Klik
RANCAEKEK, faktabandungraya.com,--- Menindaklanjuti laporan warga yang menduga terdapat lubang siluman (rahasia atau disembunyikan) ada di lingkungan PT Jatayu Tekstil yang berlokasi di Jalan Bandung-Garut, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Satgas Subsektor 21-01 Rancaekek melakukan pengecekan ke lapangan, setelah dilakukan pengecekan beberapa menit oleh satgas dan LSM PMPRI ditemukan bahwa benar adanya lubang dari PT Jatayutex yang terletak di bawah jembatan.
Lubang yang memiliki ukuran berdiameter sekitar 15 centimeter tersebut nampak seperti lubang yang terbentuk secara alami, tidak seperti aliran selokan karena lingkaran lubang sudah penuh dikelilingi dengan tanah, dan memang mengeluarkan air dengan temperatur hangat. Dari hasil pengecekan yang dilakukan Satgas Subsektor 21-01 Rancaekek, Serka Ade Rukmana selaku Dansubsektor 01 Rancaekek mengambil sampel air dari lubang tersebut dan mengambil dokumentasi berupa foto.
Usai melakukan pengecekan di lapangan, dengan berbekal sampel air dan dokumentasi foto, satgas subsektor 21-01 Rancaekek langsung mendatangi pabrik untuk mengkonfirmasi ke pihak perusahaan atas temuan ini.
Setelah dilakukan konfirmasi dan meminta keterangan dari pihak perusahaan melalui General Manager, Souw Hie Tjong menjelaskan bahwa benar adanya lubang tersebut memang milik perusahaannya, namun untuk air yang keluar dari lubang tersebut adalah air dari penguapan (steam trap), merupakan air bersih atau air baku pabrik, bukan air limbah dari IPAL atau Boiler.
"Sebetulnya air steam trap itu sudah ada sejak tahun 2000, jadi udah 19 tahun ada. Dari dulu itu tidak pernah dipermasalahkan karena memang itu (keluarkan) air bersih, air baku pabrik," ujar Icong biasa dipanggil.
Untuk keberadaan lubang tersebut, kata Icong, memang lubang pembuangan saluran drainase pabrik, tapi demi mendukung satgas citarum dalam melaksanakan tugas mengembalikan ekosistem sungai. "Mulai besok akan saya alihkan dahulu air (hangat) agar tidak langsung ke aliran sungai, kemudian untuk lubang akan kami pasang paralon supaya kelihatan bahwa saluran itu memang saluran drainase, air hujan semua turun kesitu," janjinya. (Cuy).
Lubang yang memiliki ukuran berdiameter sekitar 15 centimeter tersebut nampak seperti lubang yang terbentuk secara alami, tidak seperti aliran selokan karena lingkaran lubang sudah penuh dikelilingi dengan tanah, dan memang mengeluarkan air dengan temperatur hangat. Dari hasil pengecekan yang dilakukan Satgas Subsektor 21-01 Rancaekek, Serka Ade Rukmana selaku Dansubsektor 01 Rancaekek mengambil sampel air dari lubang tersebut dan mengambil dokumentasi berupa foto.
Usai melakukan pengecekan di lapangan, dengan berbekal sampel air dan dokumentasi foto, satgas subsektor 21-01 Rancaekek langsung mendatangi pabrik untuk mengkonfirmasi ke pihak perusahaan atas temuan ini.
Setelah dilakukan konfirmasi dan meminta keterangan dari pihak perusahaan melalui General Manager, Souw Hie Tjong menjelaskan bahwa benar adanya lubang tersebut memang milik perusahaannya, namun untuk air yang keluar dari lubang tersebut adalah air dari penguapan (steam trap), merupakan air bersih atau air baku pabrik, bukan air limbah dari IPAL atau Boiler.
"Sebetulnya air steam trap itu sudah ada sejak tahun 2000, jadi udah 19 tahun ada. Dari dulu itu tidak pernah dipermasalahkan karena memang itu (keluarkan) air bersih, air baku pabrik," ujar Icong biasa dipanggil.
Untuk keberadaan lubang tersebut, kata Icong, memang lubang pembuangan saluran drainase pabrik, tapi demi mendukung satgas citarum dalam melaksanakan tugas mengembalikan ekosistem sungai. "Mulai besok akan saya alihkan dahulu air (hangat) agar tidak langsung ke aliran sungai, kemudian untuk lubang akan kami pasang paralon supaya kelihatan bahwa saluran itu memang saluran drainase, air hujan semua turun kesitu," janjinya. (Cuy).