Klik
H.Sugianto Nangolah bersama anggota DPRD Jabar melakukan pertemuan dengan Walikota Bandung Oded M Danial di Balaikota Bandung |
Kedatangan anggota legislatif Jabar ini, selain ingin mengetahui sejauh mana persiapan Pemkot Bandung dalam mempersiapkan diri menjelang penerapan PSBB Bandung Raya dan juga langkah-langkah atau Pemkot dalam percepatan penanganan covid-19 di Kota Bandung.
Anggota DPRD Jabar H.Sugiano Nangolah dari Partai Demokrat, mengatakan, beberapa waktu lalu, dirinya bersama 4 anggota DPRD Jabar asal Dapil Jabar I (Kota bandung-Kota Cimahi), melakukan kunjungan kerja ke Pemkot Bandung.
Kedatangan kita (anggota DPRD Jabar) ke Pemkot Bandung, diterima langsung Walikota Bandung H.Oded M Danial, dengan tujuan untuk berkoordinasi dengan Walikota Bandung dan jajarannya. Kita ingin tahu langkah-langkah persiapan penerapan PSBB; langkah-langkah dan upaya Pemkot Bandung, dalam menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di kota Bandung.
Demikian dikatakan H.Sugianto Nangolah, SH, MH selaku wakil rakyat dari dapil Jabar I (Bandung-Cimahi) saat ditemui mediaoline faktabandungraya.com diruang kerja Komisi III DPRD Jabar, pada Senin, (9/4-2020).
Adapun kelima anggota DPRD Jabar yang menemui Walikota Bandung terdiri dari H. Ali Hasan, Sip (FPGolkar), Hj. Siti Muntamah, S.AP (FPKS); H. Sugianto Nanggolah, SH,MH (FPDemokrat); Rafael Situmorang, SH ( FPDIPerjuangan) dan ; H. Arif Hamid Rahman (FPGerindra).
Dalam pertemuan di Balaikota Bandung tersebut, kita juga membahas upaya penangan korban covid-19 dan sekaligus membahas dampak sosial ekonominya, diantaranya tentang ketersediaan kebutuhan-kebutuhan pangan dan kesehatan yang dibutuhkan selama masa penanganan wabah covid-19 serta upaya jangka panjang yang akan dilakukan Pemkot Bandung,ujarnya.
Pemkot Bandung dan anggota Dewan Jabar, sepakat akan bersinergi dalam melakukan penanganan virus corona di Kota Bandung. Semua kebutuhan yang diperlukan oleh kota Bandung diinventarisir dan pihak dewan akan mendorong agar pemerintah provinsi bisa memenuhinya.
Dalam paparannya Walikota Bandung menjelaskan langkah-langkah yang sudah diambil Pemkot dalam menangani wabah virus corona.
“Pemerintah Kota Bandung telah melakukan berbagai hal untuk mengurangi penyebaran virus corona rencana aksi ke depan, dan sudah menyediakan dana darurat APBD Rp 75 milyar,” ungkap Walikota Bandung,Oded M.Danial.
Diungkapkan Walikota, saat ini pihaknya telah menyiapkan dua rumah sakit yang menjadi tempat rujukan pasien covid-19, yakni RS Hasan Sadikin dan RS Rotinsulu. Kedua RS dinilai telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kemenkes.
Menyambung Walikota, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita Sri H. menyampaikan bahwa pihaknya menghadapi masalah kekurangan alat perlindungan diri (APD) bagi para petugas medis yang menangani pasien corona. Disebutnya, beberapa tenaga kesehatan bahkan belum memiliki APD.
Menurut Rita, saat ini pihaknya sulit mencari alat-alat kesehatan yang dibutuhkan karena di pasaran barang-barang tersebut susah didapat.
“Ketersediaan masker untuk saat ini masih kurang. Handsenitaizer juga kami (terpaksa) membuat “ kata Rita.
Kelangkaan barang-barang juga dirasakan oleh kepala Dinas Perdagangan dan Penindustrian, Elly Wasliah. Dikatakan Elly masker lagi susah dicari karena terbatasnya stok yang ada di pasaran.
Pada kesempatan tersebut, kita selaku wakil rakyat kota Bandung yang duduk di DPRD Jabar, menilai dan mengapresiasi semua upaya pemerintah kota Bandung dalam menghadapi penyebaran virus corona. Termasuk penyediaan tempat-tempat mencuci tangan di area publik.
Terkait dengan adanya RS yang masih kekurangan ruangan ataupun peralatan medis terutama APD, Ali Hasan menyebut hal tersebut terus diupayakan pemenuhannya dan akan ditindak lanjuti lebih jauh di tingkat provinsi, ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar ini.
Lebih lanjut, Sugianto Nagolah yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar mengingatkan bahwa dalam sepekan ini, Kota Bandung merupakan kota zona merah yang perlu diwaspadai oleh kita semua. Oleh karena itu, Ia yakin social distancing saat ini sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus asal China tersebut.
Memutus mata rantai dan memberantas virus covid-19, merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata. Untuk itu, ikuti semua anjuran pemerintah.
“Masyarakat perlu melakukan social distancing, jaga jarak, dirumah aja, sering mencuci tangan dengan sabun dan jangan lupa kalau terpaksa harus keluar rumah harus menggunakan masker”, diingatkan Sugianto. (adikarya parlemen/husein).
Menyambung Walikota, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita Sri H. menyampaikan bahwa pihaknya menghadapi masalah kekurangan alat perlindungan diri (APD) bagi para petugas medis yang menangani pasien corona. Disebutnya, beberapa tenaga kesehatan bahkan belum memiliki APD.
Menurut Rita, saat ini pihaknya sulit mencari alat-alat kesehatan yang dibutuhkan karena di pasaran barang-barang tersebut susah didapat.
“Ketersediaan masker untuk saat ini masih kurang. Handsenitaizer juga kami (terpaksa) membuat “ kata Rita.
Kelangkaan barang-barang juga dirasakan oleh kepala Dinas Perdagangan dan Penindustrian, Elly Wasliah. Dikatakan Elly masker lagi susah dicari karena terbatasnya stok yang ada di pasaran.
Pada kesempatan tersebut, kita selaku wakil rakyat kota Bandung yang duduk di DPRD Jabar, menilai dan mengapresiasi semua upaya pemerintah kota Bandung dalam menghadapi penyebaran virus corona. Termasuk penyediaan tempat-tempat mencuci tangan di area publik.
Terkait dengan adanya RS yang masih kekurangan ruangan ataupun peralatan medis terutama APD, Ali Hasan menyebut hal tersebut terus diupayakan pemenuhannya dan akan ditindak lanjuti lebih jauh di tingkat provinsi, ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar ini.
Lebih lanjut, Sugianto Nagolah yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar mengingatkan bahwa dalam sepekan ini, Kota Bandung merupakan kota zona merah yang perlu diwaspadai oleh kita semua. Oleh karena itu, Ia yakin social distancing saat ini sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus asal China tersebut.
Memutus mata rantai dan memberantas virus covid-19, merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata. Untuk itu, ikuti semua anjuran pemerintah.
“Masyarakat perlu melakukan social distancing, jaga jarak, dirumah aja, sering mencuci tangan dengan sabun dan jangan lupa kalau terpaksa harus keluar rumah harus menggunakan masker”, diingatkan Sugianto. (adikarya parlemen/husein).