Klik
SUMEDANG, Faktabandungraya.com,--- Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy, Ir. Rukma Dayadi, M.Si mengatakan, luas wilayah dibawah kewenangan BPDAS Cimanuk Citanduy meliputi 11 kabupaten/ kota di Jabar dan 3 kabupaten di Jateng. Dengan tingkat kerusakan sudah sangat kritis.
Berhubung tingkat kerusakan hutan dan lahan di Jabar sudah kritis, maka BPDAS Cimanuk-Citanduy bekerjasama dengan Prmprov Jabar dan Kabupaten/kota untuk bersama-sama melakukan reboisasi/ rehabilitasi hutan dan lahan ktiris.
“ Kita tentunya tidak menginginkan terjadi bencana alam berupa banjir dan tanah longor seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Garut pada tahun 2016 lalu. Untuk itu, hari ini kita lakukan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) yang ditandai dengan menaman pohon dan bibit produktif yang sekaligus Lounching Bibit Produktif”.
Demikian dikatakan Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy Ir. Rukma Dayadi, M.Si didampingi Kasie RHL, Eman Suherman, S,Hut, MM kepada wartawan pada acara Lounching Bibit Produktif yang digagas oleh BPDASHL Cimanuk-Citanduy, di Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Senin, (18/11-2019).
Dikatakan, sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, negara harus hadir untuk menyelesaikan penyebab terjadinya banjir dan kita tidak hanya sibuk untuk menyelesaikan akibat yang ditimbulkan, supaya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Garut tidak terjadi lagi, karena pada akhirnya bencana alam akan merugikan masyarakat Indonesia,” tegas Rukma.
Pada tahun 2019 ini, lanjut Rukma, khusus untuk Jawa Barat penanganan DAS Cimanuk Hulu (Waduk Jati Gede) yang hulunya terdapat di Kabupaten Garut dan Citarum hulu (Baleedah, Dayeuh kolot) yang hulunya terdapat di situ Cisanti menjadi Prioritas terkait dengan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut Rukma mengtakan, khusus pada wilayah kerja BPDASHL Cimanuk Citanduy sedang dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan berupa kegiatan RHL 2019 seluas 8.500 Ha yang dilaksanakan Perum Perhutani melalui penugasan khusus dari Menteri LHK, selain itu ada juga kegiatan Kebun Bibit Rakyat sebanyak 186 KBR Unit.
Sedangkan khusus di Kabupaten Sumedang pada tahun 2019 ini terdapat 19 unit KBR dengan jumlah per unit 30.000 batang, ada pula Persemaian Permanen yang memproduksi 2,5 juta bibit pertahun dengan jenis bibit kayu kayuan juga bibit MPTS yang terdapat di Purwakarta-Garut serta Majalengka, juga pengadaan Bibit Produktif sebanyak 483.781 batang, khusus untuk Kab. Sumedang sebanyak 61.850 batang dengan jenis antara lain seperti Alpukat, Durian, Mangga, Petai dan lainnya.
“Juga di wilayah kerja BPDASHL Citarum Ciliwung Kami mengadakan bibit produktif di Jawa Barat sekitar 219.000 batang. Saya berharap melalui kegiatan ini dapat mengembalikan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan, fungsi pemanfaatan dan fungsi konservasi,” harapnya.
Dikatakannya, kegiatan rehabilitasi Hutan dan lahan, merupakan investasi pemerintah yang biayanya 7 kali lebih murah daripada biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk menangani dampak yang ditimbulkan dari bencana alam. Untuk itu dirinya berharap kegiatan ini harus berhasil, supaya masyarakat bisa menikmati hasilnya baik ekonomi, ekologi maupun sosial.
Sedang di luar kegiatan tersebut, Presiden Republik Indonesia, juga telah mencanangkan “Gerakan Tanam 25 Pohon setiap orang Selama Hidup”, yaitu 5 pohon saat Sekolah Dasar, 5 pohon SMP, 5 pohon SMA, 5 pohon perguruan Tinggi juga 5 pohon saat menikah. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan, sekaligus menumbuh kembangkan budaya menanam kepada masyarakat Indonesia.
Kegiatan GNPDAS dan Launching Bibit Produktif ini dilaksanakan bertempat di Darmaraja Sumedang diharapkannya agar dapat semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan bukti nyata perlindungan terhadap bendungan Waduk Jatigede. Adapun rangkaian GNPDAS ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang diwakili Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan didampingi Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M beserta Wakil Bupati, Erwan Setiawan, Sekda Sumedang H. Herman Suryatman serta disaksikan Forkopimda Sumedang.
Selain itu juga dilaksanakan penandatangan dan penyerahan MoU pemanfaatan bibit dari BPDASHL Cimanuk-Citanduy kepada Pemkab Sumedang dilanjut penanaman satu juta jenis pohon produktif secara simbolis untuk menghijaukan Kawasan Waduk Jatigede, tepatnya di wilayah Desa Sukaratu. (Adv/Red).
Berhubung tingkat kerusakan hutan dan lahan di Jabar sudah kritis, maka BPDAS Cimanuk-Citanduy bekerjasama dengan Prmprov Jabar dan Kabupaten/kota untuk bersama-sama melakukan reboisasi/ rehabilitasi hutan dan lahan ktiris.
“ Kita tentunya tidak menginginkan terjadi bencana alam berupa banjir dan tanah longor seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Garut pada tahun 2016 lalu. Untuk itu, hari ini kita lakukan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) yang ditandai dengan menaman pohon dan bibit produktif yang sekaligus Lounching Bibit Produktif”.
Demikian dikatakan Kepala BPDASHL Cimanuk-Citanduy Ir. Rukma Dayadi, M.Si didampingi Kasie RHL, Eman Suherman, S,Hut, MM kepada wartawan pada acara Lounching Bibit Produktif yang digagas oleh BPDASHL Cimanuk-Citanduy, di Desa Sukaratu Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Senin, (18/11-2019).
Dikatakan, sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, negara harus hadir untuk menyelesaikan penyebab terjadinya banjir dan kita tidak hanya sibuk untuk menyelesaikan akibat yang ditimbulkan, supaya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di Garut tidak terjadi lagi, karena pada akhirnya bencana alam akan merugikan masyarakat Indonesia,” tegas Rukma.
Pada tahun 2019 ini, lanjut Rukma, khusus untuk Jawa Barat penanganan DAS Cimanuk Hulu (Waduk Jati Gede) yang hulunya terdapat di Kabupaten Garut dan Citarum hulu (Baleedah, Dayeuh kolot) yang hulunya terdapat di situ Cisanti menjadi Prioritas terkait dengan terjadinya banjir bandang di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut Rukma mengtakan, khusus pada wilayah kerja BPDASHL Cimanuk Citanduy sedang dilakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan berupa kegiatan RHL 2019 seluas 8.500 Ha yang dilaksanakan Perum Perhutani melalui penugasan khusus dari Menteri LHK, selain itu ada juga kegiatan Kebun Bibit Rakyat sebanyak 186 KBR Unit.
Sedangkan khusus di Kabupaten Sumedang pada tahun 2019 ini terdapat 19 unit KBR dengan jumlah per unit 30.000 batang, ada pula Persemaian Permanen yang memproduksi 2,5 juta bibit pertahun dengan jenis bibit kayu kayuan juga bibit MPTS yang terdapat di Purwakarta-Garut serta Majalengka, juga pengadaan Bibit Produktif sebanyak 483.781 batang, khusus untuk Kab. Sumedang sebanyak 61.850 batang dengan jenis antara lain seperti Alpukat, Durian, Mangga, Petai dan lainnya.
“Juga di wilayah kerja BPDASHL Citarum Ciliwung Kami mengadakan bibit produktif di Jawa Barat sekitar 219.000 batang. Saya berharap melalui kegiatan ini dapat mengembalikan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan, fungsi pemanfaatan dan fungsi konservasi,” harapnya.
Dikatakannya, kegiatan rehabilitasi Hutan dan lahan, merupakan investasi pemerintah yang biayanya 7 kali lebih murah daripada biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk menangani dampak yang ditimbulkan dari bencana alam. Untuk itu dirinya berharap kegiatan ini harus berhasil, supaya masyarakat bisa menikmati hasilnya baik ekonomi, ekologi maupun sosial.
Sedang di luar kegiatan tersebut, Presiden Republik Indonesia, juga telah mencanangkan “Gerakan Tanam 25 Pohon setiap orang Selama Hidup”, yaitu 5 pohon saat Sekolah Dasar, 5 pohon SMP, 5 pohon SMA, 5 pohon perguruan Tinggi juga 5 pohon saat menikah. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan, sekaligus menumbuh kembangkan budaya menanam kepada masyarakat Indonesia.
Kegiatan GNPDAS dan Launching Bibit Produktif ini dilaksanakan bertempat di Darmaraja Sumedang diharapkannya agar dapat semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan bukti nyata perlindungan terhadap bendungan Waduk Jatigede. Adapun rangkaian GNPDAS ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang diwakili Kepala Dinas Kehutanan Jabar Epi Kustiawan didampingi Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, S.T., M.M beserta Wakil Bupati, Erwan Setiawan, Sekda Sumedang H. Herman Suryatman serta disaksikan Forkopimda Sumedang.
Selain itu juga dilaksanakan penandatangan dan penyerahan MoU pemanfaatan bibit dari BPDASHL Cimanuk-Citanduy kepada Pemkab Sumedang dilanjut penanaman satu juta jenis pohon produktif secara simbolis untuk menghijaukan Kawasan Waduk Jatigede, tepatnya di wilayah Desa Sukaratu. (Adv/Red).