekspor dan 40% kebutuhan lokal.
Komitmen itu dikatakan langsung oleh Hendra Gunawan selaku Vice President PT Indoneptune Net Manufacturing seusai IPAL pabriknya di sidak oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat beserta anggotanya, Subsektor 21-01 Rancaekek, di Jalan Raya Bandung-Garut Km 25, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (8/3/19).
“Perusahaan ini memproduksi jaring ikan yang hasilnya 60 persen untuk ekspor dan 40 persen distribusi lokal, jaring-jaring untuk di kapal dan nelayan-nelayan penangkap ikan,” terangnya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya-upaya perusahaan (PT Indoneptune) untuk menjaga lingkungan. Kalo dilihat dari kondisi outlet yang ada, ada ikan yang hidup, dengan hasil seperti ini, ini perlu ditingkatkan sedikit lagi, sekecil apapun kita tidak mau merusak ekosistem yang ada di DAS Citarum," ujar Dansektor 21 kepada pihak perusahaan.
Kita pahami bersama, kata Kolonel, Sungai Citarum ini vital bagi 30 juta warga di Jawa Barat dan DKI Jakarta, baik untuk konsumsi, mandi, keperluan pertanian dan perikanan, dan sebagainya.
"Satgas akan terus bekerja, Perpres mengamanatkan satgas selama 7 tahun. Kita baru bekerja satu tahun, ya tetap akan kita kejar dan pantau dengan cara patroli dan melihat langsung ke lapangan (IPAL industri), dan cara lain sebagainya," tegas Kolonel Yusep.
Sementara, Vice President PT Indoneptune Net Manufacturing, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1974 ini, tengah mengupayakan peningkatan IPAL dengan penambahan metode biologi, memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang terbatas. "Sebetulnya hasil (olahan limbah) kita itu boleh dikatakan turun naik," ujarnya.
"Dalam artian, ada kalanya kita hasilnya sangat bagus, kali ini kebetulan ya kita juga tidak menutupi seperti itulah adanya, itu kondisi menurut saya sendiri juga merasa tidak puas, mudah mudahan dengan (penambahan) biologi bisa ditingkatkan semakin baik lagi," ungkapnya.
"Salahsatu upaya yang dilakukan dengan instalasi An Aerob (biologi), saat ini sedang dalam proses pengujian. Apabila itu hasilnya baik kita akan segera mengoperasionalkan," pungkasnya. (Cuy)
Komitmen itu dikatakan langsung oleh Hendra Gunawan selaku Vice President PT Indoneptune Net Manufacturing seusai IPAL pabriknya di sidak oleh Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat beserta anggotanya, Subsektor 21-01 Rancaekek, di Jalan Raya Bandung-Garut Km 25, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (8/3/19).
“Perusahaan ini memproduksi jaring ikan yang hasilnya 60 persen untuk ekspor dan 40 persen distribusi lokal, jaring-jaring untuk di kapal dan nelayan-nelayan penangkap ikan,” terangnya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya-upaya perusahaan (PT Indoneptune) untuk menjaga lingkungan. Kalo dilihat dari kondisi outlet yang ada, ada ikan yang hidup, dengan hasil seperti ini, ini perlu ditingkatkan sedikit lagi, sekecil apapun kita tidak mau merusak ekosistem yang ada di DAS Citarum," ujar Dansektor 21 kepada pihak perusahaan.
Kita pahami bersama, kata Kolonel, Sungai Citarum ini vital bagi 30 juta warga di Jawa Barat dan DKI Jakarta, baik untuk konsumsi, mandi, keperluan pertanian dan perikanan, dan sebagainya.
"Satgas akan terus bekerja, Perpres mengamanatkan satgas selama 7 tahun. Kita baru bekerja satu tahun, ya tetap akan kita kejar dan pantau dengan cara patroli dan melihat langsung ke lapangan (IPAL industri), dan cara lain sebagainya," tegas Kolonel Yusep.
Sementara, Vice President PT Indoneptune Net Manufacturing, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1974 ini, tengah mengupayakan peningkatan IPAL dengan penambahan metode biologi, memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang terbatas. "Sebetulnya hasil (olahan limbah) kita itu boleh dikatakan turun naik," ujarnya.
"Dalam artian, ada kalanya kita hasilnya sangat bagus, kali ini kebetulan ya kita juga tidak menutupi seperti itulah adanya, itu kondisi menurut saya sendiri juga merasa tidak puas, mudah mudahan dengan (penambahan) biologi bisa ditingkatkan semakin baik lagi," ungkapnya.
"Salahsatu upaya yang dilakukan dengan instalasi An Aerob (biologi), saat ini sedang dalam proses pengujian. Apabila itu hasilnya baik kita akan segera mengoperasionalkan," pungkasnya. (Cuy)