Klik
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9KiOt6ZMFZfoByjNN6KZ4G1rV06vO70VUgJQtD0DDESXNNg0hvwZzlP5Yaua0JJTym8tCpaMGVtlhzZMIeflO8j8oYuivyNcszk9lN8oRUhjCO3-g9Rw5NEnyQLJkKbziZwvNeEsieTw/s320/Pansus+LKPJ12.jpg)
Ketua Pansus I Yod Mintaraga, raker dengan OPD ini bertujuan untuk minta penjelasan yang lebih detail dari apa yang sudah disampaikan oleh gubernur pada saat paripurna penyampaian LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2018.
“Dalam LKPJ Gubernur 2018 yang disampaikan dalam sidang paripurna beberapa waktu lalu, ada beberapa hal yang perlu kita kaji dan dalami, seperti serapan anggaran yang diatas 97% dan sejauh mana manfaat program tersebut dapat diarasakan oleh masyarakat Jabar”, kata Yod Mintaraga kepada wartawan saat ditemui di ruang Badan Musyawarah DPRD Jabar, Selasa (9/4-2019).
Dikatakan, DPRD Jabar melalui Pansus I mengapresiasi beberapa program kegiatan yang menunjukan serapan anggaran di atas 97%. Namun Yod pun menilai, prgoram kerja tak hanya mengutamakan serapan anggaran namun yang harus menjadi prioritas adalah manfaat dari program tersebut harus jelas dan berdampak langsung kepada masyarakat Jawa Barat.
“Ada beberapa program kegiatan yang serapan anggarannya bagus diatas 97% ada juga yang dibawah 50%. Semuanya harus menjadi jelas, yang serapannya tinggi bukan hanya sekedar daya serapnya tinggi tapi kita harus tau seberapa jauh nilai manfaatnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat Jawa Barat” ucapnya.
Lebih lanjut Yod mengungkapkan, DPRD Provinsi Jawa Barat sebelumnya telah melahirkan 11 rekomendasi dari hasil pembahasan LKPJ 2017. Dari hasil rekomendasi tersebut beberapa rekomendasi telah ditindaklanjuti, dan menjadi perhatian bagi Pemprov Jabar.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtcna3ai8Ovq2lVTWMU_-rVCZSnZMemVROYbfP2IjKhR_pVB9e5rfA0hsBU9B-IzZzYHX2i2INMgqGMePVYMVsYxHJCHfrD9J9GObjmElLyXDjINe6rQacwDwidxV_4f6A5hBrsRe0b9Y/s320/Pansus+LKPJ2019.jpg)
Setelah melakukan pembahasan dengan OPD terkait, Pansus I akan segera melakukan penijauan langsung program-program pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut menurut Yod, dilakukan untuk melihat sejauhmana implementasi pembangunan tersebut.
“Kita nanti akan melihat sejauh mana implementasi di lapangan, ketika ada program kerja pembangunan infrstruktur jalan, irigasi kita akan tinjau. Ketika infrastruktur tersebut selesai dibangun tetapi tidak berfungsi, dan tidak memecahkan persoalan maka akan lain juga. Sehingga (pembangunan) harus bermanfaat, itu yang kita utamakan.” pungkasnya. (hms/red).