Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,---
Ahli Hukum Pers Kasmal Hasan SH, MH mengatakan, pihaknya kurang sepaham Proses
verifikasi faktual yang dilakukan Dewan Pers terhadap media. Hal ini karena tidak
berbanding lurus dengan kesejahteraan para wartawan.
“ Tujuan dilakukan Verifikasi Faktual
itu untuk melindungi wartawan yang selama ini masih banyak tidak diperlakukan
perusahaan pers sebagai tenaga profesional dengan upah layak” kata Kamsul Hasan
saat menjadi narasumber pada seminar “Peluang
dan Tantangan Media Siber di Era Digital”, yang diselenggarakan oleh SMSI Jabar
sekaligus Rakerda ke -3 SMSI Jabar, di Prama Grand Hotel Prenger, di Bandung,
Selasa (17/03/2020).
"Karena sampai kini banyak
perusahaan pers yang sudah terverifikasi cukup lama, malah terancam tutup.
Contoh media cetak Waspada di Sumatera dan Pos Kota terbitan Jakarta, yang
karyawan sudah beberapa bulan tidak menerima gaji. Meski mereka tetap
ngantor," ujarnya.
Jadi menurut Kasmal, verifikasi
faktual itu tetap diperlukan namun bukan jadi suatu yang harus bagi perusahaan
pers untuk bisa tetap beroperasi. Selama perusahaan pers itu sudah memiliki
badan hukum yang jelas dan terdaftar secara administrasi, sudah cukup untuk bisa
menjalankan aktivitas jurnalistik sesuai tugasnya.
Berani Lakukan Lompatan
Sementara itu, Ketua Umum SMSI
Pusat , Firdaus mengatakan, pengusaha
para pemilik media yang tergabung dalam wadah SMSI, harus berani melakukkan lompatan jauh. Terus berinovasi dan meng melakukan
eksplorasi guna memajukan perusahannya.
Seorang pengusaha media tidak
harus profesional bertindak sesuai protap (prosedur tetap), namun sikap
profesional tetap harus dimiliki setiap wartawannya bergabung dan bertugas.
"Kalau pengusaha pers masih
bersikap profesional dan bekerja sesuai protap, dia tidak akan pernah dan bisa
lebih maju. Pengusaha harus berani melompat jauh melakukan sesuatu yang baru
guna memajukan perusahannnya. Cukup yang bersikap profesional itu adalah para
wartawan yang dipimpinnya," tegasnya.
“Kita semua yang tergabung dalam
wadah SMSI, di era digital harus berani melawan tantangan demi kemajuan
perusahaan media yang kita pimpin.
Jangan takut melakukkan yang baru, harus kita coba dan nyakinan”, tandas
Firdaus. (husein).