Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ade Afriandi : Smart Nakertrans Jabar Juara Disesuaikan Era Industri 4.0

Selasa, 25 Februari 2020 | 15:37 WIB Last Updated 2020-02-27T08:54:57Z
Klik
M. Ade Afriandi
KAdisnakertrans Jabar 
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Program Smart Nakertrasn yang digagas dan dirancang Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Jawa Barat sudah mengikuti perkembangan teknologi digital. Dinama dalam smart nakertrans kita sudah buat list tenaga kerja dan list pekerjaan-pekerjaan.
Menurut Kadisnakertrans Jabar M. Ade Afriandi, dalam program Smart Nakertrans, kita sudah buka prinsip-prinsip ketenaga kerjaan. Diantaranya, ketenagakerjaan akan menghasilkan tenaga kerja berdaya saing dan tenaga kerja yang kondusif dan harmonis antara dunia industri dengan dunia pekerja.

Demikian dikataka Kadisnakertrans Jabar M.Ade Afriandi dalam kegiatan Forum Nakertrans Jabar 2020, yang diikuti para Kepala Disnaketrstrans Kab/Kota, pimpinan organisasi pengusaha dan pekerja di Bandung, Selasa (25/2/2020).

Kedua fungsi itu, akan menghasilkan tenaga kerja yang berdaya saing dan kompetitif. Adapun cara mengetahui, seperti apa yang berdaya saing dan kompetitif, salah satunya adalah dengan mengetahui juga, job jabatan yang dibutuhkan di dunia industri, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ade mengakui, bahwa selama ini Disnakertrans Provinsi maupun Kabupaten/kota sangat lemah dalam kedua hal tersebut diatas. Untuk itu, agar para pencari kerja kita memiliki daya saing dan kompetitif, baik menjadi pekerja migram maupun pekerja nasional dan lokal, tentunya harus ada list tenaga kerja dan list pekerjaan-pekerjaan.

Jadi, apa yang disampaikan oleh pak Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja yang mengingatkan Disnakertrans Jabar untuk membuat data list tenaga kerja sebagaimana tersebut di atas, akan menjadi list critical, sebanar sudah kita masukan dalam program Smart Nakertrans, ujar Ade.

Disnakertrans Jabar sudah berkomunikasi dengan dunia industri termasuk juga dengan dunia pendidikan, baik pendidikan menengah maupun tinggi. Sekecil apapun informasi yang dibutuhkan, khususnya dunia industri harus dibuatkan list-nya, agar bisa disoundingkan dengan dunia pendidikan,” katanya.

Adapun terkait, lulusan SMK masih menjadi penyumbang pengangguran, Ade mengakui memang benar adanya, untuk itu melalui forum OPD seperti ini, kita ingin membangun benang merah antara misi gubernur dengan misi bupati walikota di Jabar, karena tujuannya sama bagaimana menurunkan angka pengangguran di Jabar.

“Kita bangun persepsi yang sama, bahwa pengangguran di Jabar ditentukan oleh pengangguran di kabupaten/ kota. Kita bersinergi, tinggal mana yang jadi core bisnis provinsi, kabupaten dan kota. Nanti kita kemas dalam program bersama, untuk menurunkan angka pengangguran,” tuturnya.

Selain itu, Ia mengatakan, Disnalertrans Jabar dan Dinaskertrans Kab/kota mulai saat ini harus melakukan penyelusuran kepada sekolah SMK dan menanyakan langsung kepada peserta didik. Siapa yang ingin bekerja dalam negeri dan siapa yang ingin bekerja keluar negeri setelah lulus sekolah.

Dengan menelusuri langsung kepada peserta didik, kita dapat mengetahui seberapa besar perbandingan lulusan SMK yang ingin bekerja dan yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Mislkan, ada sekitar 1,2 juta lulusan SMK di Jabar, berapa persen yang ingin kuliah, berapa persen yang ingin kerja, terangnya.

Selanjutnya persentase yang langsung ingin bekerja, kita bagi lagi mana yang ingin bekerja dalam negeri mana yang ingin jadi pekerja migran. Kalau di dalam negeri, apa job job pekerjaannya, begitupun halnya bila pilihannya, kerja ke luar negeri.

Lebih lanjut Ade mengatakan, belum lama ini ada kerjasama Kemenaker RI, BP3TKI dan Jepang dalam acara Japan Carrier Day.

Dalam acara Japan Carrier Day tersebut disebutkan job-job kerja di Japang bagi pekerja profesional, diantara di sektor apa, kompetensi yang harus dimiliki pekerja. Kalau semua sudah ada datanya tinggal dilinkkan saja, tandasnya. (husein).
×
Berita Terbaru Update