Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) saat ini terus menggenjot pemeliharaan di seluruh ruas jalan provinsi yang menjadi kewenangannya, terutama dalam upaya memberikan pelayanan kepada para pemudik yang akan melintasi wilayah Jawa Barat.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Koswara, pemeliharaan jalan terus dilakukan sampai dengan H-3 menjelang lebaran. "Hampir semua jalur mudik dari arah utara dan selatan kita pelihara untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik," tuturnya saat ditemui di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jum'at (10/5/2019).
Selain pemeliharaan, pihaknya juga mendirikan sejumlah pos di ruas jalan yang rawan bencana. Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan langsung segara di atasi guna menghindari kemacetan. "Di tiap pos ada alat berat dan petugas yang siap siaga," katanya.
Koswara juga mengatakan, pihaknya menjamin kondisi dan kualitas jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan aman dan nyaman dilalui para pemudik. "Kalau yang provinsi sih relatif sudah bagus, tingkat kemantapan jalan sudah 90 persen lebih dan akan kita jaga terus," tegasnya.
Dia juga menyampaikan, tidak ada jalur baru yang digunakan untuk arus mudik tahun ini, khususnya jalur yang menjadi kewenangannya. "Masih menggunakan jalur lama, baik di jalur utara, tengah maupun selatan," katanya.
DPRD Jabar Akan Tinjau Jalur Mudik
Sementara itu, ditempat terpisah Wakil Ketua komisi IV DPRD Jabar, H. Daddy Rohanady mengatakan, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan peninjauan kebeberapa ruas jalan yang biasa dipergunakan oleh para pemudik, terutama alan provinsi termasuk juga jalan alternatif.
Adapun terkait, jalur mudik yang sering mengalami kemacetan baik itu, jalur selatan terutama jalur Garut-Tasik (Malambong sampai Ciawi) yang rawan longsor. Jalur Pantura - Indramayu-Cirebon ( Haurgeulis-Sumbar) ada pasar tumpah dan Jalur Tengah (Jatinangor-Tomo), Daddy mengatakan, mudah-mudahan pada musim mudik tahun ini sudah tidak terlalu terjadi kemacetan.
“Kita juga berharap dengan tersambungnya Tol yang ada di wilayah Jabar menjadi alternatif pengurai kemacetan, terutama bagi pemudik yang akan menuju Jateng dan Jatim, bagi di bagian utara, tengah maupun selatan”, ujarnya.
Adapun terkait, kondisi jalan provinsi saat ini, menurut Daddy sudah cukup baik dan sudah semestinya dipertahankan. Namun, bila ada jalan-jalan yang berlubang atau retak-retak perlu segera dilakukan pemeliharaan atau diperbaiki. Hal ini penting demi keamanan, kenyaman dan keselamatan para pemudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman bertemu keluarganya, pintanya.
Daddy juga menghimbau kepada pihak Dinas Perhubungan Jabar meningkatkan kerjasama dengan pihak kepolisian maupun DishubKab/kota, dan menambah rambu-rambu lalu lintas, melakukan pengecetan marka jalan, menambah lampu-lampu jalan dan mendirikan pos-pos rest area, tandasnya. (sein).
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, Koswara, pemeliharaan jalan terus dilakukan sampai dengan H-3 menjelang lebaran. "Hampir semua jalur mudik dari arah utara dan selatan kita pelihara untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik," tuturnya saat ditemui di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jum'at (10/5/2019).
Selain pemeliharaan, pihaknya juga mendirikan sejumlah pos di ruas jalan yang rawan bencana. Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan langsung segara di atasi guna menghindari kemacetan. "Di tiap pos ada alat berat dan petugas yang siap siaga," katanya.
Koswara juga mengatakan, pihaknya menjamin kondisi dan kualitas jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan aman dan nyaman dilalui para pemudik. "Kalau yang provinsi sih relatif sudah bagus, tingkat kemantapan jalan sudah 90 persen lebih dan akan kita jaga terus," tegasnya.
Dia juga menyampaikan, tidak ada jalur baru yang digunakan untuk arus mudik tahun ini, khususnya jalur yang menjadi kewenangannya. "Masih menggunakan jalur lama, baik di jalur utara, tengah maupun selatan," katanya.
DPRD Jabar Akan Tinjau Jalur Mudik
Adapun terkait, jalur mudik yang sering mengalami kemacetan baik itu, jalur selatan terutama jalur Garut-Tasik (Malambong sampai Ciawi) yang rawan longsor. Jalur Pantura - Indramayu-Cirebon ( Haurgeulis-Sumbar) ada pasar tumpah dan Jalur Tengah (Jatinangor-Tomo), Daddy mengatakan, mudah-mudahan pada musim mudik tahun ini sudah tidak terlalu terjadi kemacetan.
“Kita juga berharap dengan tersambungnya Tol yang ada di wilayah Jabar menjadi alternatif pengurai kemacetan, terutama bagi pemudik yang akan menuju Jateng dan Jatim, bagi di bagian utara, tengah maupun selatan”, ujarnya.
Adapun terkait, kondisi jalan provinsi saat ini, menurut Daddy sudah cukup baik dan sudah semestinya dipertahankan. Namun, bila ada jalan-jalan yang berlubang atau retak-retak perlu segera dilakukan pemeliharaan atau diperbaiki. Hal ini penting demi keamanan, kenyaman dan keselamatan para pemudik untuk merayakan lebaran di kampung halaman bertemu keluarganya, pintanya.
Daddy juga menghimbau kepada pihak Dinas Perhubungan Jabar meningkatkan kerjasama dengan pihak kepolisian maupun DishubKab/kota, dan menambah rambu-rambu lalu lintas, melakukan pengecetan marka jalan, menambah lampu-lampu jalan dan mendirikan pos-pos rest area, tandasnya. (sein).