Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Perjuangan gigih karyawan Disnakertrans Jabar yang dipimpin langsung Kadisnakertrans M.Ade Afriandi dalam upaya mencari keluarga TKW “Aminah “ yang menderita stroke yang sempat dirawat selama 4 tahun di RS. Saghar Arab Saudi dan 8 bulan di rawat RS. Polri Kramat Jati dan kini sudah dirawat di RSUD. Al-Ihsan Pemprov Jabar di Kab.Bandung.
Menurut Kepala Disnakertrans Jabar, M. Ade Afriandi, saat ini Aminah dirawat di RSUD Al Ihsan dalam kondisi sakit stroke, sehingga petugas Disnakertrans sulit berkomunikasi. Namun, perjuangan kita dalam upaya mencarikan keluarganya tidak cepat putus asa dan tidak sia-sia.
Melaui pemberitaan yang cukup masif baik media cetak, elektronik dan online serta media sosial termasuk media komunitas kita sebarkan informasi dan berita tentang TKW Aminah. Yang sedang sakit dan di rwat di RSUD Al-Ihsan. Akhirnya kita mendaptkan informasi, bahwa diduga ada keluarga yang sudah kehilangan kabar anggota keluarganya sejak 15 tahun yang lalu di Kec. Sukaluyu.
Alamat keluarga Aminah, TKW misterius yang terlantar di Arab Saudi, akhirnya karyawan Disnakertrans Jabar yaitu sdr Dimas dan Ervan (non PNS Bid. Penta) menemukan keluarga Aminah yang berlamat di Kampung Garduh RT 01 RW 01 Desa Sukaluyu Kecamatan Sukakluyu Kabupaten Cianjur, ujar Ade Afriandi dalam rilis yang diterima redaksi faktabandungraya.com, Sabtu (18/5-2019).
Menindaklanjuti hal itu, Sabtu pagi, 18 Mei 2019, Dimas dan Ervan (pegawai Disnakertrans) berangkat ke Cianjur menggunakan sepeda motor, ditemani Admin dari IG Info Ciranjang, tepatnya ke Kp. Ciburial, Desa Sukaluyu, Kec. Sukaluyu.
Menurut Kepala Disnakertrans Jabar, M. Ade Afriandi, saat ini Aminah dirawat di RSUD Al Ihsan dalam kondisi sakit stroke, sehingga petugas Disnakertrans sulit berkomunikasi. Namun, perjuangan kita dalam upaya mencarikan keluarganya tidak cepat putus asa dan tidak sia-sia.
Melaui pemberitaan yang cukup masif baik media cetak, elektronik dan online serta media sosial termasuk media komunitas kita sebarkan informasi dan berita tentang TKW Aminah. Yang sedang sakit dan di rwat di RSUD Al-Ihsan. Akhirnya kita mendaptkan informasi, bahwa diduga ada keluarga yang sudah kehilangan kabar anggota keluarganya sejak 15 tahun yang lalu di Kec. Sukaluyu.
Alamat keluarga Aminah, TKW misterius yang terlantar di Arab Saudi, akhirnya karyawan Disnakertrans Jabar yaitu sdr Dimas dan Ervan (non PNS Bid. Penta) menemukan keluarga Aminah yang berlamat di Kampung Garduh RT 01 RW 01 Desa Sukaluyu Kecamatan Sukakluyu Kabupaten Cianjur, ujar Ade Afriandi dalam rilis yang diterima redaksi faktabandungraya.com, Sabtu (18/5-2019).
Menindaklanjuti hal itu, Sabtu pagi, 18 Mei 2019, Dimas dan Ervan (pegawai Disnakertrans) berangkat ke Cianjur menggunakan sepeda motor, ditemani Admin dari IG Info Ciranjang, tepatnya ke Kp. Ciburial, Desa Sukaluyu, Kec. Sukaluyu.
Tempat yang didatangi Dimas dan Ervan adalah Pondok Pesantren Nurul Falah Kp. Jangarang, Ds. Panyusuhan, yang dipimpin oleh Ust. Ucu Gozali. Ust. Ucu Gozali adalah Paman dari Aminah (Adik Kandung Ibu dari Aminah yang sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu).
Perjuangan Dimas dan Ervan sungguh luar biasa, Mereka berdua, dibantu aparat desa dan kecamatan Sukaluyu, Admin dari IG Info Ciranjang melakukkan penyisiran ke Kec. Sukaluyu Kab. Cianjur, dan akhirnya berhasil menekukan keluarga Aminah.
Aminah dikenali pihak keluarga setelah diperlihatkan foto/video yang diberikan pegawai Disnakertrans Jabar dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cianjur.
Begitu saya mendapat laporan dari Dimas dan Ervan bahwa alamat keluarga TKW Aminah ditemukan, saya bersama beberapa staf langsung meluncur ke alamat keluarga Aminah di Cianjur, ujar Ade
Dikatakan, setelah dilakukan identifikasi, Aminah ternyata bernama Siti Patmah, lahir di Cianjur 5 Desember 1970 (berdasarkan KK) bersuamikan Rahmat (Alm). Namun, ketika akan berangkat kali kedua menjadi TKI Arab Saudi nama Siti Patmah diganti menjadi Umi Kalsum. Ia memiliki seorang putra bernama Dede Ridwan (24 tahun) yang sekarang berdomisili di Bogor
Umi Kulsum memilik 3(tiga) saudara kandung, tetapi 2(dua) saudara kandung telah meninggal dunia. Yang masih hidup bernama Sahidah yang tinggal bersama di rumah orang tua Umi Kulsum di Kp. Ciburial, Desa Sukaluyu, hingga saat ini.
Ade juga mengatakan, bahwa keberangkatan Aminah ke Arab Saudi 15 tahun silam ternyata tidak melalui jalur resmi tetapi mendaftar sendiri ke sebuah perusahaan penyalur TKI di Jakarta.
Saat berangkat 13 tahun yang lalu tersebut, Umi Kulsum sempat memberitahu anaknya bahwa Umi sudah berada di Saudi Arabia. Setelah itu Umi hilang kontak dengan keluarga yang ada di Indonesia
hingga hari ini. Keluarga Umi pun sudah pasrah dan beranggapan bahwa Umi sudah wafat di Saudi
Arabia.
Keluarga bahkan pernah menyelenggarakan tahlilan untuk Umi Kulsum. Ibu dari Umi masih hidup ketika Umi berangkat 13 tahun yang lalu. Namun karena rindu akan Umi yang tidak ada kabar
beritanya, Ibu dari Umi yang bernama Hj. Atikah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Lebih lanjut Kadis Nakertrans Jabar, berhubung kita sudah ketemu dengan keluarga Aminah, maka kita rencanakan, besok subuh ( Minggu, 19/5-2019), keluarganya akan kita bawa ke Bandung langsung ke RSUD Al Ihsan di Kab Bandung untuk dipertemukan dengan Aminah.
Kisah tragis dan dramatis yang dialami Aminah dalam berupaya mencari pekerjaan akibat desakan ekonomi, sungguh sangat menyesakkan dada. Namun memberikan kita sangat banyak fakta tentang apa yang terjadi pada ribuan pekerja migran perempuan asal Jawa Barat yang tersebar dibeberapa negara.
Berangkat jauh-jauh ke negeri orang tetapi miskin pengetahuan tentang prosedur yang benar, hak-hak yang harus dilindungi, dan bahkan kepada siapa harus meminta pertolongan apabila terjadi sesuatu. Hal ini yang akan kita benahi melalui program Tenagakerja Juara dan Migran Juara, tandasnya. (rls/sein).
Perjuangan Dimas dan Ervan sungguh luar biasa, Mereka berdua, dibantu aparat desa dan kecamatan Sukaluyu, Admin dari IG Info Ciranjang melakukkan penyisiran ke Kec. Sukaluyu Kab. Cianjur, dan akhirnya berhasil menekukan keluarga Aminah.
Aminah dikenali pihak keluarga setelah diperlihatkan foto/video yang diberikan pegawai Disnakertrans Jabar dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cianjur.
Begitu saya mendapat laporan dari Dimas dan Ervan bahwa alamat keluarga TKW Aminah ditemukan, saya bersama beberapa staf langsung meluncur ke alamat keluarga Aminah di Cianjur, ujar Ade
Dikatakan, setelah dilakukan identifikasi, Aminah ternyata bernama Siti Patmah, lahir di Cianjur 5 Desember 1970 (berdasarkan KK) bersuamikan Rahmat (Alm). Namun, ketika akan berangkat kali kedua menjadi TKI Arab Saudi nama Siti Patmah diganti menjadi Umi Kalsum. Ia memiliki seorang putra bernama Dede Ridwan (24 tahun) yang sekarang berdomisili di Bogor
Umi Kulsum memilik 3(tiga) saudara kandung, tetapi 2(dua) saudara kandung telah meninggal dunia. Yang masih hidup bernama Sahidah yang tinggal bersama di rumah orang tua Umi Kulsum di Kp. Ciburial, Desa Sukaluyu, hingga saat ini.
Ade juga mengatakan, bahwa keberangkatan Aminah ke Arab Saudi 15 tahun silam ternyata tidak melalui jalur resmi tetapi mendaftar sendiri ke sebuah perusahaan penyalur TKI di Jakarta.
Saat berangkat 13 tahun yang lalu tersebut, Umi Kulsum sempat memberitahu anaknya bahwa Umi sudah berada di Saudi Arabia. Setelah itu Umi hilang kontak dengan keluarga yang ada di Indonesia
hingga hari ini. Keluarga Umi pun sudah pasrah dan beranggapan bahwa Umi sudah wafat di Saudi
Arabia.
Keluarga bahkan pernah menyelenggarakan tahlilan untuk Umi Kulsum. Ibu dari Umi masih hidup ketika Umi berangkat 13 tahun yang lalu. Namun karena rindu akan Umi yang tidak ada kabar
beritanya, Ibu dari Umi yang bernama Hj. Atikah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Lebih lanjut Kadis Nakertrans Jabar, berhubung kita sudah ketemu dengan keluarga Aminah, maka kita rencanakan, besok subuh ( Minggu, 19/5-2019), keluarganya akan kita bawa ke Bandung langsung ke RSUD Al Ihsan di Kab Bandung untuk dipertemukan dengan Aminah.
Kisah tragis dan dramatis yang dialami Aminah dalam berupaya mencari pekerjaan akibat desakan ekonomi, sungguh sangat menyesakkan dada. Namun memberikan kita sangat banyak fakta tentang apa yang terjadi pada ribuan pekerja migran perempuan asal Jawa Barat yang tersebar dibeberapa negara.
Berangkat jauh-jauh ke negeri orang tetapi miskin pengetahuan tentang prosedur yang benar, hak-hak yang harus dilindungi, dan bahkan kepada siapa harus meminta pertolongan apabila terjadi sesuatu. Hal ini yang akan kita benahi melalui program Tenagakerja Juara dan Migran Juara, tandasnya. (rls/sein).