Klik
JABAR, Faktabandungraya.com,--- Tingkat kemacetan di beberapa ruas jalan di kota Bandung dari hari ke hari terus bertambah. Walaupun sudah dilakukan rekayasa/ perubahan jalur mulai dari jalan Pasirkaliki- Sukajadi-Setiabudi dijadikan satu arah ke atas menuju Lembang, ternyata belum mampu menguraikan kemacetan. Bahkan menimbulkan kemacetan baru di jalur jalan Pasteur- DR Dujudjanan.
Tingkat kepadatan dan kemacetan juga terjadi di jalan Soekarno Hatta terutama mulai dari Metro Trade Center (MTC) sampai stopan Buah Batu. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan berlama-lama. Untuk mengatasi kemacetan beberapa ruas jalan di kota Bandung, DPRD Jabar sangat mendorong Pemprov Jabar untuk segera merealisasikan program proyek pembangunan transportasi modern Light Rail Transit (LRT) Bandung.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H.Daddy Rohanady (FPGerindra) mengatakan, kebaradaan transportasi modern LRT Bandung dinilai akan mampu mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya. Untuk itu, DPRD Jabar akan mendorong pihak Pemprov Jabar untuk segera merealisasikan proyek pembangunan LRT.
“ Kita berharap, proyek LRT dapat terwujud sebelum Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasional, karena jangan sampai penumpang kereta cepat nanti ketika sampai di kota Bandung mengalami kesulitan karena kembali terjebak kemacetan”, kata Daddy Rohanady saat ditemui digedung DPRD Jabar, Rabu (24/7-2019).
Dikatakan, LRT merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan dan mudah-mudahan segera terwujud. Untuk itu, kita dorong Pemprov Jabar dapat segera memulai pembangunan LRT, sehingga diharapkan sebelum kereta cepat beroperasional, pembangunan LRT sudah selesai atau berbarengan dengan kereta cepat, ujarnya.
Daddy juga mengatakan, pembahasan soal rencana dimulainya proyek pembangunan LRT sudah beberapa kali dibahas dengan mitra kerja Komisi IV maupun langsung dengan Gubernur Jabar. Bahkan kita (dewan-red) minta agar LRT ini diperluas jangkauannya tidak hanya rute pusat kota bandung saja.
Selain itu, setelah pembangunan LRt selesai/ terwujud tentunya DPRD jabar meminta kepada Pemprov Jabar agar tarif yang akan dikenakan harus terjangkau bagi seluruh golongan masyarakat. Dengan, begitu sleuruh masyarakat kawasan Bandung raya, khususnya kota Bandung tidak akan lagi mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi.
Sebelumnya, di Gedung Sate, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam rapat pimpinan memaparkan bahwa progres proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang terintegritas dengnan LRT Bandung Raya.
Adapun untuk pembiayaan pembangunan LRT sendiri akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Pertama kereta api cepat ini pembebasan lahannya sudah 85 persen. Kalau fisik baru lima persen. Tapi target 2021 sudah bisa beroperasi,” ujar Gubernur Emil. (sein).
Tingkat kepadatan dan kemacetan juga terjadi di jalan Soekarno Hatta terutama mulai dari Metro Trade Center (MTC) sampai stopan Buah Batu. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan berlama-lama. Untuk mengatasi kemacetan beberapa ruas jalan di kota Bandung, DPRD Jabar sangat mendorong Pemprov Jabar untuk segera merealisasikan program proyek pembangunan transportasi modern Light Rail Transit (LRT) Bandung.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar H.Daddy Rohanady (FPGerindra) mengatakan, kebaradaan transportasi modern LRT Bandung dinilai akan mampu mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Kota Bandung dan sekitarnya. Untuk itu, DPRD Jabar akan mendorong pihak Pemprov Jabar untuk segera merealisasikan proyek pembangunan LRT.
“ Kita berharap, proyek LRT dapat terwujud sebelum Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasional, karena jangan sampai penumpang kereta cepat nanti ketika sampai di kota Bandung mengalami kesulitan karena kembali terjebak kemacetan”, kata Daddy Rohanady saat ditemui digedung DPRD Jabar, Rabu (24/7-2019).
Dikatakan, LRT merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan dan mudah-mudahan segera terwujud. Untuk itu, kita dorong Pemprov Jabar dapat segera memulai pembangunan LRT, sehingga diharapkan sebelum kereta cepat beroperasional, pembangunan LRT sudah selesai atau berbarengan dengan kereta cepat, ujarnya.
Daddy juga mengatakan, pembahasan soal rencana dimulainya proyek pembangunan LRT sudah beberapa kali dibahas dengan mitra kerja Komisi IV maupun langsung dengan Gubernur Jabar. Bahkan kita (dewan-red) minta agar LRT ini diperluas jangkauannya tidak hanya rute pusat kota bandung saja.
Selain itu, setelah pembangunan LRt selesai/ terwujud tentunya DPRD jabar meminta kepada Pemprov Jabar agar tarif yang akan dikenakan harus terjangkau bagi seluruh golongan masyarakat. Dengan, begitu sleuruh masyarakat kawasan Bandung raya, khususnya kota Bandung tidak akan lagi mengandalkan kendaraan pribadi sebagai moda transportasi.
Sebelumnya, di Gedung Sate, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam rapat pimpinan memaparkan bahwa progres proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang terintegritas dengnan LRT Bandung Raya.
Adapun untuk pembiayaan pembangunan LRT sendiri akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Pertama kereta api cepat ini pembebasan lahannya sudah 85 persen. Kalau fisik baru lima persen. Tapi target 2021 sudah bisa beroperasi,” ujar Gubernur Emil. (sein).