Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, BANDUNG - Pengawasan intensif terhadap pencemaran limbah industri ditunjukkan oleh Satgas Citarum Subsektor 21-13 Cimahi selatan. Hal ini juga menunjukan bahwa tak ada toleransi bagi pabrik atas kelalaian dan kesalahan yang dilakukan industri dalam mengelola limbah cairnya.
Hari Kamis (12/8/19) Satgas Citarum Subsektor 21-13 Cimahi selatan tindak perusahaan tekstil PT Sansan Saudaratex Jaya, dengan melokalisir saluran yang mengeluarkan limbah kotor ke aliran sungai Cibaligo Cimahi.
Temuan ini bermula saat Satgas melaksanakan patroli limbah rutin harian di Sungai mendapati aliran sungai berwarna, setelah ditelusuri Satgas menemukan limbah berwarna keluar dari saluran drainase milik PT Sansan Saudaratex Jaya yang berlokasi di Jalan Cibaligo Cimahi.
Sekitar pukul 09.50 Wib, "kami mendapati kondisi limbah yang keluar berwarna merah keruh, berbusa dan masih hangat," ujar Dansubsektor 21-13 Serda Ahmad, Kamis (12/7/19).
“Disinyalir limbah dibuang tanpa diolah, dan setelah dicek, PH di angka12,” tambahnya.
Padahal, lanjut Serda Ahmad, PT Sansan Saudaratex Jaya sudah pernah membuat komitmen tidak akan membuang limbah kotor lagi ke sungai.
“Maka atas perintah Dansektor 21 Satgas Citarum (Kol Inf Yusep Sudrajat), kami Satgas Citarum Harum subsektor 13 Cimahi mengecor lubang drainase PT Sansan Saudaratex Jaya,” tegas Serda Ahmad.
Di lain pihak, Kepala Departemen Boiler PT Sansan Saudaratex Jaya, Rohandi saat ditemui para awak Media di lokasi IPAL mengakui bahwa pihaknya lalai dan lupa melaporkan pada Satgas Citarum ada kerusakan pompa, sehingga air blowdown dan air sirkulasi dari pipa-pipa boiler terbuang ke saluran drainase hingga ke sungai.
"Namun dalam waktu dua jam, pompa sudah selesai kami perbaiki,” ujarnya.
“Kami sudah menginvestasi biaya yang sangat besar untuk IPAL, maka kejadian tersebut sangat mencoreng pabrik kami, namun kami tetap berkomitmen mendukung program Citarum Harum,” kata Rohandi.
Sementara, Evalia mengatakan bahwa kejadian ini akan menjadikan PT Sansan lebih baik dan kami akan menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami dengan pihak manajemen sudah meeting, dan hasilnya kami akan membuat suatu sistem instalasi yang lebih baik, dan akan mempersiapkan pompa cadangan,” pungkasnya. (Cuy)