Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sempat Ditutup, Drainase Milik PT Sansan Saudaratex Akhirnya Dibuka

Senin, 29 Juli 2019 | 23:44 WIB Last Updated 2019-07-29T16:44:30Z
Klik
CIMAHI, faktabandungraya.com,--- Setelah beberapa waktu lalu saluran drainase milik PT Sansan Saudaratex ditutup oleh Satgas Citarum Sektor 21, karena kedapatan mengeluarkan cairan (limbah) berwarna keruh (kehitam-hitaman). Kini saluran drainase perusahaan yang beralamat di Jalan Cibaligo Cimahi, dapat dibuka kembali.

Keputusan itu diketahui setelah Komandan Sektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat lakukan pengecekan ke lokasi IPAL PT Sansan Saudaratex. "Hari ini, Senin Tanggal 29 Juli 2019, satgas sektor 21 melaksanakan pengecekan akhir IPAL PT Sansan Saudaratex yang mana kurang lebih sekitar 2 minggu yang lalu, ada keluar limbah kotor yang terbuang melalui drainase, akhirnya saluran drainase kami tutup," jelas Dansektor 21.

"Setelah dikonfirmasi, pihak perusahaan
pihak perusahaan mengatakan bahwa itu adalah masalah kesalahan kerja dan bukan pembuangan dari IPAL. Namun kami Sektor 21 tidak melihat itu, saluran tetap kami tutup dan kita kasih waktu untuk dilakukan pembenahan dan hari ini kita cek," imbuhnya.


Setelah melakukan pengecekan secara seksama di lokasi IPAL, "tadi kita lihat ada beberapa bangunan baru dan tadi kita tanya kepada Harry (wakil Direksi) yang mengaku selama setahun ini pihaknya sudah bekerja untuk membangun IPAL, dengan biaya yang yang lumayan besar, hingga milyar-an. Tapi kita tidak melihat itu, itu adalah keharusan dan kewajiban perusahaan agar mengelola IPAL dengan baik," tutur Kolonel Yusep.


"Kita lihat (proses IPAL dan ikan hidup) sudah baik berarti sudah aman untuk dibuang ke masyarakat. Karena saya paham, banyak perusahaan yang membangun dengan biaya milyaran, tapi hasilnya tidak seperti ini, maka saya tutup saluran pembuangannya. Tapi kalau sudah bening, sudah layak untuk dibuang dan tidak merusak lagi lingkungan di DAS Citarum," tandasnya.

Sementara Herry Danubrata selaku Wakil Direksi perusahaan menjelaskan bahwa untuk pengolahan IPAL, pihaknya memilih investasi jangka panjang. "Kita memilih proses biologi, sehingga operasional cost kita lebih rendah. Memang investasi di awal lebih tinggi, bisa kita lihat tadi, kita butuh bak-bak besar dan tangki-tangki besar. Itu karena kami memilih proses biologi, jadi dibandingkan proses kimia yang membutuhkan lahan kecil dan waktu lebih cepat, proses biologi ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Akan tetapi, nantinya kita tidak perlu menggunakan kimia lagi," ungkap Harry.

Secara lugas Harry menerangkan, "proses yang kami lakukan adalah equalisasi, atau pencampuran semua limbah menjadi satu. Kemudian kita mempunyai proses pendinginan, supaya temperatur menurun, lalu kita masukkan ke Anaerob. Dimana bakteri tidak menggunakan oksigen untuk penyempurnaan terutama di warna, lalu kita masukan pada aerasi, dalam waktu tinggal selama 20 jam. Disanalah terjadi banyak sekali reduksi, jadi air dan kotoran itu dipisahkan secara biologi," terangnya.


Terkait pembuangan darainase yang ditutup satgas, Harry mengungkapkan bahwa, "itu adalah komitmen kami dan tim, kami sudah berinvestasi cukup besar dan itupun modal kami sangat sulit. Karena kami menggunakan modal bekerja untuk investasinya, apa gunanya kami investasi sangat besar tapi kami masih melakukan kesalahan yang sama," ucapnya.


"Komitmen kami adalah menjaga dan memastikan kalau hasil pengolahan kita baik. Karena secara bisnis pun, dengan pengelolaan yang baik cost kami ternyata lebih rendah dan sudah saya hitung cukup menguntungkan juga", ucap Harry dengan penuh keyakinan

Pihaknya juga menjelaskan akibat kesalahan yang kemarin, perusahaan memutuskan hubungan kerja (PHK) karyawan yang melakukan kesalahan dan ada juga yang diberi surat peringatan.

"Kami mengerti, berat sekali untuk masalah IPAL ini. Kitapun hampir 1 tahun melaksanakan pembenahan. Tetapi apa yang kita rasakan setelah memiliki pengolahan limbah yang baik, hidup jadi tenang dan kami bisa konsentrasi untuk produksi. Intinya dengan IPAL yang baik, hidup kita juga lebih tenang," pungkasnya. (Cuy/dbs)
×
Berita Terbaru Update