Klik
"Jokfest itu sengaja kita rancang jauh jauh hari sebelumnya, bahwa di akhir masa kampanye, kita ingin membuat sebuah peristiwa yang menggambarkan karakteristik pak Jokowi," ujar Aat Suratin.
Kalau Kita membuka kamus besar bahasa indonesia, kata Aat, Festival itu riang, gembira, yakin, dan bersahabat. "Jadi penuh kegembiraan, saya kira karakter pak Jokowi yang sederhana, kemudian dekat dengan masyarakat itu yang diterjemahkan menjadi festival," ungkapnya.
Lalu, lanjut Aat, karakter Jokowi merakyat, "oleh karena untuk itu kita buat pesta rakyat, tema utamanya apa?optimis seperti yang pak Jokowi ungkapkan," ucapnya.
"Kenapa optimis?, karena optimis itu menumbuhkan harapan, kebalikannya pesimis itu membunuh harapan, kita memilih uang menumbuhkan harapan," imbuhnya.
Untuk rangkaian kegiatan, Jokfest dibagi menjadi 3 sesi bagian, "yang pertama itu pasar murah dimulai sejak pagi sampai jam 11 siang, selanjutnya selepas break solat jumat, dilanjutkan ikrar kebangsaan dari perguruan silat, diawali dengan arak-arakan, setelah itu diisi hiburan dari para musisi Bandung yang tergabung dalam musisi nol satu (01)," jelas Aat.
Ditempat yang sama, Roedy Wiranatakusumah mewakili budayawan dan praktisi silat mengatakan bahwa intisarinya dari ikrar kebangsaan dari para pesilat Jawa Barat adalah sebuah pesan dan janji kami untuk Presiden.
"Ada 6 poin (ikrar) disini, apapun yang menjadi ikrar dan penting untuk kebangsaan ini adalah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam era baru dan kepemimpinan baru," ujarnya.
"Kami dari insan insan silat dan budayawan, yang kami harapkan ikrar ini menjadi satu pegangan bersama. Semoga kepemimpinan yang baru nanti, kita harapkan bisa memberikan satu nilai nilai bahwa ikrar itu memang kami pegang, dan kami jaga betul," jelasnya.
"Tidak hanya sekedar life service, karena kami buat kami rumuskan dari beberapa sosial elit, tidak berdasarkan individu melainkan kesepakatan kelompok," tambahnya.
Bahkan, kata Roedy, diharapkan bahwa ikrar yang dibuat ini menjadi chapter yang baru ya, "Kalo di Bandung punya Dasasila, mungkin ini tidak setinggi Dasasila, tapi paling tidak ini ikrar yang kami lontarkan didepan publik dan media, akan kami jaga dan kawal bersama, minimal dalam lingkup Jawa Barat," tandasnya. (Cuy)