Klik
CIPATAT, faktabandungraya.com,--- Masa libur tak surutkan siswa dan siswi sekolah untuk menghadiri sosialisasi program citarum harum yang digelar Satgas Citarum Sektor 11 SSK 1 Cipatat di SMAN 1 Cipatat, desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (27/12/19).
Siswa dan siswi SMAN 1 Cipatat yang menghadiri sosialisasi terdiri dari para pengurus OSIS, anggota MPK (Majelis Perwakilan Kelas), dan anggota ekstrakurikuler, serta beberapa guru juga ikut hadir.
Dansektor 11 Kol Caj Firman Aidil melalui Komandan Kompi 3 Pelda Hadiat Kuswanto berharap kepada para siswa ikut berperan dalam mensosialisasikan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya menjaga lingkungan sungai dari berbagai pencemaran.
Dijelaskan Pelda Hadiat, wilayah Sektor 11 yang mencakup beberapa desa di dua Kecamatan (Cipatat dan Haurwangi) yang berada di dua Kabupaten (KBB dan Cianjur). Merupakan wilayah pertanian, dan dilewati oleh aliran besar sungai Citarum dan beberapa anak sungai citarum. Beberapa permasalahan diantaranya, lahan kritis, limbah (sampah) rumah tangga, limbah domestik (kotoran manusia), sedimentasi dan pencemaran eceng gondok di sungai, serta penurunan fungsi aliran irigasi bagi pertanian warga.
Lanjut Pelda Hadiat, berbagai upaya telah dilakukan oleh satgas Citarum Sektor 11, mulai dari pembuatan TPS di tiap desa, pembagian tong sampah kepada warga, pembersihan eceng gondok, pengangkatan sedimentasi, penyediaan bibit tanaman melalui pembibitan, serta pembenahan saluran irigasi bagi lahan pertanian, juga mendorong pembuatan septictank komunal seperti di Kompi 2 wilayah Haurwangi.
"Untuk pembenahan irigasi, alhamdulillah manfaatnya sudah bisa dirasakan, lahan yang tadinya tidak bisa ditanami selama 2 tahun, ada yang 4 tahun, sekarang sudah bisa ditanami bahkan sudah memasuki masa panen," tuturnya.
Untuk itu, kata Pelda Hadiat, saya mewakili Komandan Sektor 11 Citarum Harum mengajak para siswa dan siswi untuk ikut peduli terhadap lingkungan, mulai dari lingkungan di rumah, kelas, sekolah, hingga lingkungan desa nya masing masing. Karena apa yang dilakukan satgas tidak akan berhasil jika tidak adanya gerakan keberlanjutan dari masyarakat, dalam merawat dan menjaga kelestarian dan kebersihan di lingkungannya.
"Mulai dari hal terkecil dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan, memberitahu bila masih ada orang yang melakukan pencemaran, menyampaikan dan menegur dengan etika yang baik," ajak Pelda Hadiat.
Apa yang disampaikan satgas citarum dalam sosialisasi kali ini, juga ditambahkan oleh petugas Kesehatan Keliling (Puskesmas) Rajamandala, Cintana. Menurutnya, selain fasilitas dan sarana, unsur paling penting lainnya dalam menjaga kelestarian sungai adalah mindset masyarakat, "karena sarana dan fasilitas yang disediakan melalui program pemerintah, tidak akan berjalan maksimal kalau masyarakatnya sendiri belum mau merubah kebiasaan," tuturnya kepada siswa.
Sementara, Sarijo selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi program citarum harum di sekolahnya. "Alhamdulillah meskipun masa libur, siswa dan guru menghadiri kegiatan ini, siswa juga sangat antusias dan kritis selama mengikuti," ujarnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada Satgas Citarum, khususnya Dansektor 11 dan jajarannya atas kegiatan ini, "karena kami mendapatkan ilmu dan wawasan, khususnya kesehatan lingkungan, kemudian bagaimana revitalisasi citarum harum, ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ungkapnya.
Dikatakan Sarijo, SMAN 1 Cipatat sedang merintis sebagai sekolah Adiwiyata, artinya Sekolah yang peduli lingkungan, dengan pengadaan tanaman, taman, "Semoga siswa akan lebih peduli lingkungan dan kita akan galakkan, kebetulan juga kita akan gunakan motto go green, motto ini sudah sejak 3 tahun lalu," ungkapnya. (Cuy)
Siswa dan siswi SMAN 1 Cipatat yang menghadiri sosialisasi terdiri dari para pengurus OSIS, anggota MPK (Majelis Perwakilan Kelas), dan anggota ekstrakurikuler, serta beberapa guru juga ikut hadir.
Dansektor 11 Kol Caj Firman Aidil melalui Komandan Kompi 3 Pelda Hadiat Kuswanto berharap kepada para siswa ikut berperan dalam mensosialisasikan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya menjaga lingkungan sungai dari berbagai pencemaran.
Dijelaskan Pelda Hadiat, wilayah Sektor 11 yang mencakup beberapa desa di dua Kecamatan (Cipatat dan Haurwangi) yang berada di dua Kabupaten (KBB dan Cianjur). Merupakan wilayah pertanian, dan dilewati oleh aliran besar sungai Citarum dan beberapa anak sungai citarum. Beberapa permasalahan diantaranya, lahan kritis, limbah (sampah) rumah tangga, limbah domestik (kotoran manusia), sedimentasi dan pencemaran eceng gondok di sungai, serta penurunan fungsi aliran irigasi bagi pertanian warga.
Lanjut Pelda Hadiat, berbagai upaya telah dilakukan oleh satgas Citarum Sektor 11, mulai dari pembuatan TPS di tiap desa, pembagian tong sampah kepada warga, pembersihan eceng gondok, pengangkatan sedimentasi, penyediaan bibit tanaman melalui pembibitan, serta pembenahan saluran irigasi bagi lahan pertanian, juga mendorong pembuatan septictank komunal seperti di Kompi 2 wilayah Haurwangi.
"Untuk pembenahan irigasi, alhamdulillah manfaatnya sudah bisa dirasakan, lahan yang tadinya tidak bisa ditanami selama 2 tahun, ada yang 4 tahun, sekarang sudah bisa ditanami bahkan sudah memasuki masa panen," tuturnya.
Untuk itu, kata Pelda Hadiat, saya mewakili Komandan Sektor 11 Citarum Harum mengajak para siswa dan siswi untuk ikut peduli terhadap lingkungan, mulai dari lingkungan di rumah, kelas, sekolah, hingga lingkungan desa nya masing masing. Karena apa yang dilakukan satgas tidak akan berhasil jika tidak adanya gerakan keberlanjutan dari masyarakat, dalam merawat dan menjaga kelestarian dan kebersihan di lingkungannya.
"Mulai dari hal terkecil dari diri sendiri dengan tidak membuang sampah sembarangan, memberitahu bila masih ada orang yang melakukan pencemaran, menyampaikan dan menegur dengan etika yang baik," ajak Pelda Hadiat.
Apa yang disampaikan satgas citarum dalam sosialisasi kali ini, juga ditambahkan oleh petugas Kesehatan Keliling (Puskesmas) Rajamandala, Cintana. Menurutnya, selain fasilitas dan sarana, unsur paling penting lainnya dalam menjaga kelestarian sungai adalah mindset masyarakat, "karena sarana dan fasilitas yang disediakan melalui program pemerintah, tidak akan berjalan maksimal kalau masyarakatnya sendiri belum mau merubah kebiasaan," tuturnya kepada siswa.
Sementara, Sarijo selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi program citarum harum di sekolahnya. "Alhamdulillah meskipun masa libur, siswa dan guru menghadiri kegiatan ini, siswa juga sangat antusias dan kritis selama mengikuti," ujarnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada Satgas Citarum, khususnya Dansektor 11 dan jajarannya atas kegiatan ini, "karena kami mendapatkan ilmu dan wawasan, khususnya kesehatan lingkungan, kemudian bagaimana revitalisasi citarum harum, ini merupakan tanggung jawab kita bersama," ungkapnya.
Dikatakan Sarijo, SMAN 1 Cipatat sedang merintis sebagai sekolah Adiwiyata, artinya Sekolah yang peduli lingkungan, dengan pengadaan tanaman, taman, "Semoga siswa akan lebih peduli lingkungan dan kita akan galakkan, kebetulan juga kita akan gunakan motto go green, motto ini sudah sejak 3 tahun lalu," ungkapnya. (Cuy)