Klik
PAMEUNGPEUK, faktabandungraya.com,--- Berdasarkan seminggu yang lalu warga dihebohkan dengan kondisi sungai Cisangkuy yang kembali terlihat hitam dan bau, Komandan Sektor 21 satgas citarum Kol Inf Yusep Sudrajat melakukan pengecekan sungai Citalugtug (anak sungai Cisangkuy) dan koordinasi dengan dua perusahaan yang ada di lingkungan sungai Citalugtug, PT Adetex dan PT Papyrus, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Rabu (21/8/19).
Dikatakan Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, sejak satu tahun lalu satgas citarum sektor 21 melalui subsektor 7 telah melakukan berbagai upaya pembersihan sungai dan menertibkan perusahaan penghasil limbah cair yang ada di wilayah sungai Cisangkuy. Alhasil, kata Dansektor 21, masyarakat sudah bisa memanfaatkan dan melakukan aktifitas aliran sungai Cisangkuy.
"Satu tahun lalu mayarakat sudah ada yang melakukan aktifitas, anak anak berenang. Berdasarkan satu minggu yang lalu, masyarakat dihebohkan lagi aliran sungai cisangkuy bau dan hitam," ujar Dansektor 21.
Untuk sementara ini, kata Kolonel Yusep, setelah ditelusuri oleh satgas, ditemukan bak ipal pt adetex meluber dan merembes ke pabrik sebelahnya, yakni PT Papyrus dan mengalir ke sungai Citalugtug (anak sungai Cisangkuy).
"Hari ini tidak ada lagi limbah yang keluar, tapi setelah pt adetex tidak buang lagi limbah, sungai cisangkuy masih hitam," kata Dansektor 21.
Untuk itu, lanjut Dansektor 21, analisa sementara satgas sektor 21 terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi dan menyebabkan aliran sungai Citalugtug menghitam dan bermuara ke sungai Cisangkuy.
"Kami sedang menganalisa, beberapa faktor penyebab hitamnya aliran sungai, pertama anpakah ada reaksi kimia dari pt adetex dan papyrus yang menyebabkan setelah beberapa meter buangan air limbah berubah menjadi hitam, kemungkinan kedua karena kemarau endapan yang sudah lama baru bereaksi," tutur Dansektor 21.
"Dan kemungkinan ketiga, ada saluran siluman terdapat di aliran sungai, meski itu hanya kemungkinan kecil," tambahnya. (Cuy)
Dikatakan Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, sejak satu tahun lalu satgas citarum sektor 21 melalui subsektor 7 telah melakukan berbagai upaya pembersihan sungai dan menertibkan perusahaan penghasil limbah cair yang ada di wilayah sungai Cisangkuy. Alhasil, kata Dansektor 21, masyarakat sudah bisa memanfaatkan dan melakukan aktifitas aliran sungai Cisangkuy.
"Satu tahun lalu mayarakat sudah ada yang melakukan aktifitas, anak anak berenang. Berdasarkan satu minggu yang lalu, masyarakat dihebohkan lagi aliran sungai cisangkuy bau dan hitam," ujar Dansektor 21.
Untuk sementara ini, kata Kolonel Yusep, setelah ditelusuri oleh satgas, ditemukan bak ipal pt adetex meluber dan merembes ke pabrik sebelahnya, yakni PT Papyrus dan mengalir ke sungai Citalugtug (anak sungai Cisangkuy).
"Hari ini tidak ada lagi limbah yang keluar, tapi setelah pt adetex tidak buang lagi limbah, sungai cisangkuy masih hitam," kata Dansektor 21.
Untuk itu, lanjut Dansektor 21, analisa sementara satgas sektor 21 terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi dan menyebabkan aliran sungai Citalugtug menghitam dan bermuara ke sungai Cisangkuy.
"Kami sedang menganalisa, beberapa faktor penyebab hitamnya aliran sungai, pertama anpakah ada reaksi kimia dari pt adetex dan papyrus yang menyebabkan setelah beberapa meter buangan air limbah berubah menjadi hitam, kemungkinan kedua karena kemarau endapan yang sudah lama baru bereaksi," tutur Dansektor 21.
"Dan kemungkinan ketiga, ada saluran siluman terdapat di aliran sungai, meski itu hanya kemungkinan kecil," tambahnya. (Cuy)