Klik
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Jabar dalam rangka upaya penanganan Covid19 di Jabar. Pemetaan terkait dengan Covid-19 di Jabar sudah ada upaya pencegahan secara masiv dalam kategori dan tingkatan tertentu.
“Kita DPRD Jabar mengapresiasi dan mendukung langkah prefentiv Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Tindakan konkrit dengan melakukan tes massal merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah”.
Demikian dikatakan Taufik Hidayat usai mengikuti Rakor bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menbahas Penanganan Covid-19 dalam bidang ekonomi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Bandung, Kamis (26/3/2020).
Dikatakan, terkait dengan isu yang berkembang mengenai Covid-19, secara psikis masyarakat sudah terpengaruhi. Sehingga hal itu berpengaruh terhadap kondisi psikologis masyarakat Jabar secara keseluruhan.
"Yang saya khawatirkan kondisi saat ini adalah Corona Jiwa. Artinya, masyarakat sudah ngedrop jiwanya ketika menghadapi Covid-19 ini," katanya.
Hal serupa diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari. Menurut Ineu, pelaksanaan social distancing setidaknya bisa dilakukan juga ditingkat Kabupaten dan Kota di Jabar, hingga ke tingkat RT RW agar penecegahan penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif.
“Langkah ini kami sangat mendukung dalam rangka membantu meminimalisir penyebaran Covid-19, sehingga pemetaannya menjadi catatan penting sebagai panduan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan untuk mendapatkan solusinya,” ujar Ineu.
Lebih lanjut Ineu mengatakan, pergeseran anggaran sudah dilakukan sesuai dengan Inpres no 4 th 2020 dengan refocusing, memperbaiki kembali struktur anggaran dalam rangka pembiayaan dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.
Selain itu, melakukan percepatan pencairan dana hibah dalam upaya sosial distancing. "Pergeseran anggaran selalu di update angkanya agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan menjadi lebih efektif,"ucapnya.
Bantuannya sendiri, Ineu menambahkan, ada yang secara langsung dan natura. Pasalnya bukan soal anggaran yang tidak ada tetapi barang khawatirnya yang semakin sulit didapatkan. Langkah strategis dapat segera dilakukan, sehingga berdampak pada penanganan dan pencegahan Covid-19 bisa dilakukan.
"Justru bukan anggaran yang tidak ada, tetapi barang yang dibutuhkan relatif sulit mengingat permintaan yang meningkat di masyarakat," tandasnya. (hms/red).
“Kita DPRD Jabar mengapresiasi dan mendukung langkah prefentiv Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Tindakan konkrit dengan melakukan tes massal merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah”.
Demikian dikatakan Taufik Hidayat usai mengikuti Rakor bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menbahas Penanganan Covid-19 dalam bidang ekonomi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Bandung, Kamis (26/3/2020).
Dikatakan, terkait dengan isu yang berkembang mengenai Covid-19, secara psikis masyarakat sudah terpengaruhi. Sehingga hal itu berpengaruh terhadap kondisi psikologis masyarakat Jabar secara keseluruhan.
"Yang saya khawatirkan kondisi saat ini adalah Corona Jiwa. Artinya, masyarakat sudah ngedrop jiwanya ketika menghadapi Covid-19 ini," katanya.
Hal serupa diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari. Menurut Ineu, pelaksanaan social distancing setidaknya bisa dilakukan juga ditingkat Kabupaten dan Kota di Jabar, hingga ke tingkat RT RW agar penecegahan penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif.
“Langkah ini kami sangat mendukung dalam rangka membantu meminimalisir penyebaran Covid-19, sehingga pemetaannya menjadi catatan penting sebagai panduan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan untuk mendapatkan solusinya,” ujar Ineu.
Lebih lanjut Ineu mengatakan, pergeseran anggaran sudah dilakukan sesuai dengan Inpres no 4 th 2020 dengan refocusing, memperbaiki kembali struktur anggaran dalam rangka pembiayaan dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.
Selain itu, melakukan percepatan pencairan dana hibah dalam upaya sosial distancing. "Pergeseran anggaran selalu di update angkanya agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan menjadi lebih efektif,"ucapnya.
Bantuannya sendiri, Ineu menambahkan, ada yang secara langsung dan natura. Pasalnya bukan soal anggaran yang tidak ada tetapi barang khawatirnya yang semakin sulit didapatkan. Langkah strategis dapat segera dilakukan, sehingga berdampak pada penanganan dan pencegahan Covid-19 bisa dilakukan.
"Justru bukan anggaran yang tidak ada, tetapi barang yang dibutuhkan relatif sulit mengingat permintaan yang meningkat di masyarakat," tandasnya. (hms/red).