Klik
H.Daddy Rohanady Wakil Ketua FPGerindra DPRD Jabar |
Mensikapi apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Kepala Daerah tentang perombakan APBD, menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar, H, Daddy Rohanady, hal ini terkait maraknya penyebaran wabah virus Covid-19 dan terus bertambahnya orang yang terdampak/terpapar Covid-19.
Provinsi Jawa Barat sendiri hanya menganggarkan dana On Call penanggulangan bencana hanya sebesar Rp.25 Miliar. Sementara kasus kebencanaan selama tahun 2020 ini sudah terjadi, bencana banjir dan longsor; Bencana Demam Berdarah (DBD) dan Virus Covid-19.
“ Dengan Dana On Call Penangulangan Bencana hanya sebesar Rp.25 M, mana cukup untuk mengatasi penangulangan bencana. Untuk itu, salah satu solusinya, dengan memangkas anggaran infrstruktur, salah satu yang dapat dipangkas adalah infrastruktur penanganan Situ yang mencapai Rp.396 miliar pada ABPD Murni 2020”, kata Daddy Rohanady yang akrab disapa Daro dalam rilisnya yang diterima Faktabandungraya.com, Minggu, (22/3-2020).
"Anggaran sebesar Rp.386 M itu dialokasikan untuk memperbaiki situ-situ dan penataan taman di tepi Kalimalang. Itu dilakukan dengan asumsi akan menambah wisatawan ke Jabar," papar Daddy.
Penataan objek daya tarik wisata (ODTW) memang sangat bermanfaat guna menarik wisatawan. Namun, sejauh mana manfaatnya dalam situasi di mana wabah corona merajalela.
Seperti kita ketahui, hari-hari belakangan ini berita tentang virus corona (covid-19) seolah tiada henti. Berbagai media cetak maupun online selalu memberitakan virus corona. Bahkan, media elektronik sejak mulai siaran hingga tutupnya secara terus-menerus memberitakan virus yang bermula dari Wuhan, China tersebut.
"Apakah alokasi anggaran untuk penataan ODTW masih relevan di tengah kondisi seperti ini? Bagaimana mungkin kita masih berharap ada peningkatan jumlah wisatawan datang ke Jabar? Wisatawan lokal saja tak diizinkan, apalagi dari luar daerah dan luar negeri?" tegas anggota Komisi IV DPRD Jabar
Anggaran dalam APBD Jabar untuk tahun anggaran 2020 memang belum sepenuhnya berjalan. Namun yang pasti, di dalam APBD murni 2020 hanya ada Rp 25 miliar untuk dana /on call/. Padahal, Jabar ditimpa bencana banjir dan longsor parah sejak awal tahun ini.
Jadi, bisa dipastikan anggaran penanggulangan bencana tersebut tidak akan mampu membendung merebaknya Covid-19 di Jabar. Maka, tidak aneh kalau lantas banyak pihak mempertanyakan langkah-langkah yang ditempuh Pemprov Jabar untuk mencegah parahnya Jabar.
"Dana /on call/ yang hanya Rp 25 miliar pasti tidak akan cukup untuk membendung merebaknya Covid-19. Tidak aneh kalau kemudian Jabar menjadi zona merah. Ini butuh penanganan segera," ujar wakil rakyat asal dapil Cirebon-Indramayu tersebut.
"Mengingat kondisi tersebut, saya mengusulkan agar nantinya Gubernur Ridwan Kamil dan Badan Anggaran menyepakati pergeseran anggaran tersebut. Ini demi kemaslahatan masyarakat Jawa Barat," pungkas Daddy. (*/sein).