Klik
TASIKMALAYA, Faktabandungraya.com,--- Dalam rangka melahirkan para Petani Milenial, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat akan membangun SMK Pertanian di seluruh kabupaten/kota se-Jabar dan juga melakukan modernisasi alat pertanian.
Beberapa tahun belakangan ini, anak muda tidak mau bertani karena enggan kotor , malu dan lainnya. Untuk itu, Pemdaprov Jabar akan memberikan alat pertanian yang modern yang praktis dan efisien sangat dibutuhkan oleh mereka.
“Dengan alat tani modern akan jadi daya tarik milenial masuk dunia pertanian”, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum ditemui usai membuka peringatan Hari Krida Pertanian ke-47 tingkat Jabar di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Selasa (16/7/19).mengatakan, salah satu alasan anak muda.
Selain itu, kata Uu, upaya lainnya adalah membangun lebih banyak SMK pertanian. Rencananya, Pemdaprov Jabar akan membangun masing-masing satu SMK di tiap 27 kabupaten/kota di Jabar. Menurut Uu, petani milenial juga perlu memahani ilmu dan penerapan teknologi pertanian sebagai bekal mereka.
"Setiap daerah di Jabar minimal harus ada satu SMK pertanian," ujar Uu.
Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional dan sudah mandiri pangan dapat menjadi daya tarik kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Menurut Wagub, saat ini para petani umumnya berusia lanjut, untuk itu perlu ada regenerasi petani. Uu berharap, orang tua juga mendorong agar anaknya mau jadi petani.
"Supaya mau bertani saya minta kepada orang tua yang petani tolong anaknya juga didorong jadi petani tetapi dengan teknologi dan keilmuan yang bagus sehingga mampu mendongkrak hasil pertanian. Bila bapaknya jadi petani, terus punya anak empat, minimal satu anaknya jadi petani," tuturnya.
Pada peringatan Hari Krida Pertanian ke-47 tingkat Jabar yang bertema ‘Mewujudkan Petani Milenial menuju Jabar Juara Lahir Hatin', terdapat gelar produk pertanian, produk unggulan daerah, gelar teknologi pertanian, temu wicara serta perlombaan bidang pertanian selama tiga hari. Di kesempatan itu Wagub Uu memberikan penghargaan kepada petani teladan dan Gapoktan berprestasi.
Perda Sawah Abadi Lindungi Sawah Potensial
WALAUPUN pembangunan infrastruktur terus dikebut, bukan lantas menggerus lahan pertanian khususnya persawahan. Pemdaprov Jabar Jabar terus berkomitmen menjaga lahan persawahan salah satunya diperkuat dengan peraturan daerah (perda) sawah abadi.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, perda tersebut otomatis akan mendorong lahirnya sawah-sawah baru."Kami akan buat sawah-sawah baru," ujarnya.
Pihaknya pun mendorong agar daerah tingkat dua juga turut menerbitkan Perda Sawah Abadi agar pertanian tetap terjaga dan pembangunan pun terus berlanjut.
"Adanya perda sawah abadi yang sudah ada di tingkat provinsi saya juga mendorong di tingkat kabupaten kota membuat perda tersebut. Di beberapa kabupaten memang sudah melakukannya, alhamdulillah berhasil dan bekerja sama dengan TNI. Pencetakan sawah baru adalah solusinya," terang Wagub.
Selain itu, perda rencana tata ruang wilayah (RTRW) di pemkab dan pemkot, sebaiknya direvisi bila pembangunannya menggerus lahan persawahan. Kedua perda tersebut menurut Wagub, akan jadi benteng untuk menjaga swasembada pangan.
"Perda RTRW direvisi supaya orang yang akan membangun tidak di daerah sawah yang potensial. Jadi dua perda ini tolong diselesaikan yang sudah ada tolong dimaksimalkan," pungkasnya. (hms/red)
Beberapa tahun belakangan ini, anak muda tidak mau bertani karena enggan kotor , malu dan lainnya. Untuk itu, Pemdaprov Jabar akan memberikan alat pertanian yang modern yang praktis dan efisien sangat dibutuhkan oleh mereka.
“Dengan alat tani modern akan jadi daya tarik milenial masuk dunia pertanian”, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum ditemui usai membuka peringatan Hari Krida Pertanian ke-47 tingkat Jabar di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Selasa (16/7/19).mengatakan, salah satu alasan anak muda.
Selain itu, kata Uu, upaya lainnya adalah membangun lebih banyak SMK pertanian. Rencananya, Pemdaprov Jabar akan membangun masing-masing satu SMK di tiap 27 kabupaten/kota di Jabar. Menurut Uu, petani milenial juga perlu memahani ilmu dan penerapan teknologi pertanian sebagai bekal mereka.
"Setiap daerah di Jabar minimal harus ada satu SMK pertanian," ujar Uu.
Jawa Barat sebagai lumbung padi nasional dan sudah mandiri pangan dapat menjadi daya tarik kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Menurut Wagub, saat ini para petani umumnya berusia lanjut, untuk itu perlu ada regenerasi petani. Uu berharap, orang tua juga mendorong agar anaknya mau jadi petani.
"Supaya mau bertani saya minta kepada orang tua yang petani tolong anaknya juga didorong jadi petani tetapi dengan teknologi dan keilmuan yang bagus sehingga mampu mendongkrak hasil pertanian. Bila bapaknya jadi petani, terus punya anak empat, minimal satu anaknya jadi petani," tuturnya.
Pada peringatan Hari Krida Pertanian ke-47 tingkat Jabar yang bertema ‘Mewujudkan Petani Milenial menuju Jabar Juara Lahir Hatin', terdapat gelar produk pertanian, produk unggulan daerah, gelar teknologi pertanian, temu wicara serta perlombaan bidang pertanian selama tiga hari. Di kesempatan itu Wagub Uu memberikan penghargaan kepada petani teladan dan Gapoktan berprestasi.
Perda Sawah Abadi Lindungi Sawah Potensial
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, perda tersebut otomatis akan mendorong lahirnya sawah-sawah baru."Kami akan buat sawah-sawah baru," ujarnya.
Pihaknya pun mendorong agar daerah tingkat dua juga turut menerbitkan Perda Sawah Abadi agar pertanian tetap terjaga dan pembangunan pun terus berlanjut.
"Adanya perda sawah abadi yang sudah ada di tingkat provinsi saya juga mendorong di tingkat kabupaten kota membuat perda tersebut. Di beberapa kabupaten memang sudah melakukannya, alhamdulillah berhasil dan bekerja sama dengan TNI. Pencetakan sawah baru adalah solusinya," terang Wagub.
Selain itu, perda rencana tata ruang wilayah (RTRW) di pemkab dan pemkot, sebaiknya direvisi bila pembangunannya menggerus lahan persawahan. Kedua perda tersebut menurut Wagub, akan jadi benteng untuk menjaga swasembada pangan.
"Perda RTRW direvisi supaya orang yang akan membangun tidak di daerah sawah yang potensial. Jadi dua perda ini tolong diselesaikan yang sudah ada tolong dimaksimalkan," pungkasnya. (hms/red)