Klik
PURWAKARTA , Faktabandungraya.com,-- 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition merupakan langkah awal penataan Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sebagai destinasi wisata. Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri event tersebut di Waduk Jatiluhur, Minggu (14/7/2019).
“Ini mengawali kesepakatan antara Pemprov Jawa Barat dengan Perum Jasa Tirta II. Sudah bersih sekali dan nyaman, Tinggal difasilitasi keinginan para wisatawan, sehingga Jabar bisa menaikkan potensi wisata berlipat-lipat,” katanya.
Menurut Emil, potensi pariwisata di Waduk Jatiluhur harus mendapatkan atensi. Pasalnya, kata dia, hal tersebut dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat dengan cepat karena muncul lapangan kerja baru.
Emil pun menyatakan bahwa dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan potensi wisata Waduk Jatiluhur secara maksimal. Hasilnya, roda ekonomi di wilayah tersebut akan berputar lebih cepat.
“Dari yang paling bawah ngurus parkir, naik kelas ngurus warung, naik kelas lagi punya restoran, naik kelas lagi punya penginapan selanjutnya punya hotel kecil. Semua ada dilintasan ekonomi parawisata,” katanya.
“Dan kalau itu terjadi, saya yakin indeks pengangguran di Kabupaten Purwakarta bisa turun luar biasa,” lanjutnya.
Emil juga menyoroti keberadaan jaring apung. Menurutnya jaring apung harus diatur . Tujuannya, supaya roda ekonomi lokal tetap berputar dan potensi kerusakan lingkungan bisa ditekan.
“Buat ikan dan badan danaunya itu tidak bercampur secara langsung. Sehingga memberi makan ikan dan lain-lain oleh sebuah cara yang membuat produksi ikan tetap, ekonomi rakyat terjaga, tapi mengurangi potensi kerusakan lingkungan yang secara signifikan,” katanya.
Guna merealisasikan hal tersebut, Pemprov Jabar sudah menjalin kerja sama dengan lembaga maritim dari Swiss dan ITB terkait teknologi pengganti jaring apung. Nantinya, teknologi tersebut akan digunakan di semua Keramba Jaring Apung Jabar.
“Kita mah mana aja yang menolong yang kita terima dan solusinya, ternyata saya pahami bisa jadi solutif,” katanya.
Sementara itu, Dirut Perum Jasa Tirta II (PJT II) U. Saefudin Nur mengatakan bahwa 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition dapat meningkatkan pamor Waduk Jatiluhur. Sebab, event tersebut akan membuat keindahan Waduk Jatiluhur menjadi perbincangan di media sosial.
“Dengan mengambil tema Green, Water and Life. Jadi, apabila lingkungan kita hijau, konservasi terjaga, maka sumber air akan terpelihara dan kehidupan kita akan lebih baik dalam jangka panjang,” katanya.
Saefudin juga menjelaskan bahwa PJT II sudah berinisiatif mengembangkan Waduk Jatiluhur dengan menata kembali kawasan tersebut, termasuk pengembangan dan penguatan pariwisata, penataan UMKM di sekitar waduk, dan menerima wisatawan mancanegera.
Sedangkan, Deputi Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayah Abdullah berharap Waduk Jatiluhur tidak hanya digunakan sebagai irigasi dan kebutuhan listrik, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Purwakarta.
Edwin pun menyebut 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition sebagai kegiatan positif yang dapat memperlihatkan keindahan Waduk Jatiluhur kepada banyak orang. Tinggal bagaimana pihak terkait terus membenahi infrastruktur di sekitar Waduk Jatiluhur.
“Seperti aksebilitas (infrastruktur) menuju tempat wisata, penginapan, toilet dan tempat mandi di area wisata. Kalau Waduk Jatiluhur ini mau dibuka sebagai tempat untuk aktifitas sport,” katanya.
Direktur BPJS Ketenagakerjaan RI Agus Susantu menilai bahwa 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition merupakan salah satu aktivitas ekonomi di Waduk Jatiluhur dan berpotensi membuat lapangan kerja baru.
Hal tersebut, kata Agus, sesuai dengan misi BPJS Ketenagakerjaan, yaitu mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian sosial. “Nah para pekerja inilah yang akan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dan menjadi tanggung kami untuk memberikan perlindungan dan mengawal kesejahteraan mereka,” katanya.
1st Jatiluhur Stand Up paddle And Kayak Exibition sendiri diikuti 100 peserta dari komunitas Kayak dan masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatangan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Jasa Tirta II mengenai pengembangan dan penataan kawasaan Daerah Aliran Sungai Citarum (DAS). (hms/red).
“Ini mengawali kesepakatan antara Pemprov Jawa Barat dengan Perum Jasa Tirta II. Sudah bersih sekali dan nyaman, Tinggal difasilitasi keinginan para wisatawan, sehingga Jabar bisa menaikkan potensi wisata berlipat-lipat,” katanya.
Menurut Emil, potensi pariwisata di Waduk Jatiluhur harus mendapatkan atensi. Pasalnya, kata dia, hal tersebut dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat dengan cepat karena muncul lapangan kerja baru.
Emil pun menyatakan bahwa dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dapat mengembangkan potensi wisata Waduk Jatiluhur secara maksimal. Hasilnya, roda ekonomi di wilayah tersebut akan berputar lebih cepat.
“Dari yang paling bawah ngurus parkir, naik kelas ngurus warung, naik kelas lagi punya restoran, naik kelas lagi punya penginapan selanjutnya punya hotel kecil. Semua ada dilintasan ekonomi parawisata,” katanya.
“Dan kalau itu terjadi, saya yakin indeks pengangguran di Kabupaten Purwakarta bisa turun luar biasa,” lanjutnya.
Emil juga menyoroti keberadaan jaring apung. Menurutnya jaring apung harus diatur . Tujuannya, supaya roda ekonomi lokal tetap berputar dan potensi kerusakan lingkungan bisa ditekan.
“Buat ikan dan badan danaunya itu tidak bercampur secara langsung. Sehingga memberi makan ikan dan lain-lain oleh sebuah cara yang membuat produksi ikan tetap, ekonomi rakyat terjaga, tapi mengurangi potensi kerusakan lingkungan yang secara signifikan,” katanya.
Guna merealisasikan hal tersebut, Pemprov Jabar sudah menjalin kerja sama dengan lembaga maritim dari Swiss dan ITB terkait teknologi pengganti jaring apung. Nantinya, teknologi tersebut akan digunakan di semua Keramba Jaring Apung Jabar.
“Kita mah mana aja yang menolong yang kita terima dan solusinya, ternyata saya pahami bisa jadi solutif,” katanya.
Sementara itu, Dirut Perum Jasa Tirta II (PJT II) U. Saefudin Nur mengatakan bahwa 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition dapat meningkatkan pamor Waduk Jatiluhur. Sebab, event tersebut akan membuat keindahan Waduk Jatiluhur menjadi perbincangan di media sosial.
“Dengan mengambil tema Green, Water and Life. Jadi, apabila lingkungan kita hijau, konservasi terjaga, maka sumber air akan terpelihara dan kehidupan kita akan lebih baik dalam jangka panjang,” katanya.
Saefudin juga menjelaskan bahwa PJT II sudah berinisiatif mengembangkan Waduk Jatiluhur dengan menata kembali kawasan tersebut, termasuk pengembangan dan penguatan pariwisata, penataan UMKM di sekitar waduk, dan menerima wisatawan mancanegera.
Sedangkan, Deputi Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayah Abdullah berharap Waduk Jatiluhur tidak hanya digunakan sebagai irigasi dan kebutuhan listrik, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat Kabupaten Purwakarta.
Edwin pun menyebut 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition sebagai kegiatan positif yang dapat memperlihatkan keindahan Waduk Jatiluhur kepada banyak orang. Tinggal bagaimana pihak terkait terus membenahi infrastruktur di sekitar Waduk Jatiluhur.
“Seperti aksebilitas (infrastruktur) menuju tempat wisata, penginapan, toilet dan tempat mandi di area wisata. Kalau Waduk Jatiluhur ini mau dibuka sebagai tempat untuk aktifitas sport,” katanya.
Direktur BPJS Ketenagakerjaan RI Agus Susantu menilai bahwa 1st Jatiluhur Stand Up Paddle and Kayak Exibition merupakan salah satu aktivitas ekonomi di Waduk Jatiluhur dan berpotensi membuat lapangan kerja baru.
Hal tersebut, kata Agus, sesuai dengan misi BPJS Ketenagakerjaan, yaitu mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian sosial. “Nah para pekerja inilah yang akan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dan menjadi tanggung kami untuk memberikan perlindungan dan mengawal kesejahteraan mereka,” katanya.
1st Jatiluhur Stand Up paddle And Kayak Exibition sendiri diikuti 100 peserta dari komunitas Kayak dan masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penandatangan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Jasa Tirta II mengenai pengembangan dan penataan kawasaan Daerah Aliran Sungai Citarum (DAS). (hms/red).