Klik
BANDUNG – Satgas Citarum Sektor 21 alihkan alat berat dari Sungai Citepus Subsektor 06 ke wilayah Subsektor 4 untuk pengerukan sedimentasi di sungai Cidurian. Keputusan ini diambil lantaran saat ini sungai Cidurian di wilayah desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung lebih membutuhkan untuk dilakukan pengerukan sedimentasi.
Dikatakan Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, keputusan pengerukan sedimentasi sungai Cidurian dengan panjang sekitar 3 km, lebar 15 meter dan kedalaman 4 meter. Merupakan hasil koordinasi pada saat digelar pertemuan bersama masyarakat setempat di kantor Desa Buahbatu.
Hal itu dikatakan Kolonel Yusep usai melaksanakan kegiatan do’a bersama semua elemen masyarakat sebelum melakukan pengerukan sedimen, di kantor desa Buahbatu, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/02/2020).
"Karena itu, Sektor 21 sorenya meminta alat berat yang saat ini digunakan di Citepus diangkut ke Cidurian. Sebab, di Citepus sudah clear sedangkan di Cidurian sangat urgent," ungkapnya.
Urgensi pengalihan alat berat dari Subsektor 06 ke Subsektor 04 Cidurian, mengingat desa Buahbatu di wilayah sungai Cidurian ini dihuni oleh 1.000 kepala keluarga dan sering terdampak banjir luapan sungai.
"Diperkirakan pengerukan sedimentasi sungai Cidurian akan selesai dalam waktu 3 atau 4 bulan," tambah Kolonel Yusep.
Selain dihadiri oleh segenap unsur masyarakat desa, Acara do’a bersama dihadiri pula oleh para pengusaha dan tampak pula anggota DPRD Kabupaten Bandung Praniko Imam Sagita, SH,MH, Dirut PT. Generasi Sinergi Prima Adriansyah Eka Saputra dan pejabat BBWS Joko Dwi Priyono ST, MSi.
Turut memberikan pendapatnya anggota DPRD Kab. Bandung yang siap memberikan laporan kepada Komisinya.
Sedang Joko Dwi Priyono dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Barat berharap masyarakat memelihara hasil kerja Satgas Citarum Harum Sektor 21 dalam pengerukan sedimentasi sungai Cidurian ini. (Cuy/PC)
Dikatakan Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, keputusan pengerukan sedimentasi sungai Cidurian dengan panjang sekitar 3 km, lebar 15 meter dan kedalaman 4 meter. Merupakan hasil koordinasi pada saat digelar pertemuan bersama masyarakat setempat di kantor Desa Buahbatu.
Hal itu dikatakan Kolonel Yusep usai melaksanakan kegiatan do’a bersama semua elemen masyarakat sebelum melakukan pengerukan sedimen, di kantor desa Buahbatu, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Kamis (27/02/2020).
"Karena itu, Sektor 21 sorenya meminta alat berat yang saat ini digunakan di Citepus diangkut ke Cidurian. Sebab, di Citepus sudah clear sedangkan di Cidurian sangat urgent," ungkapnya.
Urgensi pengalihan alat berat dari Subsektor 06 ke Subsektor 04 Cidurian, mengingat desa Buahbatu di wilayah sungai Cidurian ini dihuni oleh 1.000 kepala keluarga dan sering terdampak banjir luapan sungai.
"Diperkirakan pengerukan sedimentasi sungai Cidurian akan selesai dalam waktu 3 atau 4 bulan," tambah Kolonel Yusep.
Selain dihadiri oleh segenap unsur masyarakat desa, Acara do’a bersama dihadiri pula oleh para pengusaha dan tampak pula anggota DPRD Kabupaten Bandung Praniko Imam Sagita, SH,MH, Dirut PT. Generasi Sinergi Prima Adriansyah Eka Saputra dan pejabat BBWS Joko Dwi Priyono ST, MSi.
Turut memberikan pendapatnya anggota DPRD Kab. Bandung yang siap memberikan laporan kepada Komisinya.
Sedang Joko Dwi Priyono dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Barat berharap masyarakat memelihara hasil kerja Satgas Citarum Harum Sektor 21 dalam pengerukan sedimentasi sungai Cidurian ini. (Cuy/PC)